3. Arti mimpiku

1.2K 77 6
                                    

"Secerca cahaya dikegelapan"
#part3
(Rasa penasaranlah yang akhirnya menumbuhkan rasa cinta dalam hatiku, hingga memberikan secerca cahaya dikegelapanku)

Malam harinya Rizky duduk dimeja dekat jendel, ia terlihat begitu menikmati semilir angin yang menembus jendela kamarnya sembari membaca buku La-Tahzan yang selalu ia baca diwaktu senggang, tapi entah mengapa ia seperti tidak berkonsentrasi dalam memahami makna disetiap kata dalam buku itu. Bayangan wanita yang dicintainya sejak lama kini mengisi ruang fikiranya

"Aku telah lama menantikanmu untuk bisa mengungkapkan perasaan cinta suciku kepadamu dan aku yakin kamu memiliki perasaan sama dengan yang ku rasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku telah lama menantikanmu untuk bisa mengungkapkan perasaan cinta suciku kepadamu dan aku yakin kamu memiliki perasaan sama dengan yang ku rasakan. Sebentar lagi tabunganku akan cukup untuk membelikanmu mahar yang sesuai dengan wanita sholeha sepertimu" guman Rizky.

"Assalamualaikum, massaul khoir ya akhi.. Maza taf'al? (selamat malam wahai saudara lelakiku, sedang apa?)" sapa Alim teman yang baru saja masuk ke kamarnya

"Waalaikumsalam Akhi, ana akra'a kitaban La-Tahzan. (saya membaca buku La-Tahzan)"

"Ada surat untuk anta, dari Zahra" Mendengar hal itu Rizky tak mampu menutupi rasa bahagianya, wajahnya bersemu merah dan lengkungan senyumanya menghiasi wajah tampanya. Bagaimana tidak, disaat ia begitu merindukan wanita pujaanya Zahra membalas suratnya, mungkinkah mereka memiliki ikatan batin ataukah ini sebuah kebetulan, entahlah.

"Ya akhi, kapan anta akan melamar Zahra? Bukankah kalian memiliki perasaan yang sama sejak dulu?"

"In kaana hakkan yohebbonii? (Apa dia benar-benar mencintai saya?)"

"Ana la addri akhi (saya tidak tau saudaraku) tapi ada baiknya bila anta mengatakan perasaan anta"

"Ana masih mengumpulkan uang untuk membelikan mahar yang tepat untuk gadis sholeha seperti dirinya akhi, sebentar lagi saya akan meminangnya"

"Anta telah mengabdikan diri dipesantren ini bertahun-tahun, sudah waktunya anta untuk menikah, dan Zahra adalah wanita yang tepat"

"Sukron ya akhi (terima kasih saudara LK) atas dukunganya"

"Afwan (sama-sama)" Alim mengerti bila Rizky ingin membaca surat itu sendirian, ia pun meninggalkan ruangan Rizky dan kembali ke kamarnya. Rizky membaca surat itu dengan perlahan agar bisa meresapi setiap kata yang ditulis untuknya, walau tak ada kata romantis seperti isi surat pujangga yang sedang jatuh cinta pada umumnya tapi hal itu membuat Rizky begitu bahagia, ia pun harus mengendalikan perasaanya untuk mengungkapkan rasa sayangnya pada wanita yang dicintainya sebelum akad menghalalkan hubungan mereka. Ia tak sabar menunggu esok untuk mengantarkan Bintang bertemu dengan ust. Maksun agar ia juga bisa bertemu dengan Zahra wanita pujaanya

*******
Cuaca yang begitu dingin dipagi hari Rizky mengantarkan Bintang menemui kyai Maksun, seorang tokoh agama yang masih memegang ajaran islam murni antara hakikat dan syariat. Untuk menuju kesana mereka naik bis dengan duduk bersebrangan, Bintang tak merasa aneh dengan hal itu karena ia sudah membaca artikel bahwa islam membatasi pergaulan laki-laki dan perempuan yang belum menjadi muhrimnya, Rizky melirik ke arah Bintang, ia dapat melihat ketegangan diwajah Bintang saat ini, entah apa yang kini menjadi bebeban fikiran gadis itu.

Secerca Cahaya DikegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang