18. Cinta pertama Rizky

1.9K 110 98
                                    

Yeni merasa putus asa pada keadaan. Kejadian yang dialaminya ini menjadi pukulan berat baginya karena menorehkan  luka yang mendalam bagi orang tuanya. Penampilanya acak-acakkan dan jauh dari kata rapi, bahkan kamarnya pun terlihat sangat berantakan. Andai kata waktu itu dia dalam keadaan sadar tentu ia tidak menginginkan kejadian malam itu terjadi, ia merutuki kebodohan yang telah ia lakukan dengan mabuk-mabukan diclub malam hingga menimbulkan 'kecelakaan' yang tidak diinginkan itu terjadi. Tapi mengapa hal memalukan seperti itu dijaman sekarang ini sekaan sudah menjadi hal lumrah? Bahkan seolah menjadi tren. Mereka dengan muda memberikan mahkota yang seharusnya dijaga hanya untuk suaminya kelak justru mala diberikan secara cuma-cuma pada lelaki bejat yang mengatas namakan nafsu menjadi cinta. Jika seorang wanita malam disebut sebagai wanita murahan karena melayani syahwat pria hidung belang dengan dibayar, lalu apa sebutan bagi mereka yang menyerahkan mahkota mereka pada kekasihnya secara cuma-cuma sebelum pernikahan? Tidak kah mereka merasa malu saat melakukan hubungan yang seharusnya hanya halal dilakukan oleh suami istri?

Yeni terlihat sedang mengobrak-abrik seluruh isi laci dikamarnya, tidak satupun ditemukanya benda tajam dikamarnya, dengan terpaksa ia memecah kaca riasnya dengan genggaman tanganya, darah segar yang mengucur dari sela-sela jarinya ia abaikan

"Yeni apa yang sedang kau lakukan? Apa kamu sudah gila mau mengakhiri hidupmu sendiri?" cegah papanya mencoba menghentikan Yeni yang hendak bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya menggunakan serpihan kaca. Rupanya suara pecahan kaca itu berhasil menarik perhatian papanya, beruntunglah beliau datang disaat yang tepat sebelum Yeni melakukan perbuatan bodoh seperti itu disaat ia tidak lagi bisa berfikir dengan jernih

"Biarkan Yeni mati pa, Yeni tidak pantas untuk hidup karena aku telah membuat papa dan mama malu karena perbuatanku. Anak ini,,,, anak ini yang membuat papa malu kan? Biar dia mati bersama ku saat ini juga" jawabnya seraya memukul perutnya yang masih datar. Dengan cepat papanya menipis tanganya untuk menghentiakan perbuatannya

"Hentikan. Apa kamu sadar apa yang barusan kau katakan? Kamu mau mengakhiri dua nyawa? Dasar anak bodoh"

"Biarkan saja pa, yang penting papa dan mama tidak harus menahan malu karena perbuatanku ini" seringainya putus asa, ia kembali mengambil seprihan kaca itu

"Yeni hentikan..!!" bentaknya seraya membuang serpihan kaca itu kesembarang arah

"Biarkan aku melakukan ini pa, karena aku pun merasa jijik terhadap diriku sendiri sekarang" berontaknya saat papanya berusaha menghentikan aksinya. Beliau merasa kuwalahan menghentikan aksi Yeni

Plaaaakkkk.....
Sekali lagi tamparan keras mendarat dipipi Yeni, darah segar mengalir dari sudut bibirnya sebelah kiri. Ia memegangi pipinya yang terasa nyeri dengan berlinang air mata, ia bukan menangis karena nyeri dipipinya tapi karena merasa putus asa dengan keadaan yang menimpa dirinya saat ini. Beliau terduduk lemas disamping ranjang, isakan tangisnya tak dapat dikendalikan.

"Kenapa kamu begitu bodoh ingin mengakhiri hidupmu sendiri. Kamu telah berbuat salah dengan hamil diluar nikah, setelah itu kamu ingin melakukan kebodohan yang lebih parah dengan mengakhiri nyawamu dan janinmi. Kamu benar-benar tidak punya otak untuk berfikir" ucapnya disela tangisnya

"Yeni melakukan ini demi papa bahagia, supaya papa tidak malu dengan perbuatanku"

"CUKUP...!! jika kamu tidak ingin papa malu harusnya kamu berfikir sebelum berbuat itu, dan sekarang setelah semua itu terjadi kamu ingin mengakhiri nyawamu? Semarah apapun papa kepadamu apa kamu fikir papa menginginkan kematian anak ku sendiri hhh...?? Apa kamu fikir papa akan bahagia dan rasa malu kami akan hilang saat melihat jasatmu nanti? Dasar anak bodoh"

"Maafkan Yeni pa, maafkan Yeni karena belum bisa membahagiakan papa dan membuat kalian bangga. Yeni benar-benar menyesal pa, maafkan Yeni walau Yeni tau seribu kata maaf tidak akan bisa mengembalikan keadaan" dengan memberanikan diri ia memeluk papanya, menenggelamkan wajahnya didada bidang papanya, tidak peduli jika nanti papanya menolak pelukannya.

Secerca Cahaya DikegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang