Chapter 8

3K 249 50
                                    

Hera baru saja keluar dari kelasnya sembari membenarkan isi ranselnya, gadis itu melangkah tanpa fokus pada sekitarnya.

Langkah hera terhenti saat ia merasakan lengan seseorang mengamit pergelangan tangannya. Hera menoleh dan ia mendapati sosok baekhyunlah pemilik lengan tersebut.

 Hera menoleh dan ia mendapati sosok baekhyunlah pemilik lengan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua bola mata hera mengerjap pelan. Ia terdiam, bingung dan tidak tahu harus berujar apa. Baekhyun tersenyum begitu manis di depannya. Senyuman yang seolah menyihirnya hingga pikirannya terasa kosong.

"Ayo, kau pasti belum makan siang bukan ?" Suara baekhyun dengan senyum yang masih tersungging di bibir tipisnya.

"Kajja" lanjut baekhyun tanpa menunggu jawaban hera dengan menarik pelan lengan hera.

Hera terus diam bahkan hingga keduanya telah tiba di kantin kampus mereka. Entahlah, semuanya terasa tidak biasa bagi hera. Gadis itu begitu terkejut dengan perubahan sikap baekhyun seharian ini.

Hera melirik lengan baekhyun yang menaut dengan lengannya di sisi tubuh keduanya. Mereka kini berdiri di jejeran barisan bersama mahasiswa lainnya untuk mengantri mengambil makan siang.

Tidak menunggu lama giliran baekhyun dan herapun tiba. Baekhyun lebih dulu menerima nampan berisi makan siangnya dari sang ahjumma dan saat giliran hera tiba, gadis itu lagi-lagi terkejut saat mendapati baekhyun lebih dulu menerima uluran nampan dari ahjumma tersebut. Pemuda itu kembali memamerkan senyum manisnya.

"Biar aku yang membawanya" ucapnya kemudian.

"Pilihlah, kau ingin duduk di mana ?" Suara baekhyun lagi setelah keduanya keluar dari barisan.

"E-oh ?" Suara hera masih tidak terbiasa akan sikap ramah baekhyun padanya.

"Bagaimana jika di sana ?" Usul baekhyun menunjuk meja kosong dengan kepalanyanya.

"Ya, baiklah" jawab hera menurut.

Baekhyun meletakkan kedua nampan di tangannya di atas meja sebelum kemudian ia duduk dan menyodorkan satu nampan di depannya kepada hera.

"Makanlah" kata baekhyun dengan senyum manisnya.

Baekhyun lalu beralih pada nampan miliknya, mengaduk supnya dan mulai makan. Di sela aktifitas makannya tanpa aba-aba pemuda itu menyerahkan sepotong daging di ujung sumpitnya dan meletakkannya di atas mangkuk nasi hera.

Hera tertegun melihatnya sementara pemuda itu menyunggingkan senyumnya. "Makanlah, dan berhenti menatapku seperti itu. Aku akan malu jika kau selalu menatapku" kata baekhyun kemudian.

Hera menundukkan pandangannya merasa malu karena ia telah tertangkap basah memperhatikan baekhyun.

"Aku tau aku tampan. Aku bisa memaklumi jika kau selalu ingin melihatku. Tapi makanlah, supmu akan dingin jika kau terus menatapku" lanjut baekhyun menggoda hera dengan menilik wajah malu gadis itu.

is this love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang