[1]

53 1 0
                                    



"Sean,"

"Hmm"

"Aku punya ide."

"Apa?"

"Bagaimana kalau kita mengerjai seseorang?" Ucap Mike, ya mereka bisa dibilang biang onar sekolah. Selalu mencari masalah, bolos jam pelajaran, membully, dan masih banyak lagi.

"Mengerjai bagaimana?" Sean menoleh ke arah Mike.

"Jadi, begini," Mike langsung membisikkan Sean agar teman sekelasnya yang lain tidak bisa mendengar rencananya. Sean tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya bertanda bahwa dia setuju.

---

Setelah bel pulang sekolah, Sean dan Mike mencari orang untuk mereka kerjai. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba Sean memberhentikan mobilnya di dekat Starbucks.

"Mengapa kau berhenti tiba-tiba?!"

"Itu, kau lihat," ucap Sean sambil menunjuk seorang perempuan yang sedang memainkan telepon genggamnya sambil meminum secangkir kopi.

"Ya sudah, sana,"

Sean keluar dari mobilnya dan membeli sebuah kopi. Setelah itu, ia mendekati perempuan itu.

"Hei, bolehkah aku duduk di sini? Meja lain sepertinya sudah penuh," tanya Sean, terkekeh.

"Duduk saja," jawab perempuan itu sambil mengaduk kopinya tanpa memberikan senyuman.

"By the way, kenalkan, namaku Sean," ucap Sean sambil mengulurkan tangannya untuk dijabat.

"Olive," ucap Olive datar, tanpa menjabat tangan Sean.

Setelah beberapa menit yang canggung, Sean memulai rencananya.

"Ehm," Sean berdeham dan Olive langsung menoleh ke arah Sean.

"A-apakah aku boleh meminta nomormu?" Tanya Sean sedikit terbata-bata.

"Hmm, untuk apa? Aku tidak punya nomor lokal."

"Ohh, kau baru pindah?"

"Iya, baru saja kemarin."

"Emm, bagaimana kalau instagram? Kita bisa menggunakan direct message," Tanya Sean

"Hmm, apa nama instagrammu?" Tanyanya dengan wajah sedikit ragu.

"Nama instagramku @/seandvon," Olive mengikuti instagram Sean dan mengirimkan sebuah direct message, setelah itu Sean mengikuti Olive balik dan menjawab pesan yang telah dikirim oleh Olive.

Olive melihat ke arah jam dan sudah pukul enam kurang lima belas. Sebentar lagi ia harus meminum obat, dan ia lupa membawa obatnya.

"Emm, I have to go now, see you later!" Ucap Olive sambil berlari dan mancari taksi.

"Bye!" Balas Sean sedikit berteriak sebab Olive sudah mulai menghilang dari hadapannya.

Sean's POV

Setelah perempuan itu pulang, aku langsung kembali ke dalam mobil.

"Bagaimana? Berhasil?"

"Fail, ia baru saja pindah ke sini, belum punya nomor lokal. Besok kita cari target baru saja."

"Yah, ya sudah, ke rumahku saja, bagaimana? Orang tuaku sedang pergi ke luar kota. Rumahku sepi. Membosankan," tawar Mike.

"Ya sudah,"  ucapku dan langsung menancapkan gas.

---

     Di rumah Mike, Mike bermain playstation dan aku hanya melihatnya. Karena bosan, aku memilih untuk melihat foto-foto perempuan yang aku temui tadi dari instagramnya. Setelah di lihat-lihat ternyata ia cantik, dan juga menggemaskan. Setelah itu aku memutuskan untuk memberikannya sebuah direct message.

@/seandvon; hai

@/itsolivehudson; hi

@/seandvon; hmm
@/seandvon; ini awkward sekali, haha

@/itsolivehudson; Iya

@/seandvon; umurmu brp?

@/itsolivehudson; 16, kau?

@/seandvon; sama

---

Beberapa hari kemudian...

@seandvon; Liv
@/seandvon; kau kan baru pindah ke sini
@/seandvon; berhubung besok weekend, kalau kita jalan bersama bagaimana?
@/seandvon; supaya kau lebih mengenal daerah sini

@/itsolivehudson; Yang benar?
@/itsolivehudson;  Boleh

@/seandvon; ya sudah, besok kita bertemu di starbucks ya

@/itsolivehudson; Jam berapa?

@/seandvon; jam 11 siang, bagaimana?

@/itsolivehudson; Oke

---

like usual, follow, vote, comments <3
Editor tercinta: swxxtreesespieces

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Before I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang