"Aku juga Eun Ra-ya. Padahal kita sudah belajar dari beberapa hari yang lalu, tapi tetap saja aku takut." Ternyata Soo Ri juga mempunyai perasaan yang sama denganku. Aku tidak sendirian ternyata. Ujian nasional ini berlangsung selama tiga hari. Aku sudah mempersiapkan mental dan fisik untuk hari ini dan dua hari ke depan, karena aku yakin pasti otak dan tubuhku akan sangat kelelahan selama tiga hari ini.

"Yauda yuk kita masuk," ajakku pada Soo Ri saat melihat jam yang menunjukkan pukul 08.00. Kami memang sengaja datang 40 menit lebih cepat untuk melihat ruangan ujian dan tempat duduk kami. Pelajaran pertama yang akan diujikan adalah bahasa korea. Walaupun pelajaran ini merupakan bahasa sehari-hari yang aku pakai, tak pelak membuatku ketakutan karena terdapat tata bahasa di dalam pelajaran ini. Aku sibuk membuka buku pelajaran bahasa korea dan mulai membaca-baca buku itu lagi.

Aku pasti bisa mengerjakan semua ujian hari ini, dan aku pasti bisa pergi ke Seoul dengan Soo Ri untuk menggapai cita-citaku menjadi idol. Semangat Eun Ra-ya!

Aku buru-buru mengemasi buku bahasa korea yang sedang aku baca, karena Jihyo-saem sudah masuk ke dalam kelas dengan tampang yang... dapat dibilang seram. Begitulah tampang Jihyo-saem saat akan menjadi pengawas ujian, maka dari itu tidak ada siswa yang berani menyontek saat Jihyo-saem sedang menjadi pengawas ujian. Doakan aku ya supaya aku dapat mengerjakan ujian dengan baik!

...

"Huahhh, akhirnya kita bebas dari sekolah!" kataku riang setelah berhasil melewati hari ketiga dan merupakan hari terakhir. Aku, Soo Ri, dan Dong Jae baru saja keluar dari ruang kelas kami setelah dijejali dengan soal-soal yang membuat kepala kami menjadi panas.

"Huahhh iya, akhirnya kita tinggal menunggu pengumuman kelulusan dan kita akan pergi ke Seoul, Eun Ra-ya." Soo Ri juga tidak kalah riangnya denganku. Sampai-sampai dia menautkan kedua tangannya ke tanganku dan kami melompat-lompat girang.

"Yah yah, jangan seperti anak kecil kalian. Melompat-lompat di depan sekolah seperti itu." Kenapa sih Dong Jae sirik saja, apa dia juga mau ikut melompat-lompat dengan kami?

"Ah, bilang saja kamu sirik kan Dong Jae-ya?" tanyaku sambil melepaskan tautan tanganku dengan Soo Ri. Dia hanya memajukan bibirnya yang sangat lucu bagiku.

"Oh ya, bagaimana kalau kita bicarakan kemana kita akan pergi untuk farewell nya Dong Jae?" Aku memberikan ide pada Soo Ri dan Dong Jae saat kami sedang makan es krim di sebuah kedai es krim dekat sekolah.

"Wah ide bagus! Kemana kita akan pergi?" tanya Soo Ri sambil menyendokkan es krim rasa vanillanya ke dalam mulutnya.

Tidak ada yang menjawab Soo Ri, karena aku dan Dong Jae sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Kemanakah kita harus pergi? Tiba-tiba aku mendapatkan ide untuk jalan-jalan kami nanti. "Bagaimana kalau kita mengelilingi Jeongseon? Kita bisa ke Jeongseon Rail Bike, Sungai Dong, pasar lima hari."

Soo Ri dan Dong Jae terlihat tertarik dengan ideku. Mereka langsung menatapku dengan senyuman, mereka pasti setuju dengan ide jalan-jalan itu. "Ya aku setuju sekali! Kita bisa kemanapun di Jeongseon ini, bertiga," ucap Soo Ri dengan nada penuh semangat.

"Aku akan ikut kemanapun kalian pergi." Dong Jae juga terlihat setuju dengan ideku itu. Aku jadi tidak sabar untuk merealisasikan ide jalan-jalan kami ini.

...

Hari pengumuman kelulusan pun tiba, hari ini adalah tepat satu bulan dari hari ujian berlangsung. Jantungku berdetak tak karuan dari semenjak aku bangun tadi pagi. Aku yakin kalau aku akan lulus, tapi tetap saja jantungku berdebar tidak seperti biasanya. Aku bertemu dengan Soo Ri dan Dong Jae di depan gerbang sekolah dan kami berjalan ke aula bersama. Aku dapat melihat wajah tegang dari teman-temanku yang sudah berkumpul di aula.

LITTLE STAR [COMPLETED]Where stories live. Discover now