Donat

43 4 1
                                    

Tepat tujuh hari yang lalu. Clara berulang tahun yang ke-16. Kejutan dari teman dekatnya cukup membuat ia merasa bahagia.

Kue berwarna merah muda itu yang selalu mewarnainya disetiap ia ulang tahun. Yaps, Clara suka sekali warna merah muda (pink). Dan bahkan kamar tercintanya dari cat tembok, furniture, ranjang, selimut, pernak-pernik dan lain-lain hampir semuanya berwarna merah muda. Pinkygirl eaks.

Tapi tahun ini, beda dari yang lain. Lebih I S T I M E W A. Key ini alay.

Sewaktu Clara habis sholat dhuhur di masjid sekolah bersama teman-temannya, ia langsung beranjak ke kelas dan mendapati Nina dan Tiwi sedang berbisik-bisik dengan cowok berambut anime tersebut.

Nina dan Tiwi itu gudangnya informasi apa aja terkait cowok berambut anime itu. Sebelumnya mereka mengintrogasi Clara yang sifatnya akhir-akhir ini mencurigakan, dan pada akhirnya Clara mengakuinya bahwa ia mempunyai rasa kepada cowok berambut anime tersebut. Dan sampai sekarang mereka adalah tempat curhat ternyaman bagi Clara. Mereka tidak emberan seperti yang lainnya. Mereka bisa menjaga hal ini dengan baik.

Gerak-gerik mereka terlihat mencurigakan, terlebih lagi waktu Clara masuk ke kelas ekspresi mereka langsung tegang. Tetapi Clara masa bodo dengan mereka, tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Syukurlah. Batin mereka.

Tett.. Teettt... Teetttt.... Teetttttt...
Bel pulang akhirnya berkumandang juga setelah bosan mendengar celotehan Guru Matematika yang super... ga jelasss! Ngomong sendiri, ga pernah senyum, sungguh membosankan!

Segera Clara mengemas buku tulis dan tempat pensilnya kedalam ransel. Membayangkan masakan mamanya dirumah yang super lezatt dan tak kalah lezatnya dengan masakan restoran bintang dua puluh dua sekalipun.

Saat hendak beranjak dari tempat duduk, tetiba cowok berambut anime itu berdiri dihadapan Clara sehingga membuyarkan imajinasinya. Destaaa!!.

Cowok berambut anime itu membawa sebuah kotak yang isinya. . . Donat? Iya donat yang bertuliskan "Happy Birthday Clara Rania Putri" o em jii. Sumpah demi apa ini desta yang ngasih. O may gattttt. Batin Clara

"Buat gue?". Meyakinkan apakah benar ini untuk dirinya.
"Iyalah nih baca ada nama lo. Sorry telat banget".
"Ohiya gapapa kok. Makasih ya". Clara menerima donat itu sambil tersenyum.
"Oke. Gue cabut dulu ya. Ada eskul karate hari ini".
"Oh. Oke". Clara tak bisa berkata apa-apa lagi. Lidahnya beku. Tak percaya. Cowok yang terkenal super duper cuek bangettt itu bisa? Arghh Destaa!!!

Sedangkan diseberang sana ternyata ada yang mengamati Clara dan Desta sejak tadi. Yaps,  Nina dan Tiwi.

Clara buru-buru langsung menghampiri mereka. Matanya melotot dan berkacak pinggang dihadapan mereka.
"Ini pasti kerjaan kalian kan?".
"Hehe sorry Ra, kita kan cuma pengen lo bahagia". Jawab Nina.
"Bahagia apanya, gue mati kutu didepan dia lo liat sendiri kan tadi? Yaampun mau taro dimana muga gue woy". Clara menundukkan kepalanya pasrah.
"iya sorry deh sorry. Eh tapi tapi waktu kita ngasih saran gitu dia langsung setuju lho ra, bahkan tadi pas ngasih donat itu ke lo keliatan tulus banget Ra sumpah deh". Tiwipun angkat bicara.
"Tulus gimana maksud lo?". Clara masih bingung dengan sikap dua bocah ini.
"Iya tulus. Kayaknya dia juga suka sama lo deh, ya kan Na?". Balas Tiwi sambil menyenggol bahu Nina.
"Nggak! Nggak mungkin cowok secuek dia itu... Nggak! Pokoknya gak mungkinn!!!". gerutu Clara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.

~
Sebenarnya dari jauh-jauh hari bahkan saat pertama melihat Clara, Desta mulai tertarik padanya. Tapi bagi Desta itu mungkin perasaan yang wajar dialami pria dan akan menghilang secepatnya. Tapi, takdir berkata lain. Dari kejadian-kejadian yang dialaminya bersama anak baru itu membuat perasaannya bukan menghilang, tetapi kian menjulang tinggi.

Pernah sekali, bahkan dua atau tiga kali Desta mencoba chat Clara lewat WhatsApp untuk menanyakan tugas sekolah dan itu hanya akal-akalan dia saja. Desta modus berat.

Desta : Hay Ra. tadi ada tugas apa aja ya gue lupa. 20.40 ✔

Duapuluh menit kemudian~

Kok belum di Read juga sih argh!. Gerutu desta sambil terus menatap layar ponselnya berbunyi. Pasrah.

Tak sadar Desta tertidur dalam posisi ponsel masih dipegang dan diletakkan diatas wajahnya.

Keesokan harinya~
Desta melirik ponselnya yang barusaja berbunyi.
WA dari Clara. Yeshh. Batin Desta yang buru-buru melihat balasan dari Clara.

Clara : Cuma disuruh ngerjain soal eko yang kemarin pak anwar kasih. Sorry baru sempet bales. 05.30 ✔✔

Desta : Ohiya gapapa, thanks. 05.32 ✔

Clara : Urwell. 06.00 ✔✔

Balesnya kek siput dasar Clara. Gerutu Desta dalam hati.

Dan pada akhirnya Desta mengetahui bahwa Clara sudah punya pacar. Jleb. Harapan yang selama ini ia bangun runtuh begitu saja. Harapan itu pupus.

Tetapi takdir berkata lain~
Setelah beberapa bulan Desta mendengar kabar dari teman sebangkunya bahwa Clara barusaja putus dengan pacarnya. Mungkin karna LDR. Ah itu ga penting bagi Desta. Yang terpenting adalah sekarang Desta punya peluang besar. Harapan itu muncul kembali. Sebab itulah yang membuat Desta memberanikan diri untuk memberikan donat kepada Clara sebagai kejutan ulang tahunnya. Ya walaupun telat banget. Lebih baik telat daripada tidak samasekali kan?.

*Ini foto waktu Desta nunggu balasan dari Clara. Kasian yak hiks

***Holaaaa~Malem tahun barunya Desta ngasih kejutan untuk Clara nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***
Holaaaa~
Malem tahun barunya Desta ngasih kejutan untuk Clara nih. Jangan baper ya hehe.
Please vote and comment yaks:)
Happy New Year^^

KlandestinWhere stories live. Discover now