Chapter 21

2.1K 171 11
                                    


*Hoya POV*

"Hey Gyu, irreona. Kita sudah sampai." Ucapku dengan tangan yang terus berusaha untuk membangunkannya.

"Eungggg~~" erangan kecil yang dapat aku dengar dari Sunggyu dengan regangan tubuhnya.

Aku rasa anak ini tertidur pulas sekali.

"Apa kita sudah sampai?" Suara Sunggyu terdengar serak karena efek bangun tidur.

"Iya Gyu, kita sudah sampai. Ayo cepat kita turun agar bisa menyelesaikan tugas nya dengan cepat" mendengar perintah ku, Sunggyu dengan sigap membawa segala barang bawaannya dan bergerak dengan cepat.

"Woaahhh, indah sekali" aku melihat wajah Sunggyu, terutama matanya yang terus memancarkan ketertarikan pada tempat ini.

"Apa kau tidak pernah bermain kesini?" gelengan pelan diberikan oleh Sunggyu, membuat ku sedikit sedih.

Pasalnya, aku sering sekali ke tempat ini entah bersama teman ataupun keluarga. Tapi ternyata Sunggyu justru tidak pernah ke tempat ini.

"Karena keluarga ku lebih senang pergi ke tempat yang terbuka seperti pantai, gunung, atau tempat wisata terbuka lainnya. Mereka kurang suka tempat bermain seperti ini, karena itu aku juga tidak pernah terpikirkan untuk menghabiskan waktu ku di tempat seperti ini, aku lebih memilih Sungai Han. Tapi sepertinya tempat ini tidak terlalu buruk." Jelasnya pada ku selagi kami melangkahkan kaki memasuki Disneyland.

Aku terus menatap wajah Sunggyu yang benar-benar sudah terhisap oleh energy Disneyland, terlebih dirinya yang belum pernah mengunjungi tempat ini sama sekali.

"Kalau begitu ayo kita mulai mengerjakan tugas kita, setelah itu baru kita bisa bersenang-senang ditempat ini." Ajak ku yang langsung diangguki dengan cepat oleh Sunggyu.

Kami pun membagi tugas masing-masing agar pekerjaan ini cepat terselesaikan, kami mengelilingi tempat ini dan bertanya dengan siapapun orang yang bisa kami minta penjelasan dan jawabannya.

Bahkan sesekali kami mencoba untuk menaiki beberapa wahana untuk sekadar bermain ataupun menuliskan hal apa saja tentang wahana yang kami naiki itu.

Aku senang karena aku bisa membuat Sunggyu senang, terlebih melihat senyum dan mendengar tawanya yang membuat hatiku tenang.

"Aku rasa hal yang benar-benar aku takutkan akan terjadi" ucapku dalam hati.

Tapi aku tidak boleh berasumsi dengan cepat, tujuan ku bukanlah hal itu, ada hal penting yang lebih aku takutkan. Jadi jangan sampai hal itu benar terjadi nantinya, aku harus mencegah nya dengan cepat dan sebisa mungkin.

"Ah Hoya, tugas nya sudah selesai."

"Eh? Ah, kalau begitu tinggal menunggu waktu untuk dikumpulkan." Aku mengambil buku yang disodorkan oleh Sunggyu dan mulai membaca secara keseluruhan.

"Jangan, aku harus memperbaiki beberapa kalimat agar tersusun dengan baik. Biar nanti aku yang kerjakan." Aku hanya mengangguk, mengiyakan Sunggyu yang notabene adalah anak terpandai di sekolah, jadi untuk apa membantah hal yang menurutnya baik.

"Kalau begitu, apa kau lapar? Sekarang sudah pukul setengah 7 malam." Tak perlu mendengar jawaban dari Sunggyu karena bunyi perutnya sudah menjawabnya terlebih dahulu, membuat kami berdua tertawa.

"Ayo kita beli makan." Baru saja aku melangkahkan kaki ku 2 langkah kedepan, Sunggyu menarik lengan bajuku dan meyodorkan sebuah tas kecil.

Seperti tas makan?

"Aku sudah membuatkan makanan sebelum kau menjemputku tadi, jadi kita tidak perlu membeli makan, karena aku sudah menyiapkannya."

"Oh, tolong tahan dirimu Lee Hoya!"

My Innocent Groom [ C O M P L E T E ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora