Chapter 6

3.1K 245 50
                                    

Baekhyun keluar dari kelasnya yang kini telah usai. Ia berdiri sejenak di depan pintu kelas saat sebuah senyum terlukis samar di bibirnya. Baekhyun beranjak berniat menyusul hera di kelasnya dan mengajak gadis itu untuk pulang bersama.

Langkah baekhyun terhenti. Tatapan mata pemuda itu menajam saat ia menemukan keberadaan hera yang tengah berbicara dengan seorang pemuda. Tidak hanya berbicara mereka bahkan tertawa bersama.

Tanpa di sadari oleh baekhyun kedua tangan di sisi tubuhnya mengepal erat sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berbalik dan pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa di sadari oleh baekhyun kedua tangan di sisi tubuhnya mengepal erat sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berbalik dan pergi.

"Apa itu, bukankah dia sudah berjanji untuk tidak- ckckc dasar"

"Tidak bisa di percaya"

"Yak! Pemuda itu bahkan tidak ada apa-apanya jika di bandingkan denganku"

"Hahh! Apa dia buta"

Baekhyun menendang kaleng kosong di depannya, mengakhiri segala gerutuan di dalam hatinya. Wajah baekhyun masih bertekuk saat ia membuka pintu rumahnya dan menutupnya asal.

Baekhyun tidak mengindahkan sapaan nyonya byun ketika ia melewati ruang tv dan terus saja berlalu menuju kamarnya.

Ceklek.

Hera membuka pintu kamarnya yang terlihat gelap tanpa satupun pencahayaan. Gadis itu beranjak menuju pojok dinding kemudian menekan sakelar lampu.

Semua lampu menyala mengusir gelap yang semula menghilangkan segala sesuatunya dari pandangan hera. Manik hera kini menangkap sosok baekhyun yang telah berbaring di atas tempat tidurnya.

Baekhyun tidak tidur. Hera tahu karena jelas sekali pemuda itu tengah memandang kosong dinding di depannya dengan mata terbuka. Hati kecil hera khawatir. Apa sesuatu yang buruk terjadi pada baekhyun ?. Ya, tadi setibanya ia di rumah nyonya byun sempat bertanya tentang sikap baekhyun yang terlihat berbeda saat ia pulang.

"Baek-ah" panggil hera pelan seraya bergerak mendekati baekhyun.

"Baek-ah, apa terjadi sesuatu-" hera menggantungkan kalimatnya ragu. Hera masih berdiri di sisi tubuh baekhyun. Tersirat jelas kilatan khawatir di bening matanya.

Tidak ada jawaban. Baekhyun masih diam tidak bergeming di tempatnya membuat hera semakin di landa kebingungan.

"Apa karenaku ?, apa aku membuat sebuah kesalahan ?, bukankah semalam- bahkan tadi pagi dia baik-baik saja ?" Batin hera bertanya.

"Apa kau sakit ?" Suara hera mengulurkan tangannya ingin memeriksa baekhyun.

Namun, belum juga lengan hera tiba baekhyun lebih dulu bangkit dan beranjak pergi meninggalkan hera dengan segala pertanyaan di benaknya.

Hari terus beganti dan selama empat hari sejak hari itu baekhyun dan hera tidak lagi bertegur sapa. Jarak yang semula di rasa hera telah mendekat baginya dan baekhyun kini terasa kembali menjauh. Ya, baekhyun menjauhinya.

is this love ?Where stories live. Discover now