[Pâtissier] Hidden

35 10 24
                                    

Author: anhays99 

Title: Hidden

Genre: Marriage life, Sad, romance

Rating: G

Disclaimer: Ide cerita sepenuhnya milik saya.

**

Sudah hampir dini hari, namun wanita iu masih setia brada di ruang tamu. Ia mematikan tayangan televise yang hampir membuatnya bosan. Tidak, ia tidak boleh bosan. Sebagai seorang istri, adalah hal wajib untuk menunggu suami pulang ke rumah, menyambutnya, dan memberika ketenangan.

Yoo Ae berharap seperti itu. Namun pada kenyataannya, semua itu palsu. Pernikahan yang diatur, Yoo Ae tak percaya masih ada hal seperti itu di dunia yang sudah modern seperti sekarang. Hanya satu hal yang Yoo Ae percaya, bahwa dongeng yang mempunyai jalan cerita indah dari awal sampai akhir.

Suara pintu terbuka membuatnya menoleh. Terlihat seseorang yang telah menyandang sebagai 'suami'nya, berjalan dengan kepala menunduk, terlihat lesu. Saat ia mendongak, ada sedikit keterkejutan pada ekspresi wajahnya.

"Sedang apa kau disana?" tanya Yoongi.

"Aku hanya sedang menonton TV, tapi sudah selesai," jawab Yoo Ae sedikit berbohong.

Bibir Yoongi menyunggingkan senyuman miring, seraya berjalan melewati Yoo Ae menuju kamar. "Jangan berpikir bisa membuatku terkesan dengan menungguku pulang. Kau sudah tahu sejak awal, semua ini diatur, semuanya hanya kesepakatan antarkeluarga. Keluarga kita yang saling membutuhkan, bukan kita." Selesai mengatakannya, Yoongi langsung menghilang dibalik pintu kamarnya.

Kamarnya. Ya, bahkan mereka tidur di kamar yang terpisah.

Yoo Ae sekali lagi hanya bisa menatap punggung suaminya dengan mata berkaca-kaca. Perkataan Yoongi tidak sepenuhnya benar, dia hanya benar pada bagian keluarga yang saling membutuhkan, kesepakatan dua keluarga. Namun dia salah pada kalimat setelahnya. Mungkin Yoongi tidak membutuhkannya, namun Yoo Ae membutuhkan Yoongi.

Yoo Ae mencintai Yoongi, dia mencintai suaminya. Terlepas dari perihal perjodohan, dia tetap mencintai suaminya. Apakah itu salah?

**

"Hari ini aku akan lembur lagi," kata Yoongi di tengah-tengah sarapan pagi ini.

Tangan Yoo Ae berhenti menyendok, ia lalu menatap Yoongi. Pria itu tetap melanjutkan makannya dengan santai. Yoo Ae tidak tahu, belakangan ini Yoongi sering sekali lembur, tidak sesering saat mereka pertama menikah.

"Baiklah."

"Jangan menungguku," ujar Yoongi. "Jangan memposisikan seolah kau istri yang baik. Aku tidak tahu akan pulang kapan, bisa saja sampai menjelang pagi. Aku tidak ingin mendengar keluhan ibumu ketika melihat keadaanmu kalau sewaktu-waktu beliau berkunjung kemari."

Yoo Ae hanya mengangguk. Memang apalagi yang harus dia lakukan selain menuruti kata suaminya? "Arasseo," lirihnya.

Yoongi berdiri dan meletakkan piring kotornya di tempat cuci piring. Yoo Ae mendapati dasi Yoongi yang sedikit miring. Tangannya gatal ingin membenarkannya, tapi ia menahan sekuat yang ia bisa terakhir kali ia tanpa izin membenarkan dasi Yoongi dan berakhir dengan pria itu berubah jadi es. Tidak menganggapnya ada selama dua hari. Yoo Ae tidak mau diabaikan lagi.

Saat Yoo Ae selesai membersihkan meja, dia mendapati rumah telah sepi. Seperti biasa, Yoongi akan langsung pergi setelah sarapan. Tanpa melihat padanya. Seolah dia hanyalah sebuah pajangan cantik.

**

Yoo Ae memutuskan untuk menghabiskan waktunya untuk bertemu dengn sahabatnya, Ryu Hyeyoung. Mereka telah bersahabat sejak bangku SMA hingga sekarang keduanya sudah sama-sama menikah.

#1: A Simple Food and A Warm FamilyWhere stories live. Discover now