Chapter 8

1.2K 87 12
                                    



Tittle : Flori Diary Chapter 8

Cast : Cho Kyuhyun, Baek Seung Hye, etc

Genre : Sad, Romance, Chapter

Author : Vhiy Zaza

*****

Kyuhyun POV

"Cho," jawab Seung Hye pasti. "Cho Na Yoon." Sambungnya.

Aku menahan napas ketika Seung Hye menyebutkan nama depan Na Yoon, ia memiliki marga yang sama denganku. Jadi, Na Yoon benar-benar adikku? Perasaanku sangat kacau, memikirkan Seung Hye adalah ibu dari adikku sangat menyesakkan. Aku yakin, tatapan mataku saat ini sangat menyedihkan. Wajahku sudah dipastikan memucat.

"Bukankah Yoonie anak kita." Ucapan Seung Hye membuatku menatap matanya dengan cepat. Tatapan mataku seolah meminta penjelasan dari Seung Hye. "Bukankah oppa mengatakan lupakan semua masa laluku. Jadi aku hanya mengingat masa sekarang, aku adalah kekasihmu, dan itu artinya Na Yoon adalah anakmu. Benar kan? Jadi, marga Na Yoon adalah Cho?"

Penjelasan Seung Hye sangat panjang. Inti dari penjelasannya adalah, Na Yoon mempunyai marga Cho, karena mulai saat ini Na Yoon adalah anakku dan Seung Hye, anak kami.

Tanpa memikirkan apapun, aku menarik leher Seung Hye, sehingga ia menunduk tepat di atas wajahku. Kuraup dengan cepat bibir Seung Hye, kami berciuman hangat dan dalam. Melupakan keberadaan kami saat ini.

"Mengapa wajah oppa pucat ketika aku menyebutkan marga Yoonie tadi?" Seung Hye bertanya sambil berbisik ketika bibir kami menjauh.

"Aku terkejut karena ayah Na Yoon mempunyai marga yang sama denganku, tapi ternyata itu karena memang aku ayahnya." Aku menjawab sambil terkekeh pelan. Menyimpan alasan sebenarnya, mengapa aku pucat saat mendengar marga Na Yoon adalah Cho.

"Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk melupakan masa laluku, aku hanya akan mengingat kehidupan kita saat ini." Kuusap pipi mulus Seung Hye yang masih menunduk di atasku, ketika mendengar ucapannya.

"Iya, tetaplah seperti itu, Sayang," ucapku. Teriknya matahari mulai memayungi kami. Silau dan rasa panas mengusik kenyamananku dan Seung Hye. "Kita harus mencari tempat yang teduh, Sayang," sambungku.

Aku bangun dari rebahanku dan berdiri, melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan Na Yoon. "Baby Yoon, kemari, Nak." Aku memanggil Na Yoon yang masih asyik berlari ke sana kemari, mengejar kupu-kupu.

Dengan patuh, Na Yoon berlari ke tempat kami berada. "Iya, Appa." Na Yoon menjawabku setibanya ia di dekatku dan Seung Hye.

"Kita pindah tempat, mencari tempat yang teduh, Sayang." Seung Hye menjelaskan pada Na Yoon, maksudku memanggil Na Yoon tadi.

Kami susun kotak-kotak makanan yang masih terbuka, lalu kami masukkan ke dalam kantong. Setelah barang-barang kami rapi, kulipat kain tipis yang menjadi alas kami duduk tadi.

"Apa Baby Yoon bisa membantu appa?" Tanyaku pada Na Yoon.

Kendati belum tahu, aku ingin meminta bantu apa padanya, Na Yoon langsung mengangguk sambil tersenyum. "Tolong bawa ini, ke bawah pohon itu, Sayang." Tangan kiriku memberikan kain yang baru saja kulipat tadi dan tangan kananku menunjuk ke arah pohon rindang, di depan kami.

Sambil berlari-lari kecil, Na Yoon membawa kain yang tadi kuberikan padanya. Sementara aku dan Seung Hye membawa barang lainnya yang lebih berat. Senyum merekah di wajahku dan Seung Hye ketika melihat Na Yoon mencoba membentangkan kain yang ia bawa tadi. Bibir gadis kecil kami itu mengerucut menggemaskan saat ia sedang serius, mencoba membentang kain dengan benar.

Flori DiaryWo Geschichten leben. Entdecke jetzt