*Author POV*
Pukul 6 pagi yang mana merupakan hari terakhir libur yang berarti mengharuskan semua murid kembali bersekolah, terutama Sunggyu dan Woohyun tentunya.
"Eungg, Hyunniee~~" erang Sunggyu dengan mata yang masih tertutup dan tangan yang bergerilya diatas kasur sebelah kirinya aka tempat dimana Woohyun terbaring untuk tidur.
Namun apa yang dicarinya tak kunjung ia temukan, "apa sesulit itu menemukan Woohyun yang tidur disebelah ku," pikir Sunggyu masih dengan enggan membuka kedua mata sipitnya yang masih menempel bak diberi sebuah lem perekat.
"Woohyun?" mau tak mau karena sudah sekitar 5 menit lebih tangannya tak juga menemukan keberadaan Woohyun, Sunggyu pun membuka kedua matanya dengan malas.
"Eh, bagaimana bisa?" Sunggyu pun terperangah kaget karena memang Woohyun tidak ada disana, disampingnya.
Terlebih tubuh Woohyun sekarang telah berubah menjadi secarik amplop.
Dengan sigap karena rasa penasaran yang penuh Sunggyu mengambil surat itu dan membukanya.
Membacanya dalam hati dan meresap setiap kata yang tertulis disana dengan baik.
Dear, Nam Sunggyu
Pertama-tama aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun padamu.
Aku sangat berterima kasih kepada eomma dan appa mu karena sudah membawa mu kedunia ini dan mengikhlaskan mu pada ku walaupun dengan awal yang sangat menyenangkan.
Aku juga meminta maaf karena memang untuk sekarang tidak ada satupun orang yang mengetahui hubungan kita sesungguhnya, aku tahu kau ingin mempublikasikan status kita kepada mereka.
Tapi mengertilah, bukan untuk sekarang. Tapi aku janji padamu, aku akan mengabarkan berita ini kepada semua orang dengan peristiwa yang nantinya akan selalu kau ingat sebagai kenangan indah untuk kita berdua nantinya.
Aku sangat mencintaimu Gyu, kau tahu itu.
Jangan pernah sekalipun kau tinggalkan aku untuk alasan apapun karena aku sangat membutuhkan mu disisiku.
Aku juga berjanji tidak akan pernah meninggalkan mu dalam keadaan apapun, cinta ku pada mu sudah menutupi segala kekurangan yang kau miliki.
Jadi jangan pernah untuk berpikir bahwa aku akan meninggalkan mu.
Itu tidak akan pernah terjadi.
Dan satu hal, karena ini ulang tahun mu dan aku sudah mengatakannya semalam untuk istirahat agar kau tidak lelah tersenyum hari ini, ikuti setiap perintah yang ada.
Aku akan memberikan mu sesuatu, tapi kau harus menemukannya sendiri.
Hwaiting Gyu!
Saranghae..
From: Nam Woohyun
Selesai Sunggyu membaca keseluruhan kata yang tertulis jelas diatas kertas tersebut, wajah Sunggyu sudah ditandai oleh dua garis air mengalir ditiap matanya.
Dengan cepat Sunggyu mandi dan bersiap-siap agar dapat menjalankan misi yang sudah diberikan oleh Woohyun walaupun ini masih tergolong sangat pagi tapi Sunggyu sudah semangat.
-------------------------
"Apa ini salah satu misi yang diberikan oleh Woohyun? Tapi aku tidak tahu kalau ini ada diperintah yang diberikan olehnya" ujar Sunggyu pada dirinya sendiri disaat ia menemukan sebucket bunga yang sangat cantik didepan pintu nya, dengan sebuah note kecil yang berisi tulisan singkat.
"Temui aku di restaurant xxx pukul 7 malam nanti dan bersiap-siaplah dengan baik"
"Mungkin memang ini misi terakhir yang diberikan oleh Woohyun" dengan pikiran positif Sunggyupun kembali masuk kedalam rumah untuk menunggu hingga nanti malam.
-------------------------
*Sunggyu POV*
Kini aku sudah berada di restaurant xxx seperti yang ada dinote pada bucket bunga yang aku temui tadi.
Tapi aku tidak melihat keberadaan Woohyun sama sekali disini, apa Woohyun belum datang?
"Permisi, apa kau tuan Sunggyu?" seorang pelayan restaurant menghampiri ku dan membawa ku ke suatu meja yang seperti memang sudah dipesan setelah aku menganggukkan kepala atas pertanyaannya tadi.
"Mohon ditunggu" aku pun kembali menganggukkan kepala, membuat sang pelayan tadi meninggalkan aku sendiri.
15 menit..
20 menit..
30 menit..
Sudah setengah jam aku menunggu tapi Woohyun tak kunjung datang.
Dan tiba-tiba saja lampu di restaurant ini mati total, semua nya gelap.
Hingga ada sebuah suara yang menginterupsi dengan memanggil nama ku, "Kim Sunggyu" semua lampu kembali menyala seperti awal.
Seorang namja sudah duduk dengan manisnya dipanggung kecil yang memang sudah disediakan oleh pihak restaurant dengan memegang sebuah gitar dan mic bertengger tegap didepan mulutnya.
"Saengil chukkae hamnida" ucap namja yang berada didepan ku.
Aku tersenyum kecil, entah harus senang atau bagaimana.
Aku benar-benar tidak tahu kalau aku akan dibawa ke tempat seperti ini, dan menerima hadiah seperti ini.
Terlebih, apa yang aku pikirkan sangat berbeda.
Bukan ini yang aku pikirkan.
Bukan ini yang aku inginkan.
//////////////////////////////////
ciaa ciaaaa
udah lama ga update, eh sekalinya update cuma dikasih preview aja *ditabokmassa*
maaf untuk kesekian kalinya yaa, karena memang walaupun libur aku tetep bantu ortu kerja jadi gabisa update huhuhu :'(
mungkin aku bisa kasih chapter 24 aslinya pas minggu ya, doakan saja ~
betewe, happy new year yaa. besok udah tgl 31 yekaannn..
yang bakar" jangan lupa kirim jne kermh ku yaa hiihihi
HAPPY NEW YEAR EVERYONE!!
Semoga kedepannya aku bisa lebih buat cerita yang bagus untuk kalian yaa hehehe..
dimohon doa dan kesabaran nya *bow
dont forget to vote, comment, and follow.
luvv yaaaaa~~~
YOU ARE READING
My Innocent Groom [ C O M P L E T E ]
FanfictionLGBT CONTENT (WARNING!!!) Aku namja berusia 18 tahun yang dipaksa menikah demi appa dan eomma. Mereka gila! Mana mungkin aku dengan mudahnya menikah dengan seorang ajhusi demi mereka berdua. Ingin sekali aku berbakti pada kedua orang tua ku, tapi ap...