03 - This Must be Crazy

71 10 0
                                    

Katty.

"Kat? Kat? Katty? Kat, bangun. Bangun."

Samar-samar gue mendengar nama gue dipanggil seseorang. Cowok sih. Masih dalam keadaan setengah sadar, perlahan gue membuka mata dan masih samar, gue melihat seorang cowok tepat di atas gue. Wajahnya cakep. Hidungnya mancung. Alisnya tebal dan rapi. Rahangnya terlihat padat dan kayaknya cowok ini tipikal cowok bersih gitu. Nggak ada berewokannya sama sekali. Dan oh my God, look at that lips! So sexy! Bikin gue pengen mencium dan melumatnya, ups!

"Katty? Lo udah sadar? Kat?" Cowok ganteng itu tanya lagi.

"Ehm~"

Perlahan gue mulai mencoba untuk bangkit dari posisi gue. Entah kenapa kepala gue rasanya agak pusing gitu. Untuk bangun pun gue sampai memegangi kepala gue sendiri. Gue kenapa sih?

"Syukur deh Kat lo udah bangun. Gue takut lo nggak bangun-bangun."

Dengan masih cukup linglung, gue mengalihkan seluruh pandangan gue menjelajahi ruangan yang nggak begitu besar ini. Ah, gue baru ingat gue berada di kos. Dan hal terakhir yang gue ingat adalah...

"Ah! Elo!! Kitkat!!"

Gue langsung berteriak pada cowok di depan gue. Cowok yang tadi mengaku adalah Kitkat, kucing yang gue temukan kemarin sore. Awalnya gue nggak percaya sama ini cowok. Ya gimana gue mau percaya coba, dia bilang dirinya Kitkat padahal wujudnya manusia gitu. Itu sih sebelum gue syok dan kaget pake banget waktu tiba-tiba dia berubah bentuk jadi kucing hitam gue, Kitkat. Setelah itu sih, em, gue nggak ingat apa-apa.

"L-Lo Kitkat?" Gue sedikit mundur.

"Lo udah percaya gue Kitkat?"

Gue sih hanya mengangguk tapi ada rasa takut-takut gitu sama cowok ini.

"Lo nggak usah takut gitu kali, Kat. Gue kan Kitkat. Hehehe." Cowok itu tersenyum.

"J-Jadi nama asli lo siapa?"

"Gue?"

Gue mengangguk.

"Em, gue lupa nama gue. Nggak cuma itu sih, gue juga lupa semua hal tentang kehidupan gue. Yang gue tahu, gue sedang dikutuk."

Hah?

"Lo heran ya kenapa gue bisa kena kutukan?"

"Bentar-bentar!" Sela gue. "Elo bisa lupa sama kehidupan lo, tapi lo tahu sedang dikutuk? Khayal banget lo! Makin mantap gue nggak percaya sama omongan lo!"

"Kat, gue seriusan kena kutukan. Hanya sekelebat hal kecil yang gue ingat tentang kehidupan gue. Yaitu saat gue dikutuk."

"Nggak! Nggak percaya gue! Sekarang coba elo jelasin kenapa bisa dikutuk?!" Paksa gue.

Cowok itu lantas bangkit dan alamak! Selimut yang digunakan buat menutupi bagian bawahnya tersingkap. Dia masih belum pakai apa-apa. Dan gue otomatis langsung menutup mata gue lagi. Ya Tuhan udah dua kali dalam pagi ini gue melihat sesuatu yang seharusnya gue lihat pas lagi ena-ena sama suami gue!

"Duuh! Itu ditutupin dulu napa! Yawlaaaa mata gueee!!" Pekik gue sambil nunjuk ke arah cowok itu.

"Yaelah histeris amat sih lo, Kat. Gue kayak gini setiap berubah bentuk, Kat." Cowok itu justru berdiri dengan santainya dan berjalan ke arah lemari gue dan membukanya. "Gue pinjem boxer lo deh! Dimana nih boxer lo?"

Ya ampun dia mau pinjem boxer gue? Sebentar, letak boxer gue kalo nggak salah itu di lemari bagian bawah. Satu tempat dengan pakaian dalam gue. Shit! Dia pasti bakalan lihat tumpukan BH sama celana dalam gue! OH NO!!

Katty dan KitkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang