Part 49

2K 191 8
                                    

"Brengsek!" umpat Hanif saat kaki kanannya tertembak

tak jauh dari mereka seorang wanita berambut sebahu menatap bengis ke arah Hanif dengan sebuah pistol di tangannya yang masih mengarah ke arah Hanif dan Farish.

"aku gak akan biarin kamu bunuh anak aku dan Dava!" suara yang terdengar penuh amarah itu sangat dikenali oleh Hanif

"Viny" ucap Hanif sambil meringis menahan sakit dikaki kanannya dan bingung bagaimana bisa Viny berada ditempat yang sama dengan dirinya

wanita yang ternyata memanglah Viny itu berjalan perlahan dengan pistol yang masih mengarah ke arah Hanif.

"ya aku Viny,aku yang akan bunuh kamu lebih dulu Nif!" ucapan Viny yang terdengar penuh amarah itu justru ditertawakan oleh Hanif

"oh sekarang kamu mau jadi superhero buat mereka" kata Hanif sedikit melirik ke arah Dava dan Lidya

Viny diam namun masih menatap bengis ke arah laki-laki yang pernah dicintainya itu.

"sebelum kamu bunuh aku,aku yang akan bunuh kamu lebih dulu Viny" dengan cepat Hanif mengarahkan pistol miliknya ke arah Viny sampai akhirnya




Dor!!

Suara tembakan yang terdengar lantang itu membuat Hanif dan Farish panik. bagaimana mereka berdua tidak panik,pasalnya suara tembakan itu bukan berasal dari pistol yang dipegang oleh Hanif melainkan dari seorang polisi yang kini sudah berada diantara mereka dan berhasil mengepung tempat dimana Hanif menyekap Lidya.

"angkat tangan dan buang senjata kalian!" perintah polisi tersebut kepada Viny dan Hanif

keduanya langsung membuang senjata tersebut dan polisi pun meringkus Hanif,Farish,Viny dan kedua anak buah Hanif

tak lama Melody dan yang lainnya datang, saat Melody melihat Farish yang ditahan oleh polisi ia terlihat shock lalu menghampiri Farish.

"aku gak nyangka Rish orang seperti kamu akan melakukan hal yang memalukan seperti ini" ucap wanita bertubuh mungil itu sambil menggeleng yang lagi-lagi tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini

Farish sendiri tidak membayangkan bahwa Melody akan tau rencananya bersama Hanif "Mel dengerin penjela-"

plak

"gak ada yang perlu kamu jelasin Farish! aku malu pernah kenal sama kamu!" sebuah tamparan yang cukup keras dan kata-kata yang penuh amarah itu membuat Farish merasa menyesal telah bersengkokol dengan Hanif

"Mel maafin ak-"

"STOP! jangan bicara lagi karena aku jijik dengar suara kamu Farish!" lagi-lagi Farish harus mendengar amarah Melody padanya

Dava yang sudah terlepas dari tali yang mengikatnya kini berjalan ke arah Melody yang berada diantara Hanif dan Farish dengan sedikit tertatih.

"Mel" panggil Dava

Melody yang melihat Dava langsung memeluk laki-laki yang dicintainya itu.

"Dav aku takut kamu kenapa-napa" tangis Melody di dalam pelukan Dava

"aku gpp kok Mel" Dava yang sebenarnya merasakan sakit disekujur tubuhnya mencoba biasa saja supaya Melody tidak terlalu mengkhawatirkannya

Melody mendongak menatap wajah Dava yang penuh luka dengan tersenyum perih "kamu bilang gpp tapi liat wajah tampan kamu penuh luka Dav"

melihat Melody yang mengkhawatirkan dirinya membuat Dava mengecup lembut kening Melody tepat dihadapan Farish. Farish yang melihat adegan itu membuatnya mengerang dalam hati.

I Love You,Bubi [END]Where stories live. Discover now