Part 48

2.1K 183 3
                                    

"dia adalah.....KINAL"


kata-kata itu sangat terdengar jelas oleh pendengaran Ve dan masih berputar-putar dipikirannya sampai saat ini.Setelah berhasil mengungkapkan satu rahasia yang dimiliki oleh dokter Nata kepada Ve,dokter muda itu langsung pergi dari hadapan Ve dan meninggalkannya dengan ketidakpercayaan atas pengakuan mantan sahabatnya itu.

"Ve" sebuah suara dari arah pintu rawat Kinal yang memanggil nama Ve membuat sang empunya nama tersadar dari lamunannya

"kak Melody" kata Ve saat melihat ke arah pintu yang memanggil namanya adalah sang kakak

"kamu kenapa melamun Ve dan dimana Dokter Nata juga Brandon?" tanya Melody panik yang kini sudah berada di samping Ve

Ve menggeleng lemah "gak papa kak hanya saja Ve memikirkan dimana Kinal saat ini dan soal dokter Nata juga Brandon mereka sudah pergi sejak dari tadi"

mendengar nama Kinal membuat Melody menangis "Ve kakak takut Kinal kenapa-napa dan orang yang menculiknya bisa saja berbuat yang macam-macam"

"maafin Ve ya kak karena Ve gak bisa jaga Kinal dengan baik"

Ve memeluk Melody yang berada di sampingnya dan Melody membalas pelukan Ve.

"dari pada kalian duduk aja seperti itu lebih baik sekarang kita cari Kinal" kata Dava yang entah sejak kapan sudah berada di dekat kedua wanita yang masih saling berpelukan itu

Ve dan Melody saling melepaskan pelukan mereka dan melihat ke arah Dava.

"Dava benar kak lebih baik sekarang kita cari Kinal" setuju Ve yang diangguki oleh Melody

"oh ya Ve sekalian kamu bawa surat dari si penculik itu ya" kata Melody

Ve sendiri segera mengambil surat tersebut lalu menyimpannya dan ketiganya pun segera bergegas pergi untuk mencari Kinal.

1 Jam berlalu Ve,Melody dan Dava yang masih mencari Kinal masih belum juga menemukan titik terang dimana Kinal berada saat ini.

"apa sebaiknya kita lapor polisi supaya Kinal lebih mudah untuk ditemukan dan polisi segera mencari Kinal" saran Dava yang berada di balik kemudi

"tidak semudah itu Dav melaporkan hilangnya Kinal dengan sedikit bukti yang kita punya" ucap Ve yang duduk di jok belakang

Dava mengangguk menyetujui ucapan Ve yang menurutnya ada benarnya juga.

"butuh waktu juga untuk polisi memproses hilangnya Kinal karena Kinal hilang belum ada 24 jam"

lagi-lagi Dava mengangguk membenarkan ucapan Ve.

"tapi Ve,Kinal itu diculik bukan hilang ataupun kabur dan dengan surat dari sipenculik itu bisa saja polisi dapat memprosesnya dengan cepat,kita juga belum mencobanya kan" setelah sedari tadi Melody hanya diam kini ia membuka suara dan kurang menyetujui ucapan Ve

"bener juga ya" kata Dava yang baru saja menyadari bahwa ucapan Melody ada benarnya

"ya udah Dav lebih baik sekarang kita ke kantor polisi" ajak Melody yang disetujui oleh Dava sedangkan Ve hanya diam dan hanya menurut mengikuti sang kakak

setelah beberapa menit menempuh perjalanan menuju kantor polisi akhirnya mereka telah sampai dan mereka segera melaporkan kasus penculikan Kinal. selama pelaporan Ve diintrogasi oleh pihak polisi dengan sedetail-detailnya.

"mereka memakai penutup wajah dan setelah itu mulut saya dibekap lalu tidak sadarkan diri pak" ucap Ve yang menjelaskan kronologi kejadian saat Kinal diculik kepada polisi

polisi tersebut mengangguk paham "lalu apa ada barang bukti lainnya selain pesan yang ditinggalkan oleh sipenculik?"

"saya rasa tidak ada selain surat yang saya berikan kepada bapak tadi" jawab Ve

I Love You,Bubi [END]Where stories live. Discover now