Chapter 4

1.2K 107 6
                                    



Tittle : Flori Diary Chapter 4

Cast : Cho Kyuhyun, Baek Seung Hye, etc

Genre : Sad, Romance, Chapter

Author : Vhiy Zaza

*****

Kyuhyun POV

Melihat appa yang masih duduk santai sambil membaca koran di ruang makan cukup mengejutkanku. Sangat tidak biasa pak tua itu masih ada di rumah disaat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. "Mengapa appa masih di rumah ?" sangat tidak sopan sebenarnya bertanya seperti itu pada appa. Tapi apa peduliku dengan pria tua itu, dia juga sering berbicara kasar padaku.

Lihatlah, pria tua yang kupanggil appa itu bahkan tidak menyahutiku. Jangankan menyahut berhenti membaca koran dan melirikku saja tidak. "Cihh." decakku pelan karena kesal.

"Aku menyadari apa yang kau lakukan anak nakal." aku terjengit saat akan memasukkan roti tawar ke mulutku saat mendengar suara appa yang dingin dan tajam itu.

Kendati demikian, aku tetap membalas ucapan appa dengan santai. "Aku kira appa tadi menjadi patung." tanpa peduli dengan reaksi appa saat mendengar ucapanku, aku kembali memakan roti tawar yang diolesi dengan selai cokelat dengan santai. "Berhubung appa tidak menjadi patung lagi, sebaiknya appa menjawab pertanyaanku tadi. mengapa appa masih di rumah disaat sudah mulai jam kerja ?" aku kembali bertanya alasan appa masih di rumah.

"Mengapa kau ingin tahu ?" appa justru menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan juga.

"Hanya penasaran saja, tidak biasanya si tua yang sangat mendedikasikan hidupnya dengan pekerjaan ada di rumah disaat sudah masuk jam kerja." aku menjawab sambil mengendikkan bahu.

"Hanya sedang ingin di rumah, apa masalah untukmu ?" menyebalkan sekali jawaban si tua ini. Tanpa merasa perlu menjawab pertanyaan appa, aku beranjak dari kursi dan berjalan meninggalkan appa yang masih saja membaca koran. "Ah, aku tidak akan mencari tahu dimana pemilik diary itu berada, appa perintahkan saja satu dari ratusan anak buah yang appa miliki itu yang mencarinya." aku yang baru melangkah dua langka kembali menoleh kepada appa dan menolak perintahnya tadi malam. Tanpa menunggu jawaban dari appa, aku kembali memutar badan dan melangkah meninggalkan ruang makan.

Ya, aku tidak peduli lagi dengan diary itu, baik isinya yang sangat menyedihkan maupun pemiliknya. Anggap saja aku pengecut. Aku berusaha melindungi perasaanku sendiri agar tidak terlalu sakit jikalau apa yang kupikirkan tadi malam benar adanya. Jika pun nanti aku harus tahu kebenaran itu, setidaknya bukan aku yang mencari tahu sendiri kebenarannya.

Masih sambil mengunyah roti tawar yang tadi kubawa saat akan meninggalkan ruang makan, aku masuk ke dalam kamarku lalu mengambil ransel dan kunci mobil. Aku harus segera ke kampus. Bukan untuk belajar sebenarnya tujuanku ke kampus, aku ingin mencari gadis menarik yang bisa ku rayu dan kukencani hari ini. Aku ingin menghilangkan pusing di kepalaku dan merayu gadis-gadis cantik salah satu cara yang ampuh untuk menghilangkan pusingku.

"Coba kita cari nomor gadis cantik yang sudah kusimpan" gumamku sambil melihat layar ponsel. Ibu jariku dengan lincah mengusap layar ponselku untuk mencari nomor ponsel gadis cantik yang entah kapan pernah kupintah dan kusimpan.

"Ah aku tidak ingat wajah dan kepribadian mereka, bagaimana jika ternyata nomor yang aku hubungi milik gadis cantik tapi menyebalkan seperti Jang Sena" belum kering rasanya bibirku setelah mengatakan nama Jang Sena. Nama itu benar-benar muncul di layar ponselku. Masih berani juga ternyata gadis menyebalkan ini menghubungiku.

Flori DiaryWhere stories live. Discover now