🎈 Memori yang patah

148 58 42
                                    

"lo seharusnya bilang kalau lo ga pernah mencintai gue seperti pada harapannya. Gue yang terlalu bodoh cinta sama seseorang yang seharusnya ga perlu dicintai " -Raja last night   


"Raja!! Ihhh gue dikacangin mulu" 

Aletta memanyunkan bibirnya berkali kali. Sesekali menyedot bubble tea nya. Raja yang masih siibuk dengan bukunya di tangan hanya melirik sebentar lalu kembali larut dalam bacaan

"Raja" 

Aletta berdiri di depan Raja. Mengambil buku Raja dan merampasnya kesal lalu tersenyum licik. Raja terdiam, lalu melirik sinis. Tangannya bergegas mengambil buku yang Aletta rampas dan kembali membacanya

"Ini perpustakaan. Ga seharusnya kita pacaran disini." 

Jawab Raja dingin tanpa melihat kearah Aletta. Dingin, tapi Aletta tak pernah kedinginan berada di sekitar Raja. Justru hangat yang ia dapat

Aletta kembali duduk. Menghitung berapa lama Raja betah di perpustakaan. Namun hingga 10 menit pun Raja masih dalam posisi awalnya tanpa bergerak sedikitpun selain membolak balikan halaman. 

Aletta mendengus. Pipinya mengembang lalu melangkahkan kakinya beniat supaya Raja mengejarnya dari belakang. Namun sampai Aletta keluar perpustakaan, Raja hanya melirik tak peduli

"Oke FINE. Gue fine fine aja lo gini. Okeh okeh" 

Aletta beteriak kencang di depan perpustakaan. Raja tersenyum melihat reaksi Aletta setelah Raja tak peduli selama 30 menit ini. Raja menutup bukunya dan bangkit dari kursi

"akhirnya keluar juga lo" 

Raja nyengir pelan. Lalu pergi kekelas. Sedikit melirik Aletta namun segera berlalu memilih jalan yang sama dengan Aletta. Aletta berlari mengejar Raja di belakangnya.

 Langkahan nya yang lumayan besar membuat Aletta sulit mengejarnya. Perlahan namun pasti Aletta masih ada kesempatan untuk mengejar ketinggalan Raja

"Raja ihh. Kaki lo segede gaban. Sabar dikit kenapa tungguin pacarnya kek" 
Aletta berlari kecil menuju Raja yang acuh tak acuh melirik kearah Aletta

"Brisik"
Raja menyentil kening Aletta lalu tersenyum melihat gadis berbadan kecil itu mengerang kesakitan

"Sakit tau" 

Raja berhenti berjalan melirik kearah Aletta. Merah sudah keningnya yang jadi korban keganasan Raja. Raja berbalik badan dan mengusap kening letta

"Ngapain balik lo kan ga peduli gue. Sana pergi!" 

Raja seolah tak peduli. Ia mengambil plaster nya dan memasangkan di kepala Aletta. Sedikit membungkuk lalu mengusap kening Letta dan menciumnya. Pipi Aletta merah merona melihat Raja. Namun respond Raja tetap dingin.

"Bukan salah lo. Ini salah gue sampai kepala lo berdarah gitu. Gue balik"

"Makasih Raja"

.

"Udah tiga bulan lo disini. Betah aja. Gue si ogah" tepuk Farazio Altezza Wicaksono aka Udin. Tersentak, Raja membuka matanya lalu menatapnya datar.

"Lo ganggu gue."

ucapnya dingin. 

Dari logat-logatnya sih sudah jelas bahwa dia adalah seseorang yang dekat dengan Raja. ia kembali memegang kepala nya beberapa kali melihat wajah Udin kembali melintas dibenaknya. 

Last NightWhere stories live. Discover now