16.

16.2K 937 6
                                    

Ting nong... Ting nong...

Derap langkah seseorang langsung terdengar setelah bel itu berbunyi.

"Bunda..." pekik anak laki laki berusia 5 tahun itu mencari keberadaan bundanya.

"Bunda disini"

Mendengar balasan yang sepertinya berasal dari dapur anak itu langsung berlari menuju dapur rumah nya.

"Nih" Anna memberikan kotak bekal kepada anak kecil itu. Ya, orang yg disebut bunda oleh anak kecil itu adalah Anna, dan kalian tau kan siapa anak kecil itu...

Rafa mengambil kotak bekalnya "bunda, Rafa pergi dulu ya" ucapnya sambil menyalimi tangan Anna.

"Hati hati ya" ucap Anna lalu mengecup puncak kepala Rafa.

Rafa berlari menuju pintu yang diikuti Anna dari belakang.

"Uncle" sapa Rafa pada pria yang berdiri di teras rumahnya.

"Hai jagoan kecil, sudah siap?" tanyanya.

"Ayayay kapten"

"Let's go!"

Rafa langsung berlari ke mobil sedan hitam yang telah terparkir di depan pagar rumahnya, lalu ia memasuki kursi disebelah pengemudi.

Sedangkan pria tersebut mengalihkan perhatiannya pada Anna "gue cabut".

"Lo gak perlu kayak gini" ucap Anna.

"Gue yang janji, nggak usah ngerasa nggak enak"

Anna menghembuskan nafasnya "terserah"

"Ayo uncle El, Rafa bisa telat!"

"Gue pamit"

"Hati hati"

El berjalan memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya ke sekolah Rafa.

Anna masih berdiri di depan pintu, masih memperhatikan mobil yang membawa keponakan yg telah ia anggap anaknya sendiri itu.

Anna POV

Ini sudah hari keliama dia menjadi supir pribadi Rafa. Gue gak ngerti apa kenapa, tapi yaudah lah, ngirit bensin juga. Kalo kalian penasaran waktu itu....

*falshback on

Gue terbangun disebuah kamar yang bisa dikatakan mewah, gue gak tau itu dimana. Gue melihat kearah jam yang nunjukin pukul 06.35. Gue duduk dan ngambil tas gue lalu keluar dari kamar, dan ternyata ini bukan rumah, tapi sebuah apartemen.

Gue menelusuri apartemen tersebut dan mencium bau makanan, perut gue jadi laper. Gue melangkahkan kaki hingga tiba di dapur, tepatnya di depan meja makan. Dan betapa terkejutnya gue ngeliat siapa yg lagi makan di meja itu.

El.

Dia menatap gue, lalu menyudahi sarapannya dan berjalan mendekati gue, gue masih diam memerhatikan nya, apa gue udah bangun?

Dia berhenti tepat satu meter di depan gue.

"Lo udah bangun?"

Omg. Ini nyata!

Gue masih diam, seperti patung. Dia menggapai tangan gue, tapi gue langsung melepasnya.

"Anna"

Ya tuhan, itu benar dia.

"Lo masih marah?"

Ha, gue tau arah pembicaraannya ini.

"Gue bisa jelasin kenapa gue ga--"

"Gue mau balik" potong gue. Dan langsung keluar dari apartemennya dan memasuki lift menuju lantai dasar. Gue liat El berusaha ngejar gue tapi pintu lift udah ke tutup duluan.

Gue menuju basement untuk mengambil mobil, dan saat gue megang gagang pintu mobil gue El mencegat pergelangan tangan gue, sontak gue ngeliat ke dia.

"Biar gue yang nyetir" ucapnya, lalu dia mengambil alih kunci mobil gue dan masuk ke kursi kemudi dan gue langsung masuk ke kursi sebelahnya. Selama diperjalanan kami hanya saling diam, tak ada yg ingin membuka percakapan.

Saat sampai dirumah, Rafa menyambut kami, dan dia mengajak El jalan jalan karena bosan dirumah. Lalu saat mereka pulang Rafa bilang "bunda, uncle akan mengantar dan menjemputku ke sekolah setiap hari" dan El mengangguk mengiyakan.

*flashback off


Hai...
Aku balik :)
Masihkah ada orang disini..??
Maaf udah terlalu lama.
Baru selesai ujian nih
Maaf terlalu pendek.

vote and comment readers
All the love
❤❤❤


From The BabyWhere stories live. Discover now