(7) Baby Twins!

Mulai dari awal
                                    

"Morgan! Gila lo! Baju gue basah gini..." sentak Aelke sambil mengusap wajahnya kesal. Baju dan tasnya basah, rambutnya juga ikut kotor. Morgan di dalam mobil malas cengengesan.

"Maaf, maaf gue gak sengaja, beneran deh!" ucap Morgan. Aelke menatap Morgan sinis, Morgan memerintahkan Aelke masuk tapi Aelke tak mau masuk, ia marah. Berdiri lama menunggunya sampai kehujanan dan sekarang bajunya basah itu sangat menyebalkan.

"Maafin gue napa, pan enggak sengaja. Masuk sini, kita langsung pulang... Entar lama-lama disini lo bisa beku..." Morgan keluar dari mobilnya dan menarik tangan Aelke. Aelke awalnya menolak, tapi Morgan terus menarik-narik tangannya.

Di dalam mobil, Aelke diam. Morgan mengajak bicara, Aelke tetap diam.

Morgan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tapi tetap saja, Aelke diam dan tidak merengek ketakutan padahal biasanya Aelke paling tidak suka jika Morgan membawa mobil kebut-kebutan.

Aelke baru bicara saat Morgan membelokkan mobilnya tidak ke arah rumah yang mereka tempati juga bukan ke arah rumah orang tuanya.

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Aelke. Bibirnya pucat karena kedinginan. Morgan menoleh sekilas dan kembali fokus ke jalanan.

Berkali-kali Aelke menanyakan kemana mereka akan pergi, tapi kali ini malah Morgan yang diam.

Morgan memarkirkan mobilnya di salah satu butik yang terkenal di Jakarta. Morgan langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Aelke, Aelke tertegun, heran dan bersiap-siap takut Morgan mengerjainya.

Morgan menarik lengan Aelke masuk ke dalam butik, disana sudah ada pelayan yang ramah dan terlihat memakai seragam.

"Mbak, ini tunangan saya, pilihin baju santai yang nyaman dipake, terus yang pantes di badan dia." ucap Morgan. Pelayan yang ada di hadapan Morgan mengangguk dengan senyuman ramahnya. Aelke membolakan matanya mendengar Morgan mengakuinya sebagai 'tunangannya'

"Oya, bahannya yang hangat dan harus best quality, liat kan tunangan saya abis kehujanan?" tanya Morgan. Pelayan itu mengangguk lagi, "Siap, Tuan!" tukasnya, lalu mempersilahkan Aelke masuk ke dalam ruang dimana koleksi baju-baju terbaik disiapkan.

Aelke menatap Morgan tak mengerti. Saat pelayan tadi menarik lembut tangan Aelke, Aelke melihat Morgan yang duduk di kursi tunggu, "Gan, gue mau diapain???" tanya Aelke.

"Ganti baju lo, gue mau tepatin janji semalem." ujar Morgan singkat.

Beberapa menit kemudian, Aelke sudah keluar dari ruang ganti. Pelayan tadi memberikan handuk basah kepada Aelke untuk membersihkan kulit dan rambutnya yang kotor. Setelah selesai, Aelke tersenyum ragu kepada semua pelayan yang melayaninya.

Aelke sudah siap dengan celana panjang dan jaket berbulu warna cokelat yang kerahnya memanjang seperti blezer. Sepatu juga sudah digantinya. Aelke menjinjing tas kecil yang berisi baju kotornya dan berdiri di depan Morgan. Morgan melepaskan earphonenya menatap Aelke yang sudah berubah.

"Udah anget, kan? Yuk makan Sushi...!" ajak Morgan yang langsung saja berjalan keluar butik menuju mobilnya.

Aelke menautkan kedua alisnya heran. 'Tu anak kenapa ya? Tumben baik banget...'
***

Aelke dan Morgan sama-sama memesan Sushi isi salmon dan Hot Ocha.

"Gan, perasaan pas kemaren gue mau buang baju lo, lo bilang duitnya mau ngirit? Kok lo malah beliin baju ginian buat gue di butik mahal??" tanya Aelke sambil menyeruput Hot Ocha-nya. Morgan mengunyah Sushinya lalu menjawab pertanyaan Aelke, "Anggep aja bonus dan gue lagi baik. Soalnya semalem kalo gak ada lo, gue bisa mati kelaperan, terus tadi gue gak sengaja bikin baju lo basah..."

BABY TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang