BAB X EKSPERIMENT

151 10 11
                                    

Kepalaku terasa sakit sekali. Aku ingat tadi aku sedang di introgasi. Sekarang aku berada di ruangan yang tidak ku kenal.

"Hei are you ok?" terdengar suara wanita dengan berbahasa inggris.

Aku masih belum sepenuhnya sadar. Penglihatanku juga agak buram. "Hei Law. Are you ok?" tanya nya lagi. Kali ini dia tau namaku.

Tidak lama pandangan ku kembali normal. Dan baru aku sadari yang tadi menanyakan ku itu Sarah.

"Are you ok?" kali ini wajahnya mendekat ke arah ku.

"Ehh i'm ok" kataku sambil menjauh kan badanku.

"Phew, syukurlah. If you want something just call my name ok" katanya sambil beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju pintu.

"Ehh wait Sarah"

"Iya" katanya sambil berbalik melihat ke arahku.

"Did you see my family?"

"Hmm you're family? Ohh saya lihat. Tadi they are dibawa oleh tentara to the lab" jawabnya dengan mencampur kan bahasa.

"Bisa bawa aku ke lab"

"No. Kamu belum sembuh total. So kamu harus stay disini untuk sementara. Jadi istirahatlah"

"Tapi aku mengkhawatirkan mereka"

"I know it. They are save now. Dont worry ok. Aku akan pangilkan mereka kesini" katanya meyakinkan ku. Dia pun pergi meninggalkan aku di dalam ruang perawatan ini.

Sekitar 5 menit terdengar suara ketukan pintu.

"Law kamu tidak apa-apa?" tanya ibuku.

Aku hanya mengangguk mewakili jawaban iya.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanyaku.

"Ya kami tidak apa-apa. Tadi kami ditangkap dan di periksa. Dan kami sekarang di bebaskan tapi senjata kita disita mereka" jelas Mario.

"Baiklah by the way. Dimana Cassandra?" setelah kuperhatikan yang tidak ada hanya Cassandra.

"Dia dibawa ke lab untuk melakukan kerjasama menyelesaikan serumnya" jawab Sekar.

"Aku yakin dia pasti sangat mudah di rayu"

"Apa yang membuatmu yakin Law?" tanya Yuuki.

"Terlihat dari sifatnya yang agak ke anak-anakan" jawabku.

"Hmm ternyata kau perhatian juga ya" ledek Mario.

"Tidak juga, lagi pula sikap dia sangat terlihat jelas" elakku.

"Sudah lah Law akui saja" Mario semakin senang meledekku.

Yah sedikit kesal sih. Tapi aku hanya mengabaikan dia.

"Hiks. Teganya kau Law. Apa salahku hingga kau mengabaikan ku" kata Mario mendramatisir.

"Cih hentikan itu pangeran drama. Lagi pula kau memang salah" jawabku agak kesal.

Mario hanya cengengesan mendengar balasanku.

"Hmm baiklah. Sebaiknya kita temui Cassandra" kataku.

"Ayo" teriak Sekar, Mario, dan Yuuki bersamaan.

Setelah itu aku meminta izin untuk keluar kamar perawatan. Setelah melewati beberapa pengecekan sebelum aku di perbolehkan untuk pergi. Akhirnya aku dapat pergi dengan tenang.

Kamipun berjalan menyusuri koridor di markas tentara ini. Hanya terlihat pintu-pintu yang berserakan dimana-mana. Terlihat agak modern seperti di film-film. Tapi sepertinya Mario dan Yuuki yang paling terkesan dengan keadaan di sini.

CHAOSWhere stories live. Discover now