Bab 22

10.2K 1.2K 56
                                    

.

.

Su Yi sudah dalam mood yang buruk, setelah mendengar kata-kata Wan Yan Xu moodnya bertambah buruk lagi, mengatakan dengan suara keras, "Dari sudut mana kau mengatakan kami berteman dengan baik? Terima kasih padamu, kami berdua menjadi musuh bebuyutan. Jika kami tidak rukun seperti yang kau katakan, kenapa kau harus merasa khawatir?"

.

Wan Yan Xu terkekeh, tapi tidak menjawab perkataan Su Yi, menduga bahwa kekasihnya yang terlalu polos pasti tidak diuntungkan ketika bercakap-cakap dengan Wan Yan Shuo yang licik dan telah menderita kerugian dalam perang kata-kata dengan anak itu. 

.

Menepuk anaknya di kepala, seperti yang dia harapkan, anak itu memutar matanya dan berkata, "Ayah, aku masih mempertimbangkan apakah aku akan menyukainya atau tidak, tapi setidaknya sejauh ini, aku tidak merasa sangat membencinya. He he, kau benar, bahkan pria yang lebih suka mati daripada menyerah ini, kini mempertimbangkan kebaikan demi Jin Liao."

.

Setelah mengatakan itu, dia melanjutkan untuk memberitahu Wan Yan Xu semua yang baru saja terjadi. Meskipun itu akan hanya meningkatkan kemarahan Su Yi, dan pria itu benar-benar bingung, hanya bisa tetap berakar pada tempat duduknya, tidak tahu apakah dia harus menjelaskan dengan kata-kata atau tidak.

.

Setelah Wan Yan Shuo selesai makan, dia menatap Su Yi dengan senyum gembira, "Ayahku baru saja membuat pengumuman yang menghancurkan bumi, diluar mungkin masih terasa tegang, kau harus merawat dirinya. Aku selalu menjadi orang yang bijaksana, aku tidak akan tinggal di sini dan akan segera pergi." beralih ke Wan Yan Xu, dia berkata, "Ayah, aku tahu keputusan ini masuk akal. Ketika saatnya tiba untuk memindahkan ibukota, kau harus ingat untuk membawa semua hal yang telah kutentukan didalam daftarku." setelah itu, dia bersendawa dan berjalan angkuh keluar dari ruangan. 

.

Wan Yan Xu tidak bisa menahan tawa kerasnya, tapi Su Yi hanya memandang dingin kepadanya dan berkata dengan jijik, "Seperti ayah seperti anak memang, anakmu tumbuh menjengkelkan sepertimu."

.

Wan Yan Xu menjawab sambil tersenyum, "Kau hanya mengatakan bahwa kau marah karena dia menang selama kalian bercakap cakap. Apakah kau benar-benar tidak berpikir bahwa Shuo Er ini sangat cerdas dan lucu? Sejak kelahirannya, dia telah menghadapi kesulitan, dia bahkan kehilangan ibunya. Tapi dia tidak pernah membuatku merasa khawatir yang berlebihan, ketika dia naik tahta di masa depan, dia pasti akan menjadi raja yang luar biasa."

.

Su Yi tidak berbicara, dalam hatinya, dia tahu bahwa apa yang Wan Yan Xu katakan adalah benar. Meskipun mereka bersumpah sebagai musuh, Su Yi tetap saja menjadi sedikit tersentuh oleh hubungan yang hangat dan akrab antara ayah dan anak itu. Sangat luar biasa mengingat bahwa mereka begitu royal satu sama lain.

.

Renungan Su Yi menghilang ketika Wan Yan Xu berada didekatnya. Setelah memerintahkan pelayan istana untuk menghidangkan makanan yang lain, dia melingkarkan lengannya pada tubuh Su Yi, memeluk pria itu dari belakang dan berkata, "Tanggal keberuntunganmu telah diputuskan. Tidak lama lagi, kau akan kembali ke tanah airmu. Jika kau berperilaku baik, aku bahkan dapat membiarkanmu bertemu dengan teman-teman lamamu. Su Su, apakah kau bahagia?"

.

Su Yi memberikan dengungan 'humph' sebelum berkata, "Aku pikir aku akan lebih bahagia jika kau memungkinkanku untuk bertemu dengan teman-teman lamaku bahkan jika aku tidak berperilaku baik." dia menghela napas dan memandang keluar jendela, setelah menatap kosong untuk sementara waktu, ia berkata, "Gunung dan sungai akhirnya hancur berkeping-keping dan dibawa oleh angin, Wan Yan Xu bahkan jika kau mengizinkanku untuk bertemu teman-teman lamaku, apa yang berubah? Great Qi tidak lagi Great Qi. Bahkan jika kami bertemu, keadaan dan orang-orang telah berubah; mengingat itu hanya akan menyebabkan lebih banyak penderitaan."

[Complete] Tahanan Perang Indonesia Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang