(25) Baby Twins Hilang!

Mulai dari awal
                                    

Aelke dan teman-temannya terdiam dengan pikirannya masing-masing saat tiba-tiba saja ada seorang gadis yang memeluk Morgan. Dinda dan Rasya langsung melihat Aelke yang terlihat shock karena semua itu.

Morgan berusaha melepaskan pelukannya. Ia melihat siapa gadis yang tiba-tiba saja memeluknya. "Irma?" tukas Morgan. Irma tersenyum ke arah Morgan lalu, ia menatap Aelke yang berada tepat di belakang Morgan.

"Hai, Gan! Hai, Ael-ke..." sapanya. Aelke dengan perasaan yang tak menentu hanya menatap Irma yang tiba-tiba datang di hadapannya padahal, acara ini khusus hanya untuk sekolahnya saja. Aelke jadi mengingat semuanya, saat ia memergoki Morgan dan Irma di acara pembukaan perusahaan papanya beberapa waktu lalu. Ingat, kan? Irma adalah mantan kekasih Morgan saat SMP.

"Kamu ngapain disini?" tanya Morgan dingin sambil melangkah mundur dan berdiri berdampingan dengan Aelke.

"Well, kamu gak tau? Papa aku kan yang jadi EO diacara wisuda sama PenSi sekolah kalian..." ujar Irma menebar pesona. Dicky dan Ilham menatap Irma bingung.

"Hei, Bis. Lo sekolah disini ternyata." ujar Irma menatap Bisma yang berdiri di samping Rasya. Karena memang, dulu Irma, Morgan dan Bisma pernah 1 sekolah saat SMP.

"Iya, nih. Kemana aja lo baru nongol?" tanya Bisma. "Gue? Baru balik dari Aussy..." jawab Irma. "Terus lo kesini ngapain?" tanya Bisma, Bisma memang tahu hubungan Irma dan Morgan dulu. Ia juga tahu bahwa Irma meninggalkan Morgan begitu saja dan Bisma tidak mau gara-gara Irma ada disini, kebahagiaan Morgan dan Aelke menjadi hancur.

"Gue cuma ngontrol acara kalian, disuruh bokap." jawab Irma, dan semua yang mendengarnya hanya mengangguk.

"Gan, aku tau kok, Aelke itu cuma tunangan boongan kamu, kan?" tanya Irma, Morgan langsung menatap Irma, dan Aelke menghela nafasnya. Baru saja ia merasa bahagia, sekarang malah ada hal yang membuatnya kesal.

"Maksud kamu apa?" tanya Morgan, Morgan menggenggam tangan Aelke untuk sekedar meberitahunya agar tetap tenang dan tidak berpikiran negatif.

"Aku tau kali, kamu sama dia tunangan karena dijodohin paksa, kan? Kalian gak saling cinta, aku tau semuanya." ujar Irma dengan senyuman miringnya.

"Bisa, jaga mulut kamu?" Morgan menatap Irma berang. Rasya dan Dinda hanya saling pandang, mengerti akan ada hal yang tidak menyenangkan.

"Kenapa? Haha, kamu gak sadar? Semua yang terjadi di sekolah ini tentang kamu aku tau... Dari pada terpaksa sama cewek sipit itu, mending kamu sama aku lagi." ujar Irma dan Aelke mengigit bibir bawahnya mendengar suara Irma itu.

Morgan menghela nafas panjang. "Terus apa hubungannya sama kamu? Aku bukan lelaki bodoh yang mau balik sama perempuan kayak kamu." ujar Morgan dingin. Irma terkekeh mendengar ucapan Morgan.

"Serius? Haha oke, gak nyesel kalo Ijazah kelulusan kalian berdua ditangguhkan?" tanya Irma. Morgan melengus dan menggenggam tangan Aelke lalu menariknya.

"Whatever!" ujar Morgan berlalu menerobos kerumunan diacara PenSi yang belum selesai.

"Handi Morgan Winata!" Morgan dan Aelke sontak menghentikkan langkah mereka saat mendengar suara sound system berhenti seketika dan Irma berteriak kencang.

"Dijodohkan dengan Aelke Mariska, berharap kalian menjadi pasangan yang saling jatuh cinta, kalian diharuskan tinggal satu rumah, kemudian kalian menemukan sepasang bayi kembar di depan rumah kalian, harus mengurusnya karena takut akan kutukan, haha, its a good story!" ucap Irma saat semua orang terdiam karena mendengar suaranya, dan Aelke juga Morgan kembali jadi pusat perhatian. Morgan membalikkan tubuhnya, Aelke dengan ragu ikut membalikkan tubuhnya, melihat Irma yang berdiri di tengah-tengah banyak orang yang seolah menonton mereka bertiga.

BABY TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang