Chapter 20 : Deja Vu

675 80 9
                                    

Chapter 20

"Kenapa aku seakan-akan dipermainkan oleh takdir?..."


~♡~

Tiffany sedang menonton TV di ruang tamu. Ia sendirian hari ini hanya ada dia dan Cindy di rumah sekarang. Rose sedang pergi untuk menemui temannya di suatu tempat. Sedangkan ayahnya yang sudah kembali sehat,sedang melakukan perjalanan bisnis dengan ibunya sampai esok hari.

Karena ayahnya sudah sehat,Tiffany ingin segera meninggalkan Rumah ini. Tapi ia terus ditahan oleh ayahnya. Ia ditahan untuk tetap tinggal sampai pernikahan Hoon dan Cindy.

Ting...Tong...(?)

Setelah mendengar bunyi bel pada,pintu,Tiffany pun membuka pintu nya. Dan yang datang ternyata adalah Hoon.

"Hoon? Ada apa kau kesini?..."

"Oh,hanya ingin menjemput Cindy..."

"Oh? Kalau begitu masuklah...aku akan memanggil Cindy..."

"Ya..."

Tiffany mempersilahkan Hoon masuk lalu ia menuju ke kamar Cindy.

Tok...Tok...Tok...

Tiffany mengetuk kamar Cindy namun tidak ada jawaban.

Tok..Tok..Tok..

Sekali lagi Tiffany mengetuk kamar Cindy,namun tidak ada jawaban juga. Bukan Tiffany namanya kalau ia langsung menyerah begitu saja. Ia mengetuk lagi dengan lebih keras dan berkali-kali hingga akhirnya pintu kamar Cindy terbuka dan menampilkan Cindy dengan ekspresi kesalnya dan alis yang miring?!

"Cindy alismu..."

"Ish! Apa kau tau?! Kau itu mengganggu ku!! Aku sedang melukis alis ku! Dan sekarang coba kau lihat apa yang terjadi dengan alisku?!!!"

"Eiii...Calm down,okey?...ada hoon dibawah...nanti image polos dan baik mu itu bisa luntur di depannya,kalau dia mendengar teriakan mu sekarang..."

"Aishhh! Menyebalkan!!!"

Brak!!!

Cindy langsung masuk kembali ke kamarnya dan membanting pintu nya.

"Ckckck...dasar penyihir jadi-jadian..."

Tiffany menggelengkan kepalanya lalu ia kembali ke ruang tamu tempat Hoon berada.

"Hoon,tunggu saja disini...Cindy masih bersiap-siap..."

"Ah,baiklah..."

"Kalau begitu...aku akan ke atas...jika kau ingin minum,silahkan beritahu mrs.Nanny saja..."

"Ah,baiklah...Terima Kasih..."

Tiffany hanya tersenyum dan langsung menuju ke kamarnya. Saat ia sudah di dalam kamarnya ia segera menutup pintu dan bersandar di pintu kamarnya,perlahan ia pun merosot dan membuatnya terduduk dilantai. Ia menarik nafasnya dan membuangnya. Lalu ia memegang dada nya yang terasa sesak.

"Tidak apa Tiff...kau sudah cukup baik menahannya... dia orang lain, dan dia bukanlah orang yang kau rindukan..."


~♡~

Setelah beberapa menit termenung Tiffany dapat mendengar seruan Cindy dari ruang tamu yang memanggil namanya.

"Fany eonie!..."

Tiffany menghela nafasnya kasar.

"Sekarang apa lagi yang dimau oleh nenek sihir itu?!"

[HUNFANY] LUCKY ONE MONSTER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang