Sial, kau tiang!. Dia malah menggodaku, dasar kekasih bangsat.

"Yak! Sok tahu sekali kau, mana mungkin aku cemburu huh! Sudahlah aku harus berlatih" akupun berusaha keluar dari ruangan ini, tapi si tiang menghalangi jalanku.

"Tidak! aku tak akan membiarkanmu keluar sebelum kau jujur padaku"

"Mwo-ya? Aku tidak cemburu kok"

"Bohong"

"Tidak"

"Iya"

"Tidak"

"Tidak"

"Iya" 

eh sialan si tiang.

"Nah kan kau ketahuan jika cemburu"

"Iya aku cemburu puas! Awas saja jika kau macam-macam saat berlatih dengannya"

"Arrasseo arrasseo, aku tidak akan macam macam dengannya kok. Aku hanya macam macam denganmu seperti ini.."
Dia mendekatkan tubuhnya padaku kemudian tangan kanannya meraih daguku dengan lembut. Akupun sontak memundurkan tubuhku hingga kurasakan punggungku menabrak tembok. Sial.
Chanyeol semakin mendekatkan wajahnya padaku. Dia pun menunduk agar wajahnya bisa lebih dekat dengan wajahku mengingat aku yang hanya sebatas bahunya. Semakin lama semakin dekat hingga bibir kami hampir bersentuhan, secara perlahan kupejamkan mataku. Kedua tanganku refleks melingkar di lehernya, setelah bibir kami benar-benar menempel dia melumatnya lembut.

Akupun dengan senang hati membalas lumatannya. Lima menit sudah berlalu kami saling berciuman aku yang mulai merasa kehabisan nafas melepaskan kedua tanganku pada lehernya dan mendorong dada bidangnya pelan bermaksud menyudahi ciuman kami.

"Wae?" ucapnya setelah melepas panggutan bibir kami

"Yak! Kau mau membuatku kehabisan nafas huh?"
aku membalas ucapannya dengan kesal.

"Mianhae. Aku hanya terlalu menikmati, sudah lama aku tak merasakan bibir manismu. Cup" dia pun mengecup singkat bibir mungilku.

Kemudian dia menggenggam tanganku bermaksud membawaku keluar dari ruangan ini.
fyi, di dalam ruangan ini hanya ada aku dan Chanyeol, semua orang sudah keluar terlebih dahulu aku manusia terakhir yang keluar tadi sebelum si tiang menarikku masuk kembali ke ruangan yang digunakan untuk rapat tadi.
Aku dan dia pun berjalan beriringan.

"Apa kau akan pulang sekarang?" dia bertanya sambil menoleh padaku.

"Tidak.. kurasa aku tadi mendengar jika akan berkolaborasi dengan member exo, tapi aku tidak mendengarkan oppa, bisa kau memberitahuku?" aku menatapnya sambil memamerkan deretan gigi putihku.

"Yak! Dasar bodoh, kau tidak tahu kau akan kolaborasi dengan siapa? Tapi saat mendengar namaku disebut kau tau? huh"

Aku hanya menyengir padanya. Dan akhirnya dia membawaku ke dorm exo, ternyata disana semua member tengah berkumpul.

"Yak! Darimana saja kau caplang?" ucap Baekhyun saat melihat Chanyeol dan aku masuk ke dalam dorm. Dormitory para artis SM memang tidak jauh dari SM building.

Chanyeol tidak menanggapi Baekhyun yang melontarkan pertanyaan padanya dia langsung membawaku ke lantai atas. Member lain hanya tersenyum melihatku datang bersama Chanyeol, tapi aku tak melihat Sehun disana, mungkin saja dia langsung istirahat di kamarnya. ah, mengapa aku jadi memikirkan Sehun.

"Yak mengapa kau membawaku ke kamarmu oppa, aku ingin tahu siapa yang akan kolaborasi denganku?"

"Nanti akan kuberi tahu, sekarang aku ingin membersihkan diri kau tunggulah disini"

"Mengapa aku harus menunggumu mandi. Iih, mending aku turun dan bergabung dengan yang lain"

"Yak! Kau jangan turun tanpa ku! Pokoknya kau harus disini hingga aku selesai!"

"Yayaya"

Dasar caplang. Apa untungnya aku menunggunya mandi, dia selalu tak membolehkanku bersama para member tanpa dirinya tanpa alasan yang jelas. Cih, dasar tiang pencemburu. Akupun melihat-lihat isi kamarnya.

Rapi. As always. Dia memang seorang yang sangat rajin, meski dia namja kamarnya selalu rapi dan bersih. Diatas meja samping tempat tidurnya terdapat figura yang berisi foto kami. Foto itu diambil di namsan tower saat kami baru meresmikan hubungan kami, yang artinya baru satu tahun EXO debut dan tahun pertama aku debut sebagai penyanyi solo. Tadinya aku akan didebutkan dengan Red Velvet tapi tidak jadi, alhasil aku debut menjadi solois.

Sudah 20 menit berlalu tapi Chanyeol belum juga keluar dari kamar mandi. 5 menit kemudian dia keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan dia memperlihatkan tubuh atasnya. Astaga, kuatkan imanku.

Sial, dia terlihat sangat sexy dengan rambut basahnya. Tubuhnya sangat atletis absnya terlihat sangat sempurna. Ya Tuhan betapa indahnya ciptaanmu di hadapanku kini. Aku terus saja memandangi tubuh indahnya. Meskipun dia sering menunjukkan tubuhnya padaku tapi aku masih saja memandanginya seperti aku baru pertama kali melihat tubuhnya.

"Mengagumiku eh?" dia tersenyum miring kearahku. Membuatku menunduk malu, sial.

"Cepatlah berpakaian oppa" aku berucap gugup.

"Tidak ah, aku lebih nyaman shirtless begini" lagi-lagi dia tersenyum miring dan mendekat padaku. Astaga apa yang akan dia lakukan.

"Yak! Oppa jangan berani mendekat" dia hanya diam sambil tersenyum miring dan terus berjalan ke arahku.

Aku semakin mundur hingga kakiku menubruk tempat tidur alhasil akupun terjatuh diatas tempat tidurnya dan refleks aku menarik tanganya alhasil dia terjatuh diatasku.

Ya Tuhan, posisi kami membuatku tidak bisa bernafas. Kami saling menatap hingga suara gedoran pintu membuat kami terkejut.


------

Makasih buat yg udah sempetin baca + vomment 😙😍
Kritik dan saran apapun diterima kok:)))

Bonus pict kesayangan aku ❤❤❤❤

Bonus pict kesayangan aku ❤❤❤❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Don't go (Chanyeol x Seulgi)Where stories live. Discover now