Chapter 4

3.1K 252 85
                                    

Final test semester telah selesai sejak dua hari yang lalu namun perkuliahan belum juga di liburkan. Tentu saja alasannya adalah belum keluarnya nilai akhir untuk seluruh mahasiswa.

Hera terus melangkah tanpa tujuan di sepanjang koridor lantai dua kampusnya, tidak ada yang harus di kerjakannya selain menunggu beberapa nilai mata kuliah yang menurut kabar akan keluar hari ini.

Langkah hera berhenti tepat di depan ruang vokal dimana pintunya tidak tertutup rapat, meski sedikit ragu hera akhirnya melangkah masuk. Kedua bola mata hera mengedar ke seluruh ruangan. Sepi, tenang dan hera merasa nyaman di sini. Ia terus melangkah menuju sebuah piano yang terletak di ujung ruangan.

Langkah hera berhenti saat ia berada tidak jauh dari piano di depannya tepatnya karena jongdae yang duduk di balik piano itu.

"Annyeong hera-ssi" sapa jongdae sesaat setelah ia menyadari kehadiran hera yang baru saja menginjakkan kakinya di ruang tersebut.

"Ahh. Maaf jika aku mengganggmu-" kata hera tidak enak karena masuk tanpa permisi.

 Jongdae tersenyum ramah. "Tidak apa-apa, lagi pula ruang ini adalah tempat umum aku tidak memiliki hak untuk melarang siapapun masuk ke sini" jawab jongdae setelahnya.

"Apa kau ada keperluan ?" Tanya jongdae kemudian.

"Tidak. Aku hanya berkeliling" jawab hera canggung. "Eumm jongdae-ya, soal waktu dulu-, itu maafkan aku" lanjut hera kembali meminta maaf atas apa yang di lakukannya pada jongdae di waktu keduanya masih kecil.

Jongdae lagi-lagi tersenyum. "Santailah hera-ya, mau berapa kali kau meminta maaf ? Aku bahkan sudah melupakannya"

Hera ikut tersenyum, lalu manik gadis itu beralih fokus pada piano di depan jongdae. "Kau pandai memainkannya ?" Tanya hera kemudian.

"Ah ini, sebenarnya aku tidak terlalu jago dalam memainkan alat musik" aku jongdae. "Alat musik ini suamimu itu yang jago memainkannya" celetuk jongdae lagi.

"Ah benarkah ? Aku tidak tahu tentang itu" kata hera rendah.

"Ya, kapan-kapan kau minta saja baekhyun untuk menyanyikan sebuah lagu untukmu"

"Ku rasa dia tidak akan mau" jawab hera dengan suara pelannya namun dapat jongdae dengar dengan jelas.

"Maaf- aku tidak bermaksud-" sadar jongdae kemudian akan hubungan baekhyun dan hera. Ya, jongdae menyadarinya dari perubahan wajah hera.

"Eumm apa kau ingin belajar memainkannya ?" Jongdae berusaha mengubah atmosfir yang telah berubah tidak mengenakkan. "Jika itu tentang hal dasarnya saja ku rasa aku bisa mengajarkannya padamu" lanjut jongdae dengan senyum merekah.

"Benarkah !?" Seru hera antusias kedua manik matanya bahkan berbinar senang.

"Ya, jika kau berjanji tidak akan menertawakan kemampuanku" celetuk jongdae yang di angguki hera antusias.

"Kalau begitu kemarilah" suara jongdae menepuk sisi kosong kursi di sampingnya memberi isyarat pada hera untuk duduk di sana.

Tanpa berpikir sedikitpun hera segera beranjak dan duduk tepat di samping jongdae berbagi kursi yang sama berdua. Jongdae mulai mengajari hera saat tiba-tiba pintu ruangan di depan mereka kembali terbuka.

Minseok dan baekhyun yang melangkah dengan saling berangkulan memasuki ruang vokal menghentikan langkah mereka bersama saat mendapati hera dan jongdae yang bahkan tidak menyadari kedatangan keduanya.

"Ehem!" Dehem minseok sengaja untuk menyadarkan jongdae dan hera akan keberadaan mereka.

"Eoh! Kalian sudah datang" suara jongdae tanpa dosa setelah melihat baekhyun dan minseok berdiri di depan mereka.

is this love ?Место, где живут истории. Откройте их для себя