Chap. 8 _ Man In Love

4.3K 503 26
                                    

As the white snow always melts

I'll melt your heart with warmth

Siang itu Jungkook terlihat duduk di cafe milik Jaehyun seorang diri. Terdiam dengan pandangan kosong, menatap keluar jendela kaca cafe yang langsung memperlihatkan jalanan ramai pusat Seoul. Memperhatikan para pejalan kaki yang berlalu lalang di depan sana.

Hari sabtu memang selalu pas untuk pergi keluar bersama sahabat atau pacar. Dan itu yang biasa lelaki itu lakukan bersama teman-temannya. Namun tidak dengan hari ini, kerena entah apa yang tengah mereka lakukan hingga meninggalkannya seorang diri di sana.

" Tetap duduk di sini sampai kami kembali "

Hanya kalimat itu yang mereka tinggalkan padanya. Berjalan keluar cafe lalu memasuki mobil sedan milik mingyu dan menghilang dari pandangannya beberapa detik kemudian. Dengan segelas cokelat panas di hadapannya, terhitung sudah lebih dari satu jam ia menunggu.

Jungkook menghela nafas dalam, memperbaiki posisi duduknya dan mengalihkan tatapannya kesamping. Hanya untuk melihat sepasang kekasih tengah bercengkrama hangat dan saling suap kue yang ada di hadapan mereka. Dengan satu earphone menempel di telinga mereka masing-masing. Mendengarkan lagu kesukaan mereka bersama, mungkin.

Jungkook terpaku dengan pandangan yang tersaja dihadapannya itu. Dan seketika otaknya kembali mengingat satu nama, Kim Yeri. Apa dulu ia juga bisa menikmati waktu bersama gadis itu seperti sepasang kekasih dihadapannya?. Kue apa yang akan ia pesan untuk disuapkan pada Yeri?! Atau lagu seperti apa yang menjadi favorit gadis itu?!.

Jungkook kembali menghela nafas dalam. Andai waktu bisa di putar, ia ingin berada di saat pertama kali mereka bertemu. Sebuah toko buku yang menjadi awal kisah mereka. Dia akan meminta maaf pada gadis itu, bukannya berdiri mematung tanpa melakukan apapun. Dia akan menanyakan keadaan gadis itu dan meminta bertukar nama, bukannya berlari meninggalkan tempat itu begitu saja.

Namun ia sadar, pengandaian sama sekali tak berguna.

Jungkook bangkit dari kursi yang sejak tadi ia duduki. Persetan dengan teman-temannya yang menyuruh ia untuk menunggu. Lelaki itu berjalan keluar cafe dan memutuskan untuk meninggalkan motor miliknya terparkir di depan cafe Jaehyun. Mungkin berjalan kaki bisa membuat pikirannya lebih baik.

" Jangan jauh-jauh dariku oppa dan jangan sekalipun melepaskan tanganku. Di sana sangat ramai... "

Dan baru beberapa langkah ia berjalan, lelaki itu sudah melihat pasangan kekasih lain. Berjalan dengan bergandengan tangan dan saling menggoda satu sama lain. Lagi-lagi lelaki itu membayangkan, bagaimana jika dulu ia bisa seperti itu dengan Yeri.

Frustasi! Jungkook memutar langkahnya kembali menuju cafe Jaehyun. Memasuki tempat tersebut dengan iringan tatapan heran dari beberapa pegawai di sana. Ia kembali duduk di tempat yang sama, hanya saja gelas miliknya telah raib dari atas meja.

" Baiklah! Aku akan berusaha lebih keras untuk mencairkan hatimu lagi " gumam lelaki itu.

.

.

I really hate you so much, but i hate myself for still crying


Dia masih berdiri di sisi jendela yang terbuka, membiarkan angin dingin menerpanya. Pandangannya kosong, mengarah pada sebuah pohon besar di seberang jalan. Sebuah pohon sakura tanpa helaian daun ataupun bunga, hanya ranting yang tertutup salju. Airmata terus mengalir tanpa isakan yang mengiringi. Terasa begitu sesak saat tak bisa berteriak dalam keadaan tertekan.

Kim Yeri! Gadis itu hanya berdiri di sana sejak satu jam yang lalu. Saat kakak lelakinya menutup pintu kamarnya dan berpamitan untuk pergi bekerja. Ia hanya terdiam menatap kosong kedepan dengan pikiran yang entah berkelana ke mana. Mengabaikan ponsel yang beberapa kali berdering sejak tadi. Ia larut dalam angan yang membawanya pada satu sosok yang begitu ia rindukan.

Tomorrow Will Surely  Come  (1)  || √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang