SStory Part 1

47 0 0
                                    

Tetesan air di bak mandi masih jelas ku dengar. Tik tik tik, sedikit demi sedikit masih berusaha memenuhi bak yang sebesar itu untuk Tuannya nanti. Saat itu pula aku merasa akal sehat ku mulai memikirkan hal-hal yang tidak tabu sedikitkan menurutku. Sejauh pikiranku melayang terbang di alam bebas, sejauh itu pula aku membayangkan akibat atas perasaanku yang begini adanya.

Ketika aku berpikir garam akan bisa menggantikan gula, saat itu juga hati ku menolak. Bahwa sampai kapanpun, gula tetap akan menjadi gula, dan garam akan tetap menjadi dia tanpa bisa disamakan dengan gula. Ya, sampai kapanpun rasa garam akan tetap saja begitu. Sulit untuk mengubahnya.

Ku akui waktu yang ku habiskan untuk memikirkan hal-hal ajaib itu sudah terlalu banyak. Bahkan lebih dari waktu untuk memikirkan diri ku sendiri. Aneh? Oh tentu saja tidak. Karna ini bukan untuk pertama kalinya sikap seperti ini ada di ragaku. Jika ragaku terlihat kuat bagai tak akan terhempas jika di hadang badai, maka harusnya kau tau jiwaku malah langsung terseok-seok melayang hanya dengan satu hembusan saja. Biarkan saja imajinasimu berjalan bebas di udara dan membayangkan hal apa yang sebenarnya terjadi padaku. Karena aku adalah aku, tanpa harus memaksakan mereka mengerti apa yang aku rasa sekalipum mulut-mulut manis itu mengumbar 1001 janji yang seakan benar adanya, padahal sesungguhnya itu hanya kalimat penuh fatamorgana kehidupan. Manis tapi lebih banyak pahitnya.

Sesosok manusia yang hebat itu benar-benar mengalihkan dunia ku. *eits Jangan nyanyi wajahmu mengalihkan duniaku ya 😅 (oke skip).
Ya, kembali ku tegaskan bahwa sesosok manusia hebat itu benar benar telah mengalihkan duniaku, jiwaku, akalku. Sepandai-pandainya logika ini ku permainkan, maka saat itu juga hati nurani berteriak bahwa ada banyak pemaksaan pada batin yang bersih, karna kemunafikan yang sedikit demi sedikit ku perbuat. Kau tau, ini karna mu Awan. Kekhawatiranku atas dirimu lebih membahana daripada untuk diriku sendiri. Entahlah, mengapa ini bisa terjadi. Kemunafikanku kini sedang berada di atas cakrawala kehidupanku. Jangan paksa aku mengubahnya dulu, karna itu sulit. Kau pun takkan bisa.

PNM / 03/12/16 (07:27 WIB)
#SSTORY

Serbuk GaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang