CHAPTER 17

267 44 49
                                    


Aku sudah berada di bawah dan menemui Ye In yang masih menungguku. Aku harus katakan pada Ye In atau tidak ya? Kalau aku beritahu Ye In, dia akan bersikap seperti apa ya?

"Eun Ra-ya, kenapa melamun seperti itu?" Aku tersadar dari lamunanku karena perkataan Ye In.

"Ohh.. Emm.. Tidak apa-apa," kataku pada Ye In. "Ah, Ye In ada yang mau aku beritahu." Sebenarnya aku masih bingung apakah harus memberitahu Ye In atau tidak.

"Apa Eun Ra?"

"Besok saja deh. Sekarang sudah jam segini, sebaiknya kita pulang."

"Ah dasar kau! Jangan membuatku jadi penasaran seperti ini dong." Aku hanya menanggapi dengan senyuman jahil. Sepertinya aku akan memberitahu Ye In besok saja, karena sekarang sudah sangat larut. Aku pulang naik taksi karena sekarang sudah tidak ada bis yang lewat lagi. Memang sudah menjadi kebiasaan aku pulang naik taksi jika selesai latihan sampai pagi begini, untungnya tidak ada hal aneh yang terjadi padaku selama ini.

...

"Eun Ra~~~" Aku sangat mengenal suara ini. Aku membalikkan badan dan melihat Ye In yang sedang tersenyum padaku.

"Aku siap mendengarkan apa yang mau kau beritahu padaku kemarin," katanya dengan sedikit berbisik padaku.

"Kemarin?"

"Bukan kemarin sih, lebih tepatnya tadi pagi pukul 1 lewat," katanya sambil menjelaskan waktu yang dimaksud. Padahal aku sangat mengerti apa yang dia mau tahu.

"Kau penasaran sekali ya?"

"Sangat!!" katanya sambil mengangguk-anggukan kepalanya seperti anak kecil yang penasaran akan sesuatu.

"Jadi begini—" Aku sengaja menggantung kalimatku untuk membuat Ye In penasaran. Dia sudah mendekatkan telinganya kepadaku seakan sangat siap mendengar apa yang akan aku katakan. "—ternyata unta punya 3 kelopak mata loh."

Ye In memukul pundakku karena kesal dengan perkataanku. "Yah, Eun Ra aku serius!"

Aku tertawa melihat wajah kesalnya. Ye In memang lucu sekali saat sedang kesal seperti ini, sehingga membuatku ingin menjahilinya. "Baiklah aku akan serius kali ini. Jadi kemarin saat aku akan mengambil handphone, aku melihat sesuatu yang sangat mengejutkan."

"Apa yang kau lihat?" Aku melihat sekelilingku terlebih dahulu sebelum melanjutkan ceritaku.

"Kyo Woon oppa sedang berduaan dengan Ha Mi di ruangannya." Aku mengatakan kalimat tersebut dengan suara sekecil mungkin, takut kalau ada yang mendengar perkataanku. Ye In langsung menutup mulutnya karena kaget mendengar ceritaku. 

"Kau tidak salah lihat kan?" Aku sudah tahu Ye In pasti tidak akan langsung percaya. Aku mengambil handphoneku yang ada di dalam tas dan mencari sesuatu di dalamnya.

"Aku tahu kau tidak akan langsung percaya, tapi kau bisa lihat ini." Aku memberikan handphoneku pada Ye In dan dia makin terkejut melihat apa yang ada di handphoneku.

"K-kau merekamnya?"

"Iya, sebenarnya sih hanya iseng aja. Tapi mungkin ini akan berguna untuk kemudian hari." Aku memang merekam kegiatan Kyo Woon oppa dan Ha Mi yang sedang berciuman secara diam-diam. Untung saja aku tidak ketahuan oleh mereka. Mungkin aku bisa bersyukur dengan tinggi badanku sehingga mereka tidak dapat melihatku.

"Wah kau berani juga, Eun Ra-ya." Senang juga dipuji seperti itu oleh Ye In.

"Kenapa mereka melakukan itu ya?"

Ye In mengedikkan bahunya. "Aku juga tidak mengerti dengan cara berpikir mereka. Mungkin mereka memang saling suka, kita tidak tahu itu kan?"

"Kau benar juga sih. Sudahlah, untuk apa kita mengurusi urusan orang lain. Lebih baik kita fokus saja pada latihan kita." Aku mengajak Ye In untuk berdiri dan berlatih menari lagi. Kelemahan kita memang sama, yaitu sama-sama lemah dalam menari. Maka dari itu aku suka mengajak Ye In untuk berlatih menari bersama saat istirahat seperti sekarang.

LITTLE STAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang