5 : "Married With Mr. Perfect"

68.3K 9.1K 1K
                                    

"Is it possible to marry someone without love? I'm using 'love' here in its romantic context"

***


Heart beats fast
Colours and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone,
All of my doubt suddenly goes away somehow.

One step closer

I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid.
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more...

Hye Jin melangkahkan kakinya menuju altar yang dipenuhi mawar putih. Tamu undangan bertepuk tangan saat melihat pembelai wanita di ujung altar. Pembelai wanita tampak cantik dengan dress panjang yang terkesan mewah. Disisi kanan pengantin, seoarang kakek tua tidak dapat menyembunyikan senyumannya. Ia bahagia.

Hye Jin berjalan dengan anggun untuk menghampiri pria bertuxedo putih yang menantinya di ujung sana.

Hye Jin gugup dan merasa aneh. Maksudnya, ia tidak merasa bahagia saat menjalani pernikahan ini. Bahkan lagu romantis yang mengiringi pernikahannya terdengar menyesakkan.

Sehun menatap Hye Jin lama, 'Apa ini keputusan yang tepat?'

Sehun mengulurkan tangannya kearah Hye Jin. Gadis itu tersenyum kecut lalu meraih tangan Sehun dan melepaskan tangan kakeknya.

'Maafkan Hye Jin kek.'

"Saya Oh Sehun menerima Park Hye Jin sebagai satu-satunya istri dari pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan maupun kekurangan, sewaktu sakit dan sewaktu sehat, untuk dikasihi, diperhatikan serta di hargai seperti Tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan kita"

Hye Jin menghembuskan nafasnya ragu.

"Saya Park Hye Jin menerima Oh Sehun sebagai satu-satunya suami dari pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan maupun kekurangan, sewaktu sakit dan sewaktu sehat, untuk dikasihi, diperhatikan serta di hargai seperti Tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan kita."

Setelah selesai mengucapkan janji, pendeta meminta Oh Sehun untuk mencium gadis yang kini sah menjadi istrinya.

Cup.

Hye Jin terpaku, sesuatu yang lembab dan lembut kini menempel di bibirnya. Sehun mendiamkan bibir mereka dan kemudian melepaskannya. Tepukan penonton semakin keras dan terdengar bersemangat.

Hye Jin melirik ke sebuah kursi deretan depan. Kakeknya Michael, meneteskan air mata bahagia. Hye Jin hanya bisa tersenyum simpul, setidaknya untuk saat ini kakeknya bahagia.


***

Hye Jin berdehem canggung, saat ini mereka menginap di hotel kawasan Seoul. Orang tua Sehun bersikeras kalau malam pertama mereka harus dihabiskan di hotel. Setelah itu mereka akan melanjutkan bulan madu ke Milan.

Sehun tentu saja menolak, tapi Nyonya Oh yang keras kepala dan pandai beradu argumen  membuat Sehun terpojok. Dengan terpaksa, Sehun menerimanya.

"Sehun, masih lama? Aku mau pipis!" teriak Hye Jin sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Sudah dua jam Sehun membersihkan dirinya di kamar mandi. Hye Jin heran apa yang pria itu lakukan dikamar mandi? Kenapa lama sekali.

Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang