BAB VIII MOTHER

151 14 0
                                    

#Law

Bertambahnya Cassandra di kelompok kami. Aku memutuskan untuk cepat-cepat mencari tempat yang aman.

Berhubung aku mendengar ada markas tentara di dekat sini dari radio, jadi aku memutuskan untuk pergi kesana besok.

"Hei Law, tidak tidur?" tanya Sekar yang mengagetkan ku.

"Tidak aku tidak bisa tidur. Jadi aku akan berjaga malam ini" jawabku.

"Kemana Mario? Kamu berjaga sendirian?" tanya Sekar.

"Dia sudah tidur duluan" jawabku datar.

"Hmm kalau begitu gantian berjaganya. Kamu istirahat saja sana, karna besok kamu yang menyetir mobil" kata Sekar.

"Tenang saja masih ada Mario yang bisa menyetir mobil" jawabku.

"Hahahah kamu mau kita semua mabuk darat karna dia yang menyetir mobil?" tanya Sekar sambil tertawa.

"Tidak juga sih, tapi mungkin Cassandra bisa membawa mobil" jawabku datar.

"Hmm mungkin saja. Baiklah aku akan berjaga bersama kamu malam ini" kata Sekar menawarkan diri.

Aku hanya mengangguk kecil. Entah kenapa hari ini aku merasa sangat bersalah, tapi aku tidak tau aku telah berbuat apa?

"Law. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Sekar.

"Ah aku tidak apa-apa kok" jawabku.

"Kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya Sekar.

"Tidak, aku sedang tidak memikirkan apapun" jawabku.

"Hmm tidak usah menyembunyikan masalahmu Law ceritakan saja padaku"

"Tidak ada yang perlu aku ceritakan"

"Hmm baiklah"

Kami akhirnya diam dan tidak membicarakan apapun lagi.

Kami duduk di dekat api unggun. Aku masih memikirkan, kenapa tadi aku merasa bersalah. Apa yang sudah aku lakukan. Mungkin terjadi sesuatu yang buruk sebelumnya. Akupun ingin bertanya kepada Sekar.

"Law, apa kau tau kenapa aku pindah sekolah?" kata Sekar.

Aku ingin bertanya malah didulukan olehnya.

"Tidak, aku tidak tau. Kenapa emang?" jawabku tiba-tiba aku penasaran juga.

"Aku mengalami broken home. Ibu dan ayahku berpisah. Karna itu aku memutuskan untuk ikut bersama ibuku untuk pindah kesini. Sebelumnya aku sempat sekolah di tempat lain yang jauh dari sekolahmu. Entah karna efek broken home mungkin. Aku jadi manusia yang haus darah. Aku sudah melukai teman sekelasku dan aku di keluarkan dari sekolah itu. Ibuku dalam keadaan sakit parah. Saat ibuku tau aku di keluarkan dari sekolah itu. Ibu masih tetap tersenyum dan berkata 'ini salahku nak telah jadi orang tua yang gagal' mendengar itu aku menjadi sedih dan tidak mau sekolah lagi. Tapi ibuku tetap ingin aku sekolah. Disaat ibuku telah selesai mengurus surat pindah kesekolah kamu. Ibuku semakin parah dan tidak ada waktu lama lagi. Ibuku di rawat di rumah sakit dengan banyak selang entah itu oksigen, selang makanan, dan infus. Keadaan ibu semakin parah dan dia menyuruhku untuk tepat sekolah dan mengambil semua sisa harta ibuku untuk aku bertahan hidup. Sehari sebelum aku pindah ibuku telah tiada. Aku tidak mau sekolah lagi dan depresi. Tetapi aku mengingat ibuku jadi aku tetap memutuskan untuk tetap sekolah" kata Sekar.

CHAOSWhere stories live. Discover now