(1)

21 3 1
                                    

"Ara! Cepat sebentar lagi kau harus maju untuk pertandingan final ini!!" teriak seseorang dari balik ruangan yang sedang Ara diami.

"Iya Aku tau!" jawab Ara tak kalah kencangnya masih dengan mengelap busur panahnya dengan kain.

"Ayo! Kita lihat siapa yang akan menang nantinya" batin Ara dalam hati dengan seulas senyum tipis di bibir mungilnya.

***
"Baiklah, para hadirin semua mari kita lihat pertandingan final atlet-atlet panah ini. Siapa yang akan menang kali ini untuk membawa medali dan sejumlah uang tunai? Kita tidak tahu. Mari kita lihat!" ucap MC tersebut.

"Kalian siap? 3,2...,1! Duarr!!" Ucap Salah satu juri sembari menembak pistol ke udara, tanda pertandingan di mulai.

Atlet-atlet panah itu pun melemparkan panahannya dengan sangat lihainya membuat beberapa penonton kagum.

Tapi banyak dari mereka yang melempar anak panahnya dengan tidak begitu baik, bahkan banyak yang melesat dari bidikannya.

Di lain tempat, Ara sudah memasang kuda-kuda untuk melemparkan anak panahnya. Ia ragu, apa kali di perlombaan kali ini ia akan menang atau tidak. Sudah lewat 1 menit, Ara belum melempar anak panahnya, membuat semua penonton heran dan bingung

"Ayo Ara! Kau pasti bisa" ucap seorang laki-laki di dalam hatinya. Laki-laki itu adalah Annash, kakaknya Ara. Yang sudah menunggu adik nya untuk melemparkan anak panahnya.

Dan tiba-tiba slash..
Anak panah yang di lepas oleh Ara ingin mengenai bidikannya. Dan......
Tap!

Anak panah itu mengenai tepat di titik merah.
Seketika arena perlombaan menjadi hening, karena anak panah Ara berada sempurna tepat di sasarannya.

Dan saat itu juga suara tepuk tangan pun riuh di mana-mana dan ada juga beberapa penonton yang meneriaki nama Ara dari kursinya

Ara membuka kacamata dan benar! Ia melihat anak panahnya tepat berada di titik merah. Ara pun tersenyum lebar dan berteriak kegirangan.

Laki-laki yang tadi memandang takjub Ara dari kursi penonton pun kini menghampiri Ara yang berada di arena lomba.

Bugh! Suara pelukan terdengar. Saat laki-laki itu sudah mendekati Ara.
"Kau hebat Ara! Kau sangat hebat!" ucap laki-laki memandang takjub adik kecilnya yang kini berada di dekapannya.
"Terima kasih Kakak" ucap Ara pelan dan membalas pelukan sang kakak.

"Baik semuanya! Kali ini pertandingan Final untuk lomba memanah di tahun 2017 kini jatuh kepada ARASHIA TIAN!!" ucap sang MC lantang kepada semua peserta dan juga para hadirin yang telah menyaksikan Final lomba memanah tersebut.

"Untuk Ara kami persilahkan maju. Untuk mengambil medali serta uang tunai dan juga sertifikat resmi dari kami" ucap juri dari kursinya.

Ara pun melepaskan pelukan dari sang kakak, dan berjalan ke atas panggung dengan bangganya.

"Terima lah Medali, Sertifikat dan uang tunai dari kami Ara" ucap salah satu juri yang bernama Kael, sembari menyerahkan medali, sertifikat dan uang tunai kepada Ara.

"Terima kasih" ucap Ara dan langsung menerima semua itu. Juri yang tadi menyerahkan itu pun memakaikan medali untuk Ara. Seketika suasana pun kembali sangat riuh. Dan Ara pun tersenyum bangga di atas sana.

****
"Aku tidak menyangka orang seperti kau dapat menang di pertandingan Final tadi" Ucap seorang perempuan berkuncir kuda itu kepada Ara.

"Jangan remehkan aku Qian. Aku ini orang yang hebat tau!" jawab Ara menyombongkan diri sembari menjitak kepala Qian, sahabat kecilnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY ARCHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang