'My Little Girl 14'

Start from the beginning
                                    

"Makanya ayah jangan terlalu sibuk sama kerjaan"

"Iya bunda.."

Iqbaal dan (Namakamu) terkikik mendengar perdebatan Rike dan Heri hanya karena masalah sepele.

"Gimana kalo lusa kita makan malam bareng? (Namakamu) kamu ajak papa sama mama kamu ya? Nanti kita dinner direstoran" usul Rike yang menolehkan kepalanya kearah Iqbaal dan (Namakamu).

"Ide bagus tuh, ayah setuju" Heri menyetujui ucapan istrinya.

"Emang dalam rangka apa bun? Kok pake acara makan malam segala" tanya (Namakamu) sedikit heran.

"Ya dalam rangka ngebahas pernikahan kita dong sayang. Bener kan bun?" tanya Iqbaal menatap Rike. (Namakamu) merona malu atas perkataan yang dilontarkan Iqbaal tadi.

Masih butuh waktu lama untuk membicarakan soal pernikahan. Jangankan pernikahan, Sekolah Menengah Atas-nya saja, (Namakamu) belum lulus. Iqbaal juga belum wisuda. Mana mungkin kedua orang tua mereka menyetujuinya.

Rike terkekeh mendengar pertanyaan Iqbaal, rupanya dia sudah tidak tahan untuk meminang (Namakamu) sebagai calon istrinya. Rike tidak akan keberatan dan sama sekali tidak keberatan jika Iqbaal telah melabuhkan cintanya pada (Namakamu). Tetapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah pernikahan. Mereka berdua masih terlalu muda untuk menikah, perjalanan yang mereka tempuh masih jauh untuk melangsungkan sebuah pernikahan.

"Kamu kayaknya udah ngebet banget pengen jadi suami (Namakamu). Lihat, kamu udah bikin muka (Namakamu) merah gitu" ucap Rike menggoda (Namakamu) yang membuat wajah (Namakamu) semakin merah padam menahan malu.

Iqbaal menolehkan kepalanya kearah (Namakamu). Benar juga apa yang dikatakan bunda-nya. Wajah (Namakamu) benar-benar terlihat merah sekarang.

"Kamu kenapa? Kok mukanya merah gitu?" tanya Iqbaal berpura-pura bodoh.

(Namakamu) lalu mencubit pinggang Iqbaal yang sepertinya senang sekali menggodanya "Kakak.."

"Udah baal jangan digodain terus (Namakamu)-nya. Gimana (Namakamu) kamu mau kan ngajak papa sama mama kamu buat dinner sama kita?" tanya Heri lagi.

"Iya om, nanti aku bilang sama mama papa. Mereka pasti seneng diajak makan malem" (Namakamu) tersenyum manis.

Heri menganggukkan kepalanya mendengar ucapan (Namakamu). Rike dan Heri sedang membicarakan rencana makan malamnya dengan kedua orangtua (Namakamu). Ia menentukan dimana tempat yang pas untuk makan malam yang akan mereka adakan.

Sementara itu (Namakamu) dan Iqbaal kembali berlarut dalam obrolan mereka.

"Kak besok aku mau nonton pertandingan cheers boleh ya?" tanya (Namakamu) pada Iqbaal.

"Sama siapa?"

"Bella"

"Ada Ari?"

"Eumm..kayaknya ada deh soalnya dia kan mantan kapten basket, otomatis dia bakal ngeliat perkembangan adik kelasnya tanding basket juga. Jadi dia pasti ikut kak" jelas (Namakamu).

Itu artinya, tidak hanya ada perlombaan cheers saja. Tetapi ada pertandingan basket juga. Dan kebanyakan pemain basket itu mempunyai tampang keren dengan gaya yang suka tebar pesona pada setiap wanita. Bisa saja ada laki-laki yang akan menggoda (Namakamu) disana. Jangan tanya kenapa Iqbaal bisa tahu.

Iqbaal adalah mantan kapten basket disekolahnya dulu, jadi dia hafal benar dengan tingkah anak basket. Iqbaal tidak akan membiarkan gadis-nya di goda oleh laki-laki hidung belang seperti mereka.

"Enggak kamu gak boleh ikut" jawab Iqbaal, raut wajah (Namakamu) berubah menjadi lesu.

"Kenapa kak?"

My Little GirlWhere stories live. Discover now