Chapter 9

53 1 0
                                    

Melihat Seseorang itu berdiri dihadapannya, Deva pun semakin ketakutan.

"Jangan takut Deva, Aku tidak akan melukaimu" kata Seseorang itu.

"Siapa Kau? Jangan apa-apakan Aku!" perintah Deva sambil mundur perlahan.

Dibelakangnya sudah ada Elma, Ia pun mengayunkan parangnya kearah Deva.

"Deva! Awasss!!" kata Psikopat itu lalu menangkis serangan Elma, namun Psikopat itu tangannya terluka akibat serangan dari Elma tersebut.

Deva pun sadar bahwa Psikopat itu ingin melindungi dirinya dari Elma, akhirnya Ia pun mendekati Psikopat itu yang tengah terluka.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Deva, namun Psikopat itu hanya diam dan bangkit.

"Kenapa Kau menghalangi Aku? Siapa Kau?" tanya Elma dengan suara tinggi.

"Kau memang biadap, Elma! Membunuh orang yang tidak bersalah seperti Mutiara dan juga Deva, Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, Kau harus lenyap dari dunia ini" kata Psikopat itu dengan suara serak sambil menunjuk kearah Elma.

"Hah? Kenapa Dia tau tentang terbunuhnya Mutiara?" ujar Elma didalam hati.

"Sampai tega Kau membunuh temanmu sendiri demi kepentingan pribadi. Dan teman-teman yang telah membantumu untuk membunuh Mutiara" lalu Psikopat itu membuka topengnya sedikit pelan.

"Sekarang sudah ada dineraka!!" setelah membuka topengnya, lalu setelah itu suaranya tiba-tiba berubah.

"Kak Awan?!" kata Deva terkejut yang tak menyangka bahwa selama ini Psikopat yang membunuh Mezah dan Atek selama ini adalah Awan.

"Apa maksud Kakak bicara seperti itu?"

"Elma, Meta, Atek dan Sarmila, merekalah yang telah membunuh Saudara Kembarmu, Mutiara" memotong pembicaraan Deva dan membuatnya kembali terkejut.

"Ya Deva, Akulah yang membunuh Kakakmu, karena Dia telah merebut impianku. Dan sekarang, Kau akan menyusul Kakakmu!" kata Elma dengan nada tinggi.

"Deva, lari!!" perintah Awan, lalu Ia pun mundur perlahan dan berlari keluar.

"Deva, mau kemana Kau?" Elma langsung ingin berlari mengejar Deva namun dengan sigap, Awan langsung mengambil mesin gergaji yang sudah Dia siapkan sedari tadi dan menghalangi Elma untuk mengejar Deva.

"Tidak semudah itu, Anjing!!" kemudian mendorong Elma hingga terjatuh.

Tanpa basa-basi lagi, Awan pun langsung menghidupkan mesin gergajinya dan langsung menyerang Elma, namun Elma langsung bangkit dan berbalik menyerang Awan.



Deva yang sudah jauh dari jangkauan Elma pun berhenti berlari dan segera menelepon Dodi untuk meminta bantuan.



Kring...kring...

"Halo Deva?" mengangkat telpon dari Deva.

"Halo Kak, Kak cepat kesini!" kata Deva.

"Ada apa Deva? Sepertinya Kamu panik, tenanglah Deva, ada apa?" kata Dodi.

"Elma ingin membunuh Aku, Kak"

"Apa? Sekarang gimana keadaan Kamu?" tanya Dodi khawatir.

"Aku tidak apa-apa, Kak, Kak Awan yang menolongku"

"Ya sudah, Kakak akan segera kesana" Dodi menutup telponnya lalu langsung pergi dengan menggunakan motor.

Misteri Cinta Psikopat Dan Hantu Perempuan TanggaiWhere stories live. Discover now