+the tragedy+

9.2K 1.6K 232
                                    

[ warning; mature content ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ warning; mature content ]

Shin Rinyoung's

Aku sedang menulis rangkuman biologi di dalam kelas yang sudah tak berpenghuni, ditemani sebungkus keripik kentang yang kubeli saat jam istirahat. Suasana seperti ini yang paling kusukai saat belajar, senyap dari suara bising teman-teman sekelasku.

Tiba-tiba pintu kelas bergeser terbuka, menampakkan seorang gadis yang kini berjalan menghampiriku dengan raut wajah sumringahnya.

Dia teman semejaku, Choi Jieun.

Aku ikut tersenyum sebelum melontarkan dua kata pertanyaan. "Bagaimana? Berhasil?"

Gadis berambut pendek itu mendaratkan bokongnya pada kursi di sampingku dengan antusias. Aku mengamati wajahnya, ada bekas air mata yang sudah mengering di sana.

"Eh, jangan-jangan kau malah gagal?" Kataku kemudian, Jieun mengusap ujung matanya yang basah.

"Sama sekali tidak," ujarnya, menatapku dengan senyuman hangatnya. "Jungkook-sunbae bahkan memberiku pelukan erat!"

Aku membuka mulutku membentuk huruf o. Cukup terkejut dengan ungkapan Jieun. "Kau apa?! Kau baik-baik saja, 'kan? Apa kau menangis karena dihujat para penggemar Jungkook setelah ia memelukmu?"

Jieun menggeleng disela tawa kecilnya. "Jangan cemaskan itu. Awalnya aku menunggu di depan laboratorium. Tapi aku tak menemui Jungkook-sunbae di sana. Sepertinya kau tidak menyampaikan pesanku, ya?"

"Heee? Aku menyampaikannya, kok. Sumpah," merasa ragu dengan jawaban sendiri, aku menunduk lesu. "Tapi aku tak tahu Jungkook dapat mencerna perkataanku atau tidak. Mendengar suaraku saja sepertinya dia enggan."

Jieun mengangkat tangannya untuk menyentuh bahuku. "Rinyoung-ah, jangan merasa bersalah. Aku tidak hanya berdiam diri di depan laboratorium. Aku mencari keberadaan Jungkook-sunbae dan tanpa sengaja aku bertemu dengannya di koridor menuju auditorium yang sangt sepi. Lalu semuanya terjadi."

"Oh. Kalau begitu syukurlah," ucapku merasa lega, lagipula setidaknya Jieun kembali ke kelas tanpa membawa kotak bekal yang ia bawa sebelumnya. Yang berarti, Jungkook pasti telah menerima pemberian makanan yang dibuat langsung oleh dirinya itu.

Aku jadi iri terhadap Jungkook.

"Tapi Jungkook-sunbae sempat menuduhku hal yang sama sekali aku tak mengerti," Jieun kembali berujar. Bahunya terangkat bersamaan dengan kedua alisnya yang bertautan.

"Apa?" tanyaku seraya memasukkan kepingan keripik ke dalam mulutku.

"Soal surat post it aneh di lokernya. Dia menudingku sebagai pelakunya. Padahal aku tak tahu apa-apa soal itu. Lalu aku menangis karena takut, tapi setelah itu Jungkook-sunbae memelukku sambil meminta maaf."

anonymous (Fanbook Version ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang