BAB III ANOTHER

307 18 1
                                    

Selama perjalanan terasa hening dan cemas. Aku menengok ke arah samping dan belakangku serasa sangat sepi dan penuh dengan kecemasan. Mario yang biasanya ceria jadi terlihat sangat cemas. Aku mengerti dia juga meraka cemas akan keadaan ini.

"Setelah dari toko senjata kita mau kemana lagi?" tanya Sekar. "Hmm, mungkin kita akan ke minimarket untuk mengambil beberapa makanan" jawabku yang mengakhiri percakapan ini dan mobil kembali hening lagi.

Sesampainya kami di toko senjata. Terlihat ada 5 zombie disana. Ternyata virus itu menyebar sangat cepat hingga sampai ke kota sebelah, tidak seperti yang aku pikirkan. "Semua tetap di dalam mobil biar aku saja yang turun dan menghabisi para zombie ini" kataku dengan senyum tipis. Jantungku merasa berdetak begitu cepat dan aku merasa ingin cepat-cepat membunuh semua zombie ini.

Aku mengeluarkan hiden sword ku dan berlari dengan cepat menuju para zombie. Dengan cepat dan lincah aku menghunuskan senjataku ke kepala zombie dengan tangan kanan dan menebas kening zombie selanjutnya dengan tangan kiriku. 2 jatuh dan 3 lagi melihat ke arahku dan menggeram sangat kuat hingga mengundang 4 zombie lagi yang keluar dari dalam toko yang ternyata salah satunya itu pemilik toko. Mereka langsung berlari ke arahku dengan cepat.

"Awas Law!!!" teriak Sekar dan ibuku berbarengan. Aku hanya tersenyum dan kembali membunuh sisanya dengan cepat.

#Sekar

Aku teriak ketika 7 zombie lari dengan kencang kearah Law. Tapi Law hanya tersenyum dengan seram, tatapn yang tajam seperti haus darah dan membunuh mereka dengan sangat cepat. Aku kaget, takut, kagum dan merasa sangat mengerikan melihat Law seperti ini.

"Ok semua aman, cepat turun dan ambil senjata yang diperlukan" perintah Law. Aku juga ikut turun dan masuk yang dikawal oleh Law.

#Mario

Aku sangat terkejut dengan kemampuan Law. Aku juga baru tau ternyata Law punya sisi lain yang menikmati membunuh zombie tadi. Law kembali menjadi Law yang aku kenal lagi setelah membunuh zombie. Aku specless dan turun masuk ketoko senjata.

#Law

Aku membukakan pintu mobil untuk ibuku turun. Aku lalu ke toilet toko senjata untuk membersihkan wajahku dari darah zombie tadi. Lalu aku kembali kedalam untuk menemani teman-temanku memilih senjata masing-masing dan sesuai untuk mereka.

Mario memilih sebuah pedang panjang yang cukup berat kira-kira 5 kg beratnya karna pedang itu dibuat oleh baja yang cocok dengannya karna badannya besar dan bertenaga jadi cocok untuk mario. "Bagaimana dengan yang ini?" tanya Sekar. "Hmm aku tidak tau skill kamu apa jadi aku tidak bisa memberikan saran" jawabku. "Ok aku akan mengambil ini" kata sekar yang memegang 2 buah parang. "Kau yakin dengan pilihanmu?" tanya mario. "Iya aku yakin karna aku banyak belajar seni beladiri menggunakan pedang. Jadi aku akan cocok dengan parang yang enteng ini" jelas sekar. Mungkin dia mempunyai agility yang tinggi karna memilih 2 parang itu. Mario dan Sekar sudah memilih senjata mereka dan mengarungi senjata mereka lalu di gantung di pinggang mereka.

Aku tertarik saat aku melihat sebuah busur panah dan 1 lusin anak panah yang aku pikir lumayan untuk berburu hewan liar. Oiya Mario dia tinggal sendiri karna dia siswa pindahan dari provinsi lain jadi dia ngekost di kota ini sendirian.

Setelah selesai kami masuk kembali kedalam mobil dan mengelilingin daerah ini untuk mencari mall atau minimarket untuk mengambil beberapa makanan untuk bertahan hidup.

Akhirnya kami menemukan sebuah minimarket. Aku dan Sekar turun untuk mengambil makanan. Sedangkan Mario bertugas menjaga mobil dan ibuku. Kami memasuki mini market tersebut dengan membawa senjata karna di luar sepi dan takutnya zombie mengumpul di dalam. Benar dugaanku, didalam ada 18 zombie dan mereka menggeram kecil. Aku dan sekar memasuki minimarket dengan hati-hati karna aku fikir mereka tidak bisa melihat lagi karna mata mereka yang merah seperti merah darah. Tapi masih ada telinga mereka yang berfungsi dengan baik.

Tanpa sengaja aku terselandung besi dan menyebabkan bunyi yang nyaring dan untung aku tidak jatuh. Dengan cepat Sekar lari mendahuluiku karna kakiku sakit. Sekar membunuh mereka dengan lincah dan cepat, bagaikan menari. Aku kagum dengan gerakannya karna dia terlihat begitu anggun dengan gerakan tersebut.

Sekar berhasil membunuh mereka dengan cepat "Ini mah mudah. Aku kira bakalan lebih sulit melawan 18 zombie" kata sekar. Aku masih terdiam melihat Sekar. Sekar menarikku dan menyadarkanku. Lalu kami mengambil banyak makanan di dalam troli dan di bawa kedalam mobilku.

Saat melewati kasir aku melihat sesosok anak perempuan yang memegang gagang sapu yang telah di tajamkan. Dia mencoba menyerangku. Tapi dengan reflek aku menghindar dan mengambil sapu itu. "Hey. Kau ingin membunuh ku?" tanyaku. "Maaf aku fikir kamu zombie karna jaket biru kamu yang banyak darah" jawab anak itu.
"Baiklah siapa namamu?" tanya Sekar. "Aku Yuuki akuhiko. Panggil saja yuuki" jawab yuuki dengan sopan. "Ok. Aku Law dan dia Sekar. Bagaimana jika kamu ikut dengan kami?" tawarku. "Tapi aku hampir membunuhmu" jawab yuuki dengan kepala menunduk yang menandakan dia menyesali perbuatannya. "Gak papa kok. Jadi bagaimana mau ikut dengan kami?" tanyaku lagi. Yuuki hanya mengangguk menandakan dia setuju. Sekar mengelus kepada rani dengan lembut dan mengajak ke dalam mobil.

******

Mungkin segini dulu karna aku lagi pusing dengan banyak masalah #curhat / digampar reader / emang punya reader :"v

Ok makasih yang sudah baca. And please leave some vomment for me :'v

Mungkin aku bakalan update tiap hari sampai aku rasa cukup baru aku akan update perminggu ok :3

Karna vomment kalian yang akan membuat karyaku lebih baik #emang punya reader :"v

Ok thank for vomment

See you tommorow

CHAOSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora