Part 50

3.4K 233 20
                                    

Anggap saja ini Extra Part

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Seorang gadis berambut panjang berjalan dengan langkah terburu-buru dari dapur tempat biasa ia membuat sesuatu yang lezat dengan sepasang tangan pintarnya menuju sebuah kamar dengan pintu berwarna coklat yang di dalamnya terdapat ruangan yang cukup luas namun hanya dihuni oleh seorang gadis berambut sebahu yang gemar membaca komik dan bermain game.

sesampainya gadis berambut panjang itu di dalam kamar seorang gadis yang sempat diceritakan tadi terlihat gadis itu mengelus dada sambil bergumam lega bahwa gadis yang sedang dilihatnya saat ini masih tertidur pulas di kasurnya yang cukup luas.

"Syukur deh dia masih tidur" gadis itu kembali menutup pintu kamar dan pergi dari sana menuju dapur kesayangannya

waktu pukul 11 siang gadis berambut panjang tadi masih asik berkutat di dapur kesayangannya dengan berbagai macam hidangan lezat yang dimasak dengan tangan pintarnya.

"hampir selesai" gumam gadis itu yang kini tengah menata masakannya di atas meja makan

Ting nong .... ting nong

bunyi bel yang terdengar ditelinga gadis itu membuatnya menyudahi aktivitas di dapur.

"hay selamat siang" sapaan dari seseorang yang membunyikan bel tadi membuat si gadis berambut panjang itu tersenyum senang

"Bubiii" pelukan yang begitu erat mengisyaratkan bahwa gadis tersebut sangat merindukan sosok yang dipanggilnya dengan sebutan Bubi

"kangen banget ya" gadis itu menggangguk cepat

"dimana Kinay?" tanya si Bubi sambil melepaskan pelukan mereka dan matanya menelusuri setiap ruangan untuk mencari sosok yang bernama Kinay

"dia masih tidur" jawab si gadis yang kembali ke area dapur dengan di ikuti oleh sosok bubi tadi

"tumben" gumam si bubi pelan

"bukan tumben tapi udah biasa seperti itu kan setiap bubi kesini pasti dia bangun siang tapi kalo bubi gak kesini dia bangun lebih awal dengan kebawelannya itu" si bubi tadi tersenyum geli mendengar ucapan gadis tersebut

"maaf ya bubi sering lupa buat kabarin kamu dan yang lain kalo bubi akan datang" sesal si bubi sambil membelai rambut panjang gadis yang berdiri di sampingnya dengan penuh kasih sayang

"udah biasa" jawab sigadis sambil tersenyum paksa dengan dua piring di tangannya

"Cindy marah ya sama bubi kok jawabnya gitu" sosok bubi tadi mengikuti langkah Cindy yang sedang sibuk menata makanan di meja

"Cindy gak marah kok dan Cindy cukup maklum karena umur emang gak bisa bohong ya meskipun bubi masih cantik di umur yang cukup matang untuk berkeluarga tapi ingatan bubi gak secantik wajah bubi" merasa diledek seperti itu oleh Cindy justru tidak membuat sosok bubi tadi marah melainkan membalas Cindy dengan menggelitiki Cindy sampai-sampai Cindy terjatuh di lantai dengan tawa menahan geli

"ampun bubi ampun haha" geli Cindy saat tangan bubi nya itu masih betah berada dipinggangnya

"gak ada ampun buat kamu"

keduanya semakin asik menggelitik satu sama lain sampai tidak sadar dua orang gadis yang lain datang dan memperhatikan mereka.

"asik bener yang lagi main sampai gak sadar cewe cantik kaya kita dateng gak disambut" sindir gadis berambut panjang barkulit putih dan bermata sipit

I Love You,Bubi [END]Where stories live. Discover now