Chapter 1

3K 182 16
                                    

Typo is art

-o0o-

seorang pria putih pucat yang baru saja duduk di bangku taman yang ada di belakang kampus, mengernyitkan dahinya saat melihat buku kecil berwarna hijau muda di bangku yang sama dengan bangku yang ia duduki.

Walau awalnya ia masa bodoh dengan keberadaan buku itu, namun pada menit keenam ia mengambil buku itu juga. Dengan sedikit lancang ia membuka buku itu. Pada halaman pertama buku itu, terukir dengan indah tulisan FLORI DIARY.

Kembali ia membuka lembar berikutnya. Pada halaman kedua terdapat tulisan yang cukup panjang, namun tidak ada tanggal di atasnya, biasanya seseorang yang menulis pengalamannya di dalam diary akan mencantumkan tanggal agar bisa lebih muda mengingat kejadian itu. Seseorang yang bernama Flori ini sepertinya berbeda dengan orang-orang kebanyakan.

Aku melihatnya. Dia sedang berjalan dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Tangan hangatnya yang biasa menggenggam jemariku kini menggenggam jemari gadis lain. Mereka tidak sungkan menunjukkan kemesraan di tempat umum.

Aku mengangkat tangan kananku dan melihat jari-jari tanganku dengan mata berkaca-kaca. Bahkan dalam hitungan detik air mataku telah mengalir dengan deras. Sedangkan tangan kiriku terus bergerak ke atas dan ke bawah, mengelus perutku yang mulai membuncit.

Masih dengan air mata yang mengalir deras, aku kembali menatap mereka yang ada di seberang jalan. Perlahan aku menarik bibirku membentuk senyuman. Aku tersenyum bahagia, namun air mataku mengatakan aku terluka.

Aku terluka karena kehilanganmu, namun aku juga bahagia karena keputusanmu untuk meninggalkanku membawamu pada kebahagiaan yang sudah semestinya kau miliki.

Aku baik-baik saja walau tanpamu di sisiku. Teruslah bahagia dengan pilihanmu, jangan lagi menoleh ke belakang dan mengasihani aku.

Aku akan berjuang melawan kejamnya dunia, karena ada makhluk kecil ini yang membutuhkan aku.

FLORI

"Wah, pria itu kejam sekali meninggalkan wanita yang sedang hamil dan dia bersama wanita lain." Tanpa sadar pria tampan yang bernama lengkap Cho Kyuhyun itu berdecak geram. Dengan cepat ia kembali membuka lembar ketiga diary di tangannya.

Dokter mengatakan kandunganku lemah. Aku harus dirawat di rumah sakit, aku bahkan tidak diperbolehkan turun dari ranjang rumah sakit jika tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada bayiku. Aku tentu sangat tidak ingin kehilangan bayiku, namun bagaimana aku harus membayar biaya rumah sakit. Sedikit pun aku tidak memiliki uang.

Bodoh, aku memang bodoh. Bagaimana mungkin aku tidak bisa melakukan sesuatu apa pun dengan benar. Jika saja aku memiliki satu saja keahlian, mungkin aku sudah memiliki pekerjaan dan aku bisa menghasilkan uang untuk biaya hidupku dan bayi yang ada di dalam rahimku ini.

Aku gadis yatim piatu yang sangat menyedihkan. Hanya karena dulu aku memiliki seorang pria sebagai kekasihku yang sangat menyayangiku, aku bersikap manja dan bergantung sepenuhnya pada pria itu. Sekarang saat aku kehilangannya, tidak ada satu hal pun yang dapat aku lakukan. Bahkan memasak untuk diriku sendiri pun aku tidak bisa.

Haruskah aku menyerah dengan hidupku ini?

FLORI

Tanpa pikir panjang Kyuhyun langsung membalik diary itu pada lembar berikutnya. Ia sangat penasaran, apa yang wanita itu lakukan.

Sekarang aku mempercayai bahwa Tuhan itu ada. Tuhan akan memberikan suatu kebaikan diantara berjuta masalah yang diterima umatnya.

Dengan air mata yang yang mengalir deras aku memeluk Ahn Ahjumma. Ahjumma Ahn mengusap pundakku dengan sayang.

Flori DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang