pulang

5K 150 22
                                    

"Makasih Arga, makasih kamu udah percaya sama aku." Kata Aletta lagi, sedangkan Arga hanya tersenyum dengan tulus

"Yaudah kamu istirahat dulu aja, aku mau keluar dulu." Dan lagi2 Arga mengangguk,

Setelah diluar Aletta pun duduk disebelah Rimba,

"Ini pada kemana semua?" Tanya Aletta, begitu menyadari mamanya, papanya dan juga mama Arga dan papanya Arga sudah tidak ada.

"Tadi mereka izin pulang, karena ada keperluan sebentar katanya." Jelas Rimba, dan Aletta pun mengangguk. Dan setelah itu Aletta melihat Buggie yang sedang tertidur begitu pun Janah, Buggie tertidur dipunggung Janah. Dan setelah melihat itu Aletta tersenyum, melihat tingkah laku sahabatnya ini.

"Ohiya, Dhito kemana? Kok gaada?" Tanya Aletta lagi,

"Tadi dia pulang, karena udah malam juga kan." Kata Rimba,

"Yaudah, kalian pulang aja. Takutnya kalian pengen mandi, pengen tidur. Jadi kalian pulang aja, besok kesini lagi." Ucap Aletta,

"Gpp, Arga itu kan sahabat gue. Saat gue sakit juga Arga selalu nemenin gue, dan gue juga harus gitu." Kilah Rimba

"Yaudah kalo itu mau lo,"

*****

Pagi harinya, Rimba terbangun dari tidurnya. Ia melihat sekelilingnya, Janah dan Buggie masih tertidur.

"Aletta kemana?" Gumamnya, kemudian Rimba pun langsung melihat ke ruangan Arga. Dan melihat Aletta yang sedang duduk, dan kepala yang ditaruh dipinggir brangkar. Dan rupanya Aletta sedang tertidur,

'Sebesar itu cinta lo ke Arga let?' Lirihnya dalam hati,

Hari pun semakin siang, Dokterpun mengecek keadaan Arga. Dan mengizinkannya untuk pulang,

Aletta pun membereskan barang2 Arga, kemudian membantu Arga untuk duduk dikursi roda.

"Aku bisa jalan kok," ucap Arga dingin. Aletta mengerutkan kening,

'Arga kok jadi dingin gini,' fikirnya dalam hati.

"Tapi Arga, kamu belum pulih bener. Sini kamu duduk dikursi aja ya?" Ucap Aletta sambil hendak membantu Arga.

"Aku bisa sendiri," ucap Arga lagi.

"Arga kok kamu jadi dingin gini sih?" Tanya Aletta,

"Kamu masih belum percaya sama aku? Kamu masih belum yakin? Apa lagi yang harus aku buktiin ke kamu Arga?" kesal Aletta sambil menahan air matanya,

"Maaf Aletta, aku gak bermaksud kaya gitu ke kamu. Tapi gatau kenapa, aku masih belum yakin. Tapi aku percaya sama kamu, kamu tenang aja Aletta. Aku janji gaakan kaya gini lagi," lirih Arga,

"Terus? Pernikahan kita seminggu lagi Arga, kamu mau batalin pernikahan kita?" Tanya Aletta lagi.

"Kamu tenang aja, aku gaakan batalin pernikahan itu."

*****

Tiara berjalan tergesa2 melewati lorong rumah sakit, hingga ia bertemu dengan Janah.

"Gimana keadaan Arga?" Tanya Tiara pada Janah,

"Arga udah pulih, dan sekarang udah mau pulang." Jawab Rimba,

Kemudian Tiara pun masuk kedalam ruangan Arga dan melihat Aletta yang sedang mendorong kursi roda yang ditumpangi Arga menuju pintu.

"Arga? Kamu gpp?" Tanya Tiara, sedangkan Arga mengerutkan keningnya.

"Arga amnesia, jadi dia gaakan inget sama lo." Aletta menjawab dengan agak ketus,

"Tapi Arga gpp kan?" Tanya Tiara lagi,

"Lo kan suster, pasti lo juga tau gimana keadaannya. Gausah nanya lagi," ketus Aletta, ntah kenapa dengan cerita Arga saat Arga sehabis mengalami kecelakaan pesawat, Aletta menjadi agak kesal pada cewek itu.

"Dari mana lo tau gua suster?" Tanya Tiara

"Arga."

Dan Tiara pun pasti sudah tau, kapan Arga menceritakannya.

"Tapi Arga gpp kan?" Khawatir Tiara lagi,

Kemudian Aletta pun langsung teringat kembali pada saat Arga menceritakan, bahwa Tiara lah yang menolong Arga. Lantas kenapa Aletta tiba2 kesal pada Tiara? Itu karna Tiara hampir saja menikah dengan Arga.

"Tiara?" Panggil Aletta dengan lembut,

"Hmm?" Gumam tiara sambil menaikkan kedua alisnya dan tersenyum tulus pada Aletta.

"Makasih ya?" Ucap Aletta lagi. Tiara mengerutkan dahinya,

"Untuk?"

"Karena kamu yang udah rawat Arga sampai pulih pada saat itu," ucap Aletta dengan mengubah ucapannya dengan lebih sopan. Kemudian Tiara pun tersenyum,

"Itu udah kewajiban aku sebagai suster,"

****

Maaf pendek :'(

Tapi gpp deh, aku janji bakal bikin chapter yang panjang lagi..

Dan jangan lupa votmen

I LOVE YOU From 38000 FTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang