0

114 23 18
                                    

Langit malam benar-benar terlihat cerah malam ini. Banyak sekali bintang yang menampakkan dirinya, menemani sang rembulan bersinar.

Sedangkan aku? Sendirian, tidak ada yang menemani.

Aku mulai melempar kerikil yang berada di dekatku ke air danau di depanku. Kerikil itu melompat satu,

Dua,

Tiga,

Empat,

Lima kali sebelum akhirnya tercemplung.

"Lemparan yang cukup bagus." Seseorang terkekeh dari belakang.

Aku menengok, mendapati lelaki tinggi dengan balutan hoodie dan celana training menatapku dengan senyumannya. Tak lupa juga matanya ikut tersenyum.

"Ya, terimakasih??" Ujarku ragu.

"Kurasa aku bisa melakukan yang lebih baik darimu. Mari kita lihat."

Ia membungkuk untuk mengambil kerikil kemudian melempar kerikil tersebut.

Satu,

Dua,

Tiga kali kerikil itu melompat sebelum tercemplung.

"Dan kurasa aku tidak bisa membuktikannya." Ia tersenyum sedikit kemudian duduk di dekatku.

Ya?
Halo?
Ini siapa?

"Ah, maaf lancang. Aku Jeno." Katanya seolah bisa membaca pikiranku.

"Kamu?" Lanjutnya.

"Halo Jeno, aku Ebi."

[=]

Dis happen bcs im so stress af.

Jangan lupa vomments'nya~~

Late Night.Where stories live. Discover now