17. Siapa yang egois?

5.6K 606 40
                                    

"BRENGSEK, KELUAR LO!!!"

Ali menggedor pintu rumah yang bercat putih itu tak sabaran. Tangannya sudah gatal ingin memukul lelaki yang tadi telah memperlakukan wanitanya dengan kasar. Tapi pintu tak kunjung di buka membuat Ali makin emosi.

"GUE TAU LO ADA DI DALAM! KELUAR LO SEKARANG, NAUFAL!"

Ali makin meninggikan suaranya. Tak peduli pintu rumah ini akan rusak karenanya. Ali yakin Naufal telah berbuat sesuatu pada Prilly. Ali ingin membawa Prilly dan Nata menjauh dari laki-laki brengsek itu.

"NAUFAL BRENGSEK, KELUAR LO SEKARANG JUGA!!!"

Dan akhirnya pintu itu terbuka lebar. Terlihat Naufal dengan tangan yang ia lipat di depan dada dan senyum miring yang tercetak di wajahnya itu. Ali yang sudah terbakar emosi hampir melayangkan tangannya itu di wajah Naufal jika Naufal tak langsung menahannya.

"Mau apa lo? Dateng ke rumah orang pake marah-marah. Tau sopan santun kan lo?" Kata Naufal sok santai. Baru Ali akan menjawabnya, Naufal lebih dulu membuka suara lagi, "Apa? Mau cari istri gue? Maaf dia lagi istirahat, gak bisa di ganggu."

"Di mana Prilly?!!!" Tanya Ali tak memperdulikan perkataan Naufal barusan. Tentu ia tak akan mudah percaya begitu saja pada laki-laki di hadapannya ini.

"Lo tuli?! Prilly lagi istirahat di dalam kamarnya. Apa lo tega nyuruh gue ganggu orang yang lagi istirahat? Lagian lo ada urusan apa lagi sih sama Prilly?"

"BRENGSEK! DI MANA PRILLY?!"

Dengan cepat Ali melayangkan kepalan tanganya ke wajah Naufal. Naufal meringis memegangi pipinya yang mendapat pukulan tiba-tiba itu. Ali memanfaatkan keadaan itu, ia masuk ke dalam rumah mencari Prilly. Tapi Naufal berhasil mencegah Ali.

"Lo yang brengsek!" Sekarang gantian Naufal yang memukul wajah Ali dengan kepalan tangannya. Terjadi perkelahian antara Ali dan Naufal di ruang tamu itu. Keduanya saling baku hantam dan tak ada yang mau mengalah.

"Lo gak boleh ketemu Prilly lagi! Lo harusnya menjauh dari kehidupan Prilly! Apa lo udah gak punya malu, Li? Lo masih aja berani deketin Prilly. Prilly itu istri gue Li, ISTRI GUE!!!" Cerca Naufal tak sabar dan menekan kata terakhir ucapannya agar Ali sadar.

"Prilly juga istri gue! Gue berhak atas dia, Fal! Apa Prilly pernah bilang kalau gue sama dia cerai?! Lo fikir itu, Fal! Sekarang di mana Prilly? Gue gak mau Prilly menderita tinggal sama lo!"

"Dan gue gak akan pernah biarin Prilly pergi sama lo, pembohong! Kemana aja lo selama ini, hah?! Lo tega buat Prilly nangis setiap hari mikirin suaminya yang dia tau udah meninggal, lo tega Li! Dan sekarang apa? Lo mau Prilly kembali sama lo? Dasar egois!!!"

Bugh!

Satu pukulan lagi mendarat di wajah Ali yang penuh luka itu.

"Persetan lo mau bilang gue apa! Lo gak tau perasaan Prilly ke elo itu gimana! Dia gak cinta sama lo, dia cuma cinta sama gue! Gue gak akan rela biarin Prilly menderita sama cowok kasar kayak lo!"

Keduanya kembali beradu jotos. Nata yang dari tadi hanya diam di kamarnya akhirnya keluar karena penasaran dengan suara teriakan di ruang tamu. Gadis kecil polos itu dengan berani menuruni tangga dan menghampiri kedua Ayahnya yang sedang berkelahi.

"Papa, Papi!" Nata malah menangis ketika melihat luka di wajah Ali dan Naufal. Keduanya terkejut saat melihat Nata yang datang dengan membawa boneka doraemon di tangannya.

"Nata, kamu kenapa turun? Kan Papi bilang diam di kamar aja, gak usah turun!" Ucap Naufal pada Nata yang masih menangis.

"Kok muka Papa sama Papi berdarah? Papa sama Papi berantem ya?" Tanya Nata polos dengan air mata yang mengalir di pipi berisinya.

Takdir [CBD Season 2]✔️Where stories live. Discover now