Mereka berenam menangis sambil berdiri mengelilingi katil Jimin. Jantung Jungkook berdengup semakin kencang.

" Doktor ? " panggil Jungkook lalu doktor itu pun memalingkan wajahnya ke arah Jungkook.

" Jungkook? " tanya Doktor itu, Jungkook yang mengangguk. Jisoo pula sudah pergi ke arah Ji Hyo untuk menenangkan nya.

" Kenapa Doktor? "

" Saya nak bagitau yang Jimin.. sudah lama menghidap kanser otak tahap 4"

Bagaikan satu tamparan besar yang Jungkook dapat sebaik sahaja Doktod tersebut mengungkap kan ayat tersebut.

" Dan dia sudah tenat dan tidak dapat di selamatkan " kata Doktor itu lagi.

" Kenapa kau tak bagitau kitaorang Jimin? " tanya Jin.

" Jimin, kenapa kau tahan sakit sorang2?" sambung V lagi

Tangisan dari rakan2 semakin kuat kedengaran. Dengan wajah yang kosong, Jungkook mendekati katil Jimin.

Jimin terbaring dengan lemah sekali, kepalanya berbalut begitu juga dengan dadanya.

Dia tersenyum memandang Jungkook. Doktor namja itu kemudiannya memutuskan untuk keluar dari situ.

" Korang.. Aku nak cakap dengan Jungkook sekejap boleh tak? Private?" minta Jimin.

Pada awalnya, mereka Agak keberatan, namun setelah Jimin mendesak , akhirnya mereka akur.

" Jungkook..." panggil Jimin sayu.

" Ye Hyung? " sahut Jungkook sambil menundukkan wajahnya.

"M-mianhae " ujar Jimin sambil mengalirkan air mata. Tangan Jungkook di genggam erat.

" Sebab mengkhianati kau " sambung Jimin lagi. Jungkook hanya diam, lalu perlahan lahan senyuman mula terukir di bibirnya.

" Takpe hyung, Ji Hyo suka kan hyung juga kan? Mesti dia maafkan Hyung " Jungkook memberikan semangat. Baru sahaja dia ingin beredar, namun gengaman tangan nya tidak mahu di lepaskan Jimin.

" Kau salah " ujar Jimin.

" Apa? " soal Jungkook pula.

Flashback;

" Aku sebenarnya suka Jungkook! Hari tu aku tipu yang aku suka kau ,aku nampak dia nangis! Nampaknya dia memang suka aku !" kata Ji Hyo lalu tersenyum. Jimin terkejut. Lalu dia mengukir senyuman.

Dia mengeluarkan kotak merah yang berisi cincin dari poket nya lalu di bukanya.

" untuk apa? " soal Ji Hyo keliru. Tanpa ter Agak Agak Jimin menyarungkan cincin tersebut di jari Ji Hyo.

" Ini sebagai tanda persahabatan kita okay? Kita kan kawan " beritahu Jimin lalu Ji hyo menganggukkan kepalanya dengan laju.

" Sudah tentu Jimin! "

End Flashback;

" Betul ke? " soal Jungkook tidak percaya, Jimin menganggukkan kepalanya...

" Tapi, aku tahu kau suka Ji Hyo kan? Takpe aku boleh reject dia untuk kau" kata Jungkook lalu dia menerima jentikan dari Jimin di dahi.

" Ouch! "

" Pabo. Asal kau care sangat pasal aku? " tanya Jimin . Dia nenutup matanya sebentar.













" Sebab kau... Sahabat aku.. "

Jimin membuka matanya lalu dia melihat wajah Jungkook. Jungkook mengalirkan air mata nya, tidak lama kemudian Jimin kembali menangis

Genggaman semakin di eratkan Jimin. Matanya bertembung dengan mata Jungkook.

" Gomawo Jungkook " kata Jimin lalu menutup matanya

Genggaman tangan Jimin semakin renggang

" I'm grateful to have a best friend like you Jeon Jungkook"

Beep......

..
....
...
....

26 January 2017

Pada hari yang hujan itu, ramai manusia meninggalkan tanah perkuburan itu satu persatu.

Apabila semua sudah pergi, kini hanya tinggal seorang yeoja dengan payung nya dan namja berbasah kuyup di basahi hujan masih terpacak di depan tanah yang menimbus tubuh Jimin.

Yeoha itu mengalirkan air mata, tidak lama kemudian dia pn prgi meninggalkan namja itu sendirian.

Namja itu sedikit pun tidak terkesan dengan hujan sejuk yang menimpa dirinya, matanya tidak lekang berkalih daripada batu yang terpacak di hadapan nya.

Lalu dia mengalirkan air mata .

..
...
...
..
..

Jungkook baring di katil miliknya , lalu dia terdengar pintu bilik sebelah seperti buka lalu di tutup seseorang.

Dengan segera Jungkook membuka pintunya dan menjengukkan kepalanya ke luar.

" Jisoo? " ujar Jungkook melihat Jisoo yang seperti hendak ke sesuatu tempat.

" Kau nak pergi mana? "Tanya nya lagi.

" Aku nak ke kedai "

" Ji--"

" Kat dalam " pintas Jisoo lalu tersenyum dan meninggalkan Jungkook. Jungkook kemudiannya berdiri di hadapan pintu bilik 54 itu.

Dia mengetuk pintu itu sebelum masuk, lalu dia nampak Ji Hyo yang berdiri di beranda menghirup udara segar.

Perlahan lahan kakinya di ayun menuju ke arah Ji hyo. Lalu Jungkook memeluk Ji Hyo dari belakang, pada awalnya Ji Hyo terkejut namun dia tahu yang itu ialah Jungkook. Jadi dia membiarkan sahaja.

" Wae Jungkook? " tanya Ji Hyo lembut.

" M-mianhae "

Dahi Ji Hyo berkerut seribu.

" Sebab aku.. JI--"

" Bukan salah kau " pintas Ji Hyo secepat mungkin. Jungkook terkejut dengan jawapan Ji Hyo, dia fikir bahawa Ji Hyo akan memarahinya namun tidak.

Ji Hyo kemudiannya memandang langit yang di hiasi Bintang. Begitu jga dengan Jungkook.

" Tengok apa? " soal Jungkook lembut.
" Tengok Jimin "balas Ji Hyo lalu menangis.

" Dont cry :(" pujuk Jungkook lalu memalingkan tubuh ji Hyo menghadapnya.

Lalu dia memeluk Ji Hyo dengan penuh kasih sayang, pelukan nya di balas oleh Ji Hyo.

" Aku akan selalu ada untuk kau " Jungkook mengeratkan lagi pelukannya lalu dia mencium dahi milik Ji Hyo.

" Saranghae Song Ji hyo " ucap Jungkook lalu memejamkan matanya. Tubuh mereka berdua di tampar lembut oleh angin pada malam itu.

" Nado saranghae Jeon Jungkook "

THE END .

...
..

alhamdulilla habis jugak ff ni. Okay ending dia mmng hancur habis cause i bukan orang yang romantik okay.

Btw psl Jimin tu please jangan bunuh author :(

Author nak ucap terima kasih kepada readers yang selalu support author. Maseh banyak² *humban jungkook*

『c』My Enemy Next Door ✾ Jjk  Where stories live. Discover now