Part 2

13.3K 1.2K 46
                                    

Aku balik lg dengan coretan absurdku kkkkkk😚😚

Sedang aku revisi, kasih tahu ya kalau ada typo😬😬

Happy reading😅
========================

Setelah perdebatan yang menguras urat kemarin, kesokannya Tatia yang sudah berpakaian rapih pun segera menghampiri Wita di kamarnya. Ia ingin memastikan bahwa keponakannya itu sudah siap untuk bertemu dengan dengan calon suami pilihannya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Wit boleh tante masuk ke dalam?" Tanya Tatia dari balik pintu.

"Iya Tan masuk aja, nggak di kunci." Wita saat ini sedang merias wajahnya dengan make up sederhana.

"Ngapain saja di kamar lama banget. Inget sebentar lagi keluarga calon suamimu akan datang." Baru masuk Tatia langsung memberikan ceramahnya pada Wita.

"Iya tante, ini aku sudah beres kok tinggal rapihin rambut terus pakai baju," ucap Wita menghela napas lelah dengan kecerewetan tantenya.

Tatia yang duduk di ranjang dekat meja rias itu melilirik penampilan Wita dengan make up minimalis, tidak terlalu menor namun tetap terlihat cantik "Ya sudah sekarang kamu pakai dress yang minggu kemarin di kirim sama Anita, kayanya itu cocok buat kamu."

Wita tentu saja sangat merasa senang karena Anita adik sepupunya itu selalu memperhatikanya setiap saat. Salah satunya dengan membelikanya dress tersebut yang rencana akan di pakainya untuk ke pesta pernikahan salah satu teman gurunya nanti. Namun berhubung acara dadakan lamaran ini lebih dulu jadi tak apalah dia pakai saja.

Meski dengan dandanan sederhana dia tetap ingin tampil menarik di acara perjodohan dadakan yang tak di inginkannya ini. Karena sejujurnya dia tidak ingin mengecewakan keinginan besar tantenya itu. Juga sepupunya, Anita.

malamnya, saat di beritahukan mengenai ide sang Mama, Anita tentu saja menolak keinginan Mamanya itu untuk menyetujui pernikahan tersebut. Karena menurutnya menikah terlalu terburu-buru itu tidak baik. Yang menikah pacaran saja bisa cerai, apalagi ini bertemu sekali langsung menikah. Tapi, tidak ada satu pun yang mampu menentang keinginan Tatia. Sama halnya dengan Handoko, Anita pun akhirnya mengalah.

Anita sendiri tidak bisa hadir di acara pertemuan keluarga ini. Di karena kan kondisinya yang jauh di Korea sana. Suami Anita-Yusuf- adalah seorang mualaf berkebangsaan korea yang nama aslinya adalah Park Ji Hoo.

Anita tahu pada saat dia memutuskan untuk menikah dengan Yusuf pastilah ada resikonya. Seperti sekarang ini, sudah hampir tiga tahun dia mengikuti suaminya yang bekerja dan tinggal di Korea. Dan bisa pulang kalau lebaran. Wita sendiri kurang terlalu paham dengan pekerjaan suami Anita yang sebagai seorang pengacara itu.

Ah sungguh membuat Wita iri, Anita benar-benar beruntung bisa bertemu dengan Yusuf. Di saat Anita menggantikan temannya menjadi seorang tour guide dia akhirnya bertemu dengan jodohnya yang merupakan salah satu turisnya. Batin Wita membenarkan kata pepatah orang tua jaman dulu -jodoh itu jorok- andaikan saja dia bisa seperti itu.

"Wit...... " tiba-tiba suara Tatia terdengar di telinganya, iya pun menoleh ke arah tantenya yang sedang menatapnya tajam itu.

Oke, lupakan tentang jodoh. Wita pun segera masuk ke kamar mandi yang ada diluar untuk mengganti kaos oblong dan celana pendek di bawah lutut yang di pakainya dengan dress yang dikirim oleh Anita.

Kamar wita tidak terlalu besar dan juga kecil. Di dalam kamar itu ada sebuah ranjang dengan kasur singel size, di sebelah ujung dekat jendela ada lemari berpintu tiga, di sisi tempat tidur sebelah kiri terdapat meja rias dengan cermin menggantung di depannya dengan sebuah kursi dan sebuah meja nakas di sisi tempat tidur sebelah kanan.

Married In 30 (Dreame)Where stories live. Discover now