3 : Akhir

104 7 1
                                    



"Damian? You are damian, right?"

Damian dan Anna melihat ke arah wanita yang berdiri di samping meja mereka. Wanita itu cantik, memakai setelan formal tapi potongan dan cara pemakaiannya sangat tidak formal. Terlalu sedikit yang di kancingkan dan terlalu banyak belahan yang diperlihatkan. Rambutnya di cat coklat muda, yang cocok sekali untuk kulit putih pucatnya.

"Nicola?"

"I know it's you. Oh god, how long since we met at my bed?"

Damian menatap Nicola dengan penuh peringatan, "Don't."

"Why? Oh.. I am sorry. Is it your girlfriend"

"Yes"

Nicola tertawa, mengulurkan tangannya pada Anna "Hey. My name is Nicola. I am friend with benefit of Damian"

Anna tersenyum kecil, tidak yakin "Namaku Anna. Maaf, aku nggak bisa bahasa inggris"

Mata nicola yang memakai contact lens melebar "like, seriously? What kind of GF you are having here, Damian? Didn't understand english then you will tell me she's virgin mary"

"She is"

Nicola tertawa, "It must be hell"

"Shut up, Nicola"

"If you shut it with your sexy mouth"

"Nicola. I am serious."

"Okay. Okay. I will give you my number. Call me. I am eager to lay with you in my bed, or yours."

"Got it"

"Senang bertemu denganmu lagi Damian." Nicola menunduk, memberi kecupan sekilas di bibir Damian. Nicola tersenyum puas saat melihat horor di wajah Anna, "Senang berkenalan denganmu, Anna. Sampai jumpa"

Anna memberi Damian tatapan tidak percaya, hatinya bergejolak.

"Anna, itu cuma salam biasa. Nicola temanku saat kuliah di Amerika jadi sudah kebiasaannya dia." kata Damian cepat, berusaha memberikan pengertian pada Anna.

Anna terdiam, tidak bisa berkata apa-apa. Dia tahu kalau budaya di Amerika berbeda dengan di Indonesia. Film-film yang dia tonton selama ini juga seperti itu tapi mereka sedang tidak di Amerika.

Damian meraih tangan Anna, mengelusnya perlahan "Anna, kamu marah?"

Anna ingin mengatakan 'Tentu saja aku marah. Dia mencium tunanganku!' tapi jika dia mengatakannya, mereka akan bertengkar. Anna tidak suka bertengkar dengan Damian. Anna menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

"Sedikit. Tapi bisa kan, lain kali salamnya nggak usah pake cium di bibir?"

Damian tersenyum lega, "Oke. Aku janji."

Anna tersenyum, "Makasih."

--------------------------------------

Anna memutuskan untuk membereskan majalah-majalah Damian sambil menunggu lelaki itu selesai Mandi. Damian hobi membaca majalah otomotif dan dia terlalu malas melakukan apapun begitu sampai di rumah. Jadilah semua barang-barangnya berserakan. Untung ada Bi Dian yang datang membereskan kekacauan yang dibuat Damian.

Bunyi khas chat terdengar dari ponsel Damian. Anna yang kebetulan sedang mengambil majalah dari bawah meja samping ranjang, mengintip layar yang memperlihatkan sekilas isi chat.


Nicola

'Thank you for last night'

AnnaBelleNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ