(27) What happened?

Start from the beginning
                                    

"Dick, arengnya mana lagi?" teriak Reza yang sedang membawa alat pemanggang BBQ.

"Nih!" Dicky tergopoh-gopoh membawa sekantung plastik yang penuh dengan arang dan memberikannya pada Reza.

"Repot amat, mau gue bantuin?" tanya Rafaell.

"Eh, coco udah dateng. Bantuin sini, kalo bisa lo yang ngipasin!" ujar Ilham yang membawa wadah besar berisi daging dan ayam mentah.

"Ebuseh... Gue ngipasin satu ayam aja, ya!" ujar Rafaell.

"Ayamnya satu, cucunya banyak...." Bisma datang sambil joget-joget tak jelas.

"Empunya ayam mirip muka, lo!" Dicky menjewer telinga Bisma sampai Bisma terangkat sedikit keatas.

"Sakit! Kuping gue dulu udah mau putus, putus beneran gue bakal tuntut lo ke KUA!" pekik Bisma mengusap-usap telinganya.

"Kawin doooong...." ujar Ilham dan Dicky bersamaan.

"Raf, aku kesana dulu, ya..." ujar Ifa menunjuk Rasya, Dinda dan beberapa teman lainnya yang sedang berkumpul sambil menyiapkan makanan. Acara ini memang dibuat santai dan semua makanan disiapkan sendiri.

***

Semua yang ada disana sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sambil tertawa bahagia.

Dinda dan Rasya yang membuat saus sambal untuk ayam dan daging panggang. Dicky dan Reza yang membolak-balik daging sedangkan Ilham dan Bisma yang mengipasinya. Rafaell, Hana dan Ifa memotong sayuran untuk membuat sup. Sedangkan Rangga dan Morgan menyiapkan minuman. Keluarga besar Aelke dan Morgan pun memasak nasi dan kue-kue yang lezat. Kebersamaan mereka disini sungguh terasa.

"Nah, mau nama kalian Rafha-Rifha, Zean-Zein, tetep ada di hati mommy...." ujar Aelke baru saja selesai menyuapi baby twins makan malam. Alfard datang mendekati Aelke.

"Udahan makannya?" tanya Alfa, Aelke mengangguk.

"Udah, kak. Kenapa?" tanya Aelke sambil menumpuk dua mangkuk bubur menjadi satu.

"Enggak, lo mending buat Shusi, gue kangen banget sama Shusi buatan lo, sipit..." ujar Alfa.

"Ye, minta dimasakin pake ngatain gue sipit..." sergah Aelke cemberut.

"Udah ah, buatin ya, baby twins kan ada emak-bapaknya." tukas Alfa.

"Kak Hana, baby twins aku tinggal ya, mau buat Sushi..." ujar Aelke sedikit berteriak. Hana mengangguk dan menghentikan aktifitasnya. Ia lalu mencuci tangannya dan mendekati baby twins.

Aelke menyiapkan bahan-bahan untuk membuat Shusi dan duduk di atas tikar yang juga ditempati oleh Dinda dan Rasya.

"Bikin sambelnya musti enak, ya..." ucap Aelke. Rasya mengangkat ibu jari tangan kanannya. "Sip, bos!" tukasnya.

"Lo saus Shusinya bikin sendiri ya." ujar Dinda.

"Tenaaaang..." jawab Aelke.

"Rafaell! Sini, dong!" teriak Aelke memanggil Rafaell yang sedang memotong sayuran. Rafaell menoleh, ia bangkit dan berjalan mendekati Aelke. Morgan yang sedang mengupas buah untuk dijadikan minuman menoleh saat ia juga mendengar suara Aelke yang memanggil Rafaell. Ia memerhatikan dari jauh, apa yang dilakukan Aelke dan Rafaell.

"Ada apa?" tanya Rafaell.

"Bantun bikin Shusi..." ujar Aelke memelas, Rafaell terkekeh dan duduk di samping Aelke.
"Oke, isinya apaan?" tanya Rafaell meraih alat roll untuk membuat Shusi.

"Nih, macem-macem..." ujar Aelke. Mereka terlihat dekat seperti dulu.

"Ael, Morgan ngambek entar lo deket-deket sama Rafa lagi, haha..." ujar Dinda.

BABY TWINSWhere stories live. Discover now