si kembar rese

135 11 0
                                    

Kirana mencoba mengingat-ingat lagi kesalahan apa yang telah dia lakukan pada si ketua osis iblis itu selain menumpahkan jus. Kirana menggeleng kecil karena rasanya tak ada.

Gadis itu mencoba kembali mencari di setiap sudut otaknya tapi toh hasilnya nihil. Percuma kalau dipaksakan kalau hasil pencarian otaknya tetap menyebutkan hal yang sama.

"Ughhhh gue bisaa gilaaa," jerit Kirana sambil mengacak rambutnya frustasi.

Lalu gadis itu terkekeh kayak orang gila sebentar yang membuat kakaknya yang tak sengaja melintas di depan kamar adiknya itu menatap kasihan. Sebegitu besarkah efek dari ramaalan itu?!

"Nah, mulai sekarang langkah apa yang harus gue lakukan?" Kirana mencoba menyusun strategi dan dia tiba-tiba mengingat sedikit dari isi ramalan konyol itu.

Inisial huruf J, gemini, blasteran.

Jika Kirana telisik kembali bukannya clue-clue itu cocok dengan si kembar  bahkan dia mendapat dua sekaligus, bukankah itu namanya ultra rejeki?!

Dan bisa jadi orang dekat.

Bukankah akhir-akhir ini dia dan Jo juga sudah dekat?! Iya dekat dalam artian berbeda tentunya. Ini namanya sekali dayung, dua tiga terlampaui. Kalau begitu dia akan meladeni kegiatan pura-pura pacarannya itu dan sesegera mungkin menyosor bibir salah satu dari mereka, ucap batin Kirana.

"Eh bibir?!" Gadis itu malah terperanjat sendiri dengan ucapannya barusan. "Maksud si peramal itu mesti ciuman di bibir kah? Apa di pipi atau di kening gak afdol ya? Gak sah ya?!" Kirana malah sibuk sendiri dengan pemikirannya.

Tapi dimana-mana kayak cerita dongeng, putri salju terbangun karena bibirnya di cium pangeran. Nah nah apakah dia seperti itu juga? Memikirkannya membuat Kirana malah merona.

Astaga Kirana bukan saatnya berpikir yang aneh-aneh.

***

Sandra yang baru memasuki kelas pagi itu dikejutkan dengan tingkah aneh temannya. Iya hari ini Kirana tengah memakai makser menutupi sebagian wajahnya. Dan tatapan matanya persis kayak paparazi yang lagi msnburu berita.

"Elo ngapain, Na?!" Bisik  Sandra tepat di telinga Kirana yang membuat gadis itu menjerit kaget.

Syukur saja kelas belum ada siapa-siapa kecuali mereka berdua saja.

"Copot nih jantung." Kirana mengelus dadanya karena ulah Sandra.

"Lah ngapain elo main gini-ginian?" Sandra masih bingung dengan tingkah absurb Kirana.

Kirana menarik tangan Sandra menjauh dari jendela menuju ke bangku mereka. "Gue belum cerita kan, San. Si iblis itu bakalan gak hukum gue kalau gue mau jadi pacar pura-puranya dalam jangka waktu tak terbatas nah di tambah lagi si Je juga ikutan,"jelas Kirana sambil berbisik.

"Woooo kerennn." Sandra malah kagum dengan pernyataan Kirana. "Hebat, lo hebat banget." Sandra sampai memeluk Kirana dan orang yang di peluk malah kebingungan sendiri.

"Ihh apaan yang hebat sih?" Kirana bersungut sambil melepaskan masker yang mentupi hidung dan mulutnya. "Gue punya perasaan gak enak gitu, semacam apa lah gitu."

Sandra malah berpikir sejenak. "Gak usah dipikirin banget kali." Tukas Sandra sambil mengedipkan matanya. "Kan udah gue bilang dulu, ambil hikmahnya. Lah mana tau kan dia malahan jadi insyaf."

Kirana menatap Sandra dengan pemikiran ajaibnya itu. Si ketua OSIS jadi insyaf? Ya kali sampai planet Pluto balik menjadi anggota tata Surya Bima sakti juga, sikap si ketua OSIS tetap akan menyebalkan.

RamalanWhere stories live. Discover now