3. Perfect Imam-Mari Serius

1.8K 96 8
                                    

Fadil melepaskan dasinya agar lehernya leluasa bergerak. Dia menatap kesudut ruangan dengan nanar yang dimana ada meja belajar yang biasanya Nayla gunakan.

Disekolah tempat ia mengajar sementara akan diadakan bimbingan belajar untuk kelas XII, dan persiswa diberikan satu guru. Gurunya pun sebelumnya sudah dilatih dan dibimbing agar memahami mata pelajaran yang akan di Ujian Nasionalkan, karena 1 bulan lagi akan Ujian Nasional tingkat SMA.

Tidak sulit bagi Fadil, karena dari dulu ia termasuk siswa dan mahasiswa tercerdas disekolah maupun diuniversitas nya.

Fadil menyambar handuk yang bertengger ditempat jemuran besi kecil kamar mandinya. Ia akan segera mandi, siapa tahu beban dalam tubuhnya bisa hilang sejenak.

Setelah mandi dan berpakaian rapih, Fadil menghidupkan laptopnya dan menyambungkannya ke Wifi dirumahnya, ia belum melihat siapa yang akan menjadi anak didiknya.

"Siska, masa iya aku ngajarin Siska." gumam Fadil yang masih fokus ke Laptopnya.

Tidak lama kemudian ponsel Fadil berbunyi, menandakan ada panggilan masuk, Fadilpun melihatnya dan ternyata dari Miss. Sarah.

"Iya, Assalamualaikum?"

'Waalaikumsalam, dengan Pak. Fadil benar?'

"Iya ada apa Miss Sarah?"

'Seluruh dewan pengajar sudah mengetahui tentang pernikahan Anda dan Nona Nayla, lalu saya melihat anak didik saya adalah Nayla dan Anda adalah Siska, benar? Nah, saya menyarankan bagaimana jika kita bertukar posisi.'

Fadil mengerutkan alisnya, "Bertukar posisi gimana ya?"

'Guru pembimbing Nayla jadi Anda, dan saya Guru pembimbing Siska. Bagaimana pak. Fadil?'

Fadil terdiam lalu setuju dengan saran Miss Sarah, dan hebatnya sebelumnya Miss Sarah sudah menghubungi admin yang memegang blog sekolah untuk mengeditnya.

Fadil tersenyum membayangkan ia yang akan mengajarkan mata pelajaran kepada Nayla.

£

"Hah masa si Fadil sih, Mah. Guru bimbel aku!" Nayla menatap Mamahnya, setelah melihat situs online sekolahnya.

Risma terkekeh geli, "Ya gak papa dong, sayang. Diakan suami kamu, bisa sekalian ngajarin bagaimana cara menjadi ibu rumah tangga yang baik tuh."

Nayla menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan ucapan Mamahnya, "Tapikan Mah."

Risma mengusap kepala anak gadis tunggalnya itu, "Jalani saja, siapa tahu dapat pahala."

"Yang ada dapat dosa kali, Mah. Soalnya aku marah-marah terus." Nayla menggerutu sebal.

£

Fadil sedang duduk diranjang king size nya, ia melihat ponselnya dan akan mengirimi Nayla pesan, basa-basi dulu tentunya.

"Assalamuaalaikum, Nayla? Udah liat guru bimbel kamu?"
18.02

"Waalaikumsalam. Sudah."
Nayla 18.04

"Oh, syukurlah. Sedang apa?"
18.04

"Tumben nanyain, kemana aja lo?"
Nayla 18.05

"Aku ada. Kamu yang kemana aja, Nay. Coba kamu berfikir lagi, sekarang kamu seorang istri, istri aku."
18.05

Perfect ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang