19. Perfect Imam-Honey Moon (Paris 3)

907 62 1
                                    

Waktu berjalan lambat seakan tahu bahwa kedua insan ini sedang memadu kasih. Melepas rasa sayang yang tiada henti meletup diantara keduanya. Tidak ada yang tahu, seberapa besar mereka saling menyayangi, mencintai, merindu, dan membutuhkan. Bahkan mereka sendiri pun tidak tahu.

Dopamine and Serotonin
Dua nama tersebut adalah hormon di tubuh manusia yang paling menonjol saat jatuh cinta. Saat seseorang jatuh cinta, kadar Dopamine meningkat tajam sehingga membuatnya merasa nyaman dan bahagia. Sebaliknya, kadar Serotonin menurun sehingga membuat manusia menjadi tidak percaya diri (grogi) atau was-was.

Dari kecil kadar hormon Dopamine ditubuh Fadil seperti menabung, yang dilanjut menabung hingga sekarang. Rasanya jatuh cinta kepada Nayla semakin bertambah bukan mengurang. Dan meskipun Nayla baru merasakan Dopamine kepada Fadil. Tapi, rasanya seperti Fadil, yang menabung cinta dari kecil.

Keduanya memadu kasih.

Seperti ingin mengetahui siapa yang paling besar rasa cintanya? Siapa yang paling berat menahan rindu? Fadil ataupun Nayla tidak pernah mengetahuinya. Seperti Fadil yang selalu merasa cinta Nayla lebih besar, begitupun sebaliknya.

Memang, semuanya terasa berbeda setiap mereka selesai menenangkan diri dengan keadaan yang sebelumnya, yang mereka pun tidak ingin mengulangnya. Pertengkaran dan perdebatan. Pahit.

Fadil selalu belajar dari masa lalu, yang menurutnya pantas diterapkan di masa depan. Yang menurutnya pantas diterapkan di keluarga kecilnya. Keluarganya bersama Nayla.

"Jadi, hari terakhir kita di Paris. Mau kemana?" Tanya Nayla sambil menyisir rambutnya yang tebal.

Fadil menggosok-gosok rambut basahnya. Terlihat sexy jika di lihat dengan mata Nayla yang menatapnya bangga dan takjub atas makhluk ciptaan-Nya ini. Wajah dan tubuh yang dipahat begitu apik.

Aih, milikku. Batin Nayla.

"Kemana ya? Kamu maunya kemana?"

"Arc de Triomphe? Mungkin," Jawab Nayla sembari melihat tempat yang bagus dikunjunginya di google.

"Itu kan, cuman gerbang atau monumen untuk memperingati kemenangan Prancis dan menghormati yang gugur. Gak seru lha menurutku." Ucap Fadil sembari memakai bajunya, yang sama seperti Nayla pakai. Yap! Couple.

"Saint-Malo?" Usul Nayla kembali.

"Boleh. Kamu mau berenang?"

Nayla menggeleng.

"Kemana dong?"

"Bentar. Aku lagi cari yang enak." Jawab Nayla.

"Katedral Notre Dame Paris? Tapi itu gereja Mas."

Fadil mengangguk. "Apa salah nya? Toh kita hanya lihat sejarahnya, lihat isinya, tidak mendalami tempatnya. Mau kesana aja?"

Nayla mengangguk lalu memakai boots coklatnya. "Kita kan seperti tafakur alam, kita lihat dan nikmati ciptaannya."

"Bangga aku punya istri pinter."

Nayla terkekeh lalu menggandeng lengan Fadil.

Perjalanan mereka kali ini ditemani seorang supir, karena Fadil ataupun Nayla tidak tahu menahu jalan dan tempat yang ada di sini.

*****

Katedral Notre Dame Paris adalah katedral berasitektur gothic di sebelah timur Île de la Cité di Paris, Perancis, dengan pintu masuk utama di barat. Selain tujuan wisata, gereja ini juga masih digunakan untuk tempat misa dan Uskup Agung Paris. Notre Dame de Paris dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur gothic Perancis.

Perfect ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang