sepuluh

2.5K 85 3
                                    

Gue yakin tamparan Dimas tak sekeras itu. Tapi kenapa tiba tiba semuanya buram kemudian gelap.

"Gimana keadaan Elsa? Dia baik baik aja kan. Dimas seharusnya lo jangan gitu. Dia sahabat gue"

"Dia yang duluan nampar lo. Jadi gue bales deh"

Suara suara itu masuk ke pendengaran gue.
Rina. Lagi lagi dia pura pura baik. Kenapa? Selama 3 tahun gue sahabatan sama dia. Baru kali ini sifat dia kebongkar.

Gue buka mata gue. Dan ternyata benar. Di sebelah gue udah ada Rina sama Dimas yang langsung menatap gue.

"Sa gue minta maaf!"

"Yang ikhlas Dimas"

"Gue gak mau minta maaf kalo dia belum minta maaf ke lo"

"Dimas. Plis"

"Oke oke. Ini karna lo ya rin. Sa gue mau minta maaf sama lo. Karna gue udah nampar lo tadi. Terserah lo mau maafin atau enggak. Yang pasti gue udah minta maaf"

"Gak papa ko Dim"

Fake smile.

"Dim. Lo bisa keluar gak. Gue mau ngobrol berdua sama Elsa"

"Tapi nanti--"

"Gue gak bakal kenapa napa kok Dim"

"Ya udah. Tapi jangan lama lama ya. Gue tunggu di depan"

"Eh jangan di depan. Tungguin gue di kelas aja ya. Plisss"

"Iya deh"

Dimas dia sudah keluar dari UKS.

"Hahahaha"

"Rin? Lo?"

"Gue seneng banget sumpah. Akhirnya gue bisa ngambil dia dari lo"

"Maksudnya?"

Aku Kamu Dan SahabatKu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang