chapter3

24 6 0
                                    

Vote ya broo!

.
.
.

"Bagaimana keadaan Zayn Dok?" tanyaku kawatir.

"Operasinya berjalan lancar" ucap Dokter membuatku lega.

Terima kasih tuhan... Engkau telah menyelamatkan Zayn.

"Tapi Zayn tidak sadarkan selama beberapa hari. Dia bergantung pada alat penopang pada hidupnya, maka dari itu dia dipindahkan ke Ruang ICU"
Ucap dokter serius.

"Keadaan Zayn sangat lemah, Jadi setelah dia bangun, katakan padanya jangan banyak bergerak dulu" Lanjutnya panjang lebar.

Seketika itu mataku terasa perih, dan dadaku terasa sesak.

"T- terimakasih Dok" ucapku tak kuasa menahan tangisku yang mulai pecah.

Aku pun keluar dari ruang Dokter itu dan berlari menuju ruang ICU.

.
.
.
.
.
.

Aku pun sampai di ruang ICU, kemudian aku masuk. Dan melihat Zayn yang terbaring lemah dengan alat - alat dibadannya.

Ada banyak cairan infus dan tranfurtasi darah,
Alat pendeteksi detak jantung, dan alat penjepit dijari Zayn.

Dan kau tahu?. Wajahnya lebam dibagian sudut bibir dan bagian atas pipinya. Bibirnya tak merah lagi, tertupi oleh wajah pucatnya.

Ini membuatku tak bisa berkata apa apa.

"Z- Zayn hiks hiks" isak tangisku.
Ku pegang tangannya yang dingin.

"Zayn!!, bangun. Kamu harus bangun Zayn" ku belai rambut yang biasanya hitam rapi, tapi sekarang terlihat acak acakan.

"Hiks, hiks... Hiks.... Zayn!!, maafin aku, kalau saja aku tidak keluar dari mobil, dan menunggu polisi datang. Kau tak akan se- seperti ini Zayn" tangisku mulai memuncak.

Aku pun berlari keluar dari ruang ICU dan
"Bruk!!" aku tak sengaja menabrak seseorang.
Aku mendongak, dan ternyata itu adalah Kak Doniya.

Aku langsung memeluknya seerat - erat mungkin, dan mungkin bajunya sudah basah karena air mataku.

"Kak, ma- maafin aku. I- ini semua memang salahku. Aku benci diriku kak. Hukumlah aku. Aku memang pantas mendapat hukuman yang berat" kataku sambil memukul mukul badanku sendiri.

"Sudahlah Bella, ini semua hanya kecelakaan. Aku tidak akan menyalahkan siapa2" katanya sambil memegang tanganku yang memukul diriku sendiri.

"Bagaimana, keadaan Zayn sekarang?" tanya kak Doniya.

"Dia belum sadarkan diri" jawabku. Kemudian aku dan Kak Doniya masuk menghampiri Zayn.

Kak Doniya langsung mencium kening Zayn.

..

Bang jen,,, kamu harus sembuh yahhh..
Gws... Unch unch











..


...

....



.

.

.

GOOD BYEWhere stories live. Discover now