Chapter 14 - Cemburu

68 12 0
                                    

Enjoy it All......

"Makan malamnya menyenangkan,” kata Haruhi pada Azusa saat mobil lelaki itu berhenti di depan gedung apartemen Haruhi.

Azusa sepakat sepenuhnya. Haruhi wanita yang cerdas, menyenangkan, dan cantik dengan gaya yang manis serta sopan. Dan jika Azusa mulai macam-macam, wanita itu tidak kesulitan mengembalikan posisi Azusa ke tempat seharusnya. Haruhi juga benar-benar seksi.

Azusa memarkirkan mobil, tapi tidak mematikan mesin. Ia pikir mematikan mesin akan membuatnya tampak ingin diundang Haruhi ke apartemennya.

Yang sebenarnya ia inginkan. Tapi ia tidak ingin Haruhi canggung jika hal tersebut bukan yang diinginkan wanita itu.

Well, sekarang Azusa mulai berubah menjadi lelaki baik-baik.

“Kau sepertinya terkejut karena menikmatinya,” kata Azusa

“Ya, sedikit.”

Azusa mengamati Haruhi. Mulai dari lututnya yang mengintip dari balik keliman rok. Cahaya dari dasbor menampilkan lekuk tubuh Haruhi yang menawan, lehernya yang jenjang dan elok, bibirnya yang begitu sempurna. Ia ingin mencium wanita itu, dalam suasana remang-remang ini, di kursi depan mobilnya yang tidak ada tanda pengenal polisi, seperti layaknya anak-anak muda.

Kemudian ia ingin ke apartemen Haruhi. Dan tidak keluar lagi sampai pagi menjelang.

“Baiklah, terima kasih,” kata Haruhi sambil terenyum dan meraih pintu.

“Tunggu sebentar.”

Azusa bergerak cepat, agar Haruhi tidak punya kesempatan berpikir, begitu juga dirinya. Ia menangkup wajah Haruhi dan mencium bibirnya.


-----Shuu side------

Shuu mewujud di halaman belakang apartemen Haruhi dan merasakan gelitik halus di sekujur kulitnya.
Wanita itu ada di dekatnya. Tapi apartemennya masih gelap.

Mengikuti insting, ia berjalan ke sisi samping gedung. Sebuah sedan Amerika yang tidak jelas modelnya terpakir di depan gedung. Haruhi ada di dalamnya.

Shuu melangkah di trotoar dan, seolah-olah sedang berjalan-jalan, melewati mobil itu.

Ia membeku.

Shuu melihat ada laki-laki yang sedang mencumbu Haruhi. Seakan gairah lelaki itu tidak akan tercium Shuu.

Demi Tuhan, ia bisa mencium gairah laki-laki itu, yang memancar keluar melalui kaca dan besi mobil.

Shuu mempercepat langkah. Insting pertama yang muncul dalam dirinya adalah merenggut pintu mobil dan membunuh laki-laki yang sedang menyentuh Haruhi itu. Menyeret laki-laki itu keluar dan menggorok lehernya.

Tapi pada saat-saat terakhir, ia melengos dan memaksa diri kembali ke keremangan jalan.

Bajingan, ia benar-benar murka, benar-benar jengkel.

Bahwa ada lelaki yang mencium bibir itu, menyentuh tubuh itu...

Geraman rendah bergetar melewati dada dan keluar melalui mulutnya.

Wanita itu milikku.

Shuu mengumpat. Ya, dan dunia macam apa yang ia tinggali? Wanita itu hanya menjadi tanggung jawabnya untuk sementara, bukan amante-nya. Jadi Haruhi boleh bersama siapa saja yang dia inginkan. Di mana pun. Kapan pun.

Tapi, ya Tuhan, gagasan bahwa putri Reiji menyukai apa yang dilakukan laki-laki itu, bahwa dia mungkin lebih menyukai ciuman yang diberikan manusia, sudah cukup membuat kepala Shuu berdenyut-denyut.

Mysterious LoversWhere stories live. Discover now