Ten

4.2K 210 8
                                    

Viola's POV

"Dek, bangun woy!"

Teriakan kak Bintang di telinga gue. Dan memaksa gue untuk membuka mata menyambut hari yang baru. Ea, bahasa gue geli banget.

"Duh." ringisku seraya memegang kepala yang nyut-nyutan.

"Lo kenapa deh?" tanya kak Bintang.

"Gak tau nih. Pusing. Mana mata gue perih tiap dikedip. Pilek juga nih." jawab gue.

"Yaudah, gue ambilin air anget ya?"

Gue ngangguk dan rebahan lagi di ranjang. Kenapa gue bisa ketiduran? Rasanya kemarin gue baru aja duduk diranjang terus ngebuka ka....do.

Astaga! Hadiah itu! batin gue.

Gue berusaha buat berdiri dan ngeberesin kado-kado itu. Gue gak mau kak Bintang ngepoin gue.

"Eh? Kok lo berdiri sih? Mau ngapain?" mata kak Bintang beralih ke kertas kado yang lagi gue pegang.

"Yang kemaren?" tanyanya.

Gue ngangguk kaku.

"Dari siapa?" tanyanya lagi.

"Dariㅡitu tuh... Ehmmㅡdari yaㅡdari orang!"

"Ya gue tau keles kalo dari orang. Maksud gue dari cowok apa cewek? Terus isinya apa?"

Mata gue bergerak ke kotak cincin, gelang dan kalung dengan surat dari pemiliknya disamping benda-benda itu.

Sebelum gue sempet bergerak untuk mengambil, kak Bintang udah ngambil duluan semuanya. Dan sekarang gue cuma bisa pasrah.

"Cie, jadi lo mau milih siapa nih?" goda kak Bintang.

Gue memainkan jari-jari gue. "Gak tau nih. Bingung. Gue ngerasa nyaman sama mereka bertiga."

"Duh, makanya jadi cewek jangan cantik banget."

"Ih, Bintang!"

"Nah mulai gak sopan sama kakak sendiri ya."

"Biar! Duh, bingung nih! Lo bikin nambah stress."

"Gue gak bisa bantu lo, jadi gue gangguin aja."

Gue mengerucutkan bibir. "Kalo gitu gak usah gangguin gue!"

"Sewot banget sih. Yaudah gue keluar. Kalo perlu apa-apa, panggil gue aja. Gue ada di kamar."

Gue ngangguk dan mulai membaca ulang ketiga surat.

Dan sia-sia. Yang ada bikin kepala gue nambah pusing.

Hape gue bergetar, ada telfon. Tata.

"Halo?"

"Kenapa?"

"Gue, Oliv sama Clarissa punya usul."

"Usul buat apa?"

"Biar lo gak bingung."

"Apa? Cepetan ngasih tau, kepo nih."

"Gimana kalo lo nyoba pacaran sama ketiganya?"

"Hah? Gila lo? Masa langsung gue pacarin ketiganya. Dibilang apa gue."

"Maksud gue, minggu ini lo nyoba pacaran sama Grey. Entar minggu depan sama Calvin. Minggu depannya lagi sama Adrian. Nah dari situ, lo coba ngerasain, lo enjoy sama siapa."

"Jujur ya, kalian tau kan kalo gue suka canggung kalo in relationship?"

"Coba aja dulu."

"Yaudah, entar gue coba. Tapi masa gue yang bilang duluan sih?"

"Kalo bukan lo yang mulai, siapa lagi? Lagian lo juga gak mau jones sendirian kan? Entar tiap malem minggu, kita gak bisa loh nemenin lo."

"Iya deh iya."

Klik.

Sial, langsung dimatiin.

Gue menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Bener gak sih kalo gue ngambil cara ini?

Gue ngambil hape dan ngirim broadcast buat tiga curut itu.

Temuin gue di cafe deket sekolah jam sepuluh.

.

"Jadi ngapain lo ngajakkin kita kesini?" tanya Calvin to the point.

Gue ngehela nafas. "Gue udah liat barang yang kalian kirim ke rumah gue." kata gue "Dan ngebaca surat kalian."

Rian meneliti tubuh bagian atas gue seakan mencari barang yang mereka kasih di tubuh gue.

"Gue gak pake barang kalian sekarang. Karena gue punya sebuah... rencana gila." kata gue menggigit bibir bawah gue ragu.

"Apa?" tanya Grey.

"You know, gue... juga bingung sama perasaan gue sendiri. Gue bingung buat nentuin perasaan gue. Gue gak tau gue suka sama siapa. Karena jujur aja gue nyaman sama kalian bertiga." kata gue.

"Kita seㅡ"

"Jadi gue memutuskan buat in relationship sama kalian bertiga. Jadi gini, di minggu ini, gue sama Grey, yeah, semacam in relationship. Terus minggu depan gue sama Calvin. Minggu depannya lagi sama Adrian. Ini cuma buat nentuin perasaan gue kok. So dont call me bitch."

Mereka bertiga saling memandang, seakan mereka sedang bertukar pikiran.

Adrian membuka mulutnya. "Deal. Di minggu ketiga, lo ngasih jawaban ke kita."

Gue tersenyum. "Thanks. Oh iya, rahasian ya kalo disekolah. Gue gak mau entar dibilang bitch lagi."

Mereka bertiga mengangguk dan gue langsung keluar dari cafe.

Apa keputusan gue ini bener?

Gimana kalo nanti gue masih bingung?

Gimana kalo nanti gue nyakitin mereka bertiga?

Apa bisa gue memilih salah satu dari mereka?

-TBC-

hai! baik kan gue update sehari dua kali? xD yah meskipun ini pendek dan gak penting. mau gue gabung sama chap sebelumnya tapi entar kepanjangan. jadinya gue jadiin ini satu chapter. mau digabung sama scene Viola-Grey juga takutnya kepanjangan.

so, next chapter, ada scene Viola-Grey in relationship. Viola-Grey shipper ayo berseruu~

gue perkirakan di chapter 15, ini udah end. dan chapter 16, epilog. semoga aja sesuai sama ekspetasi gue'-'

vomment ditunggu♡

cathlinewidley.

UnexpecatedWhere stories live. Discover now